Hasil Uji Homogenitas Posttest

50 telah dibuat oleh guru secara heterogen, menyampaikan materi dasar mengenai konsep struktur dan fungsi tubuh tumbuhan oleh guru kepada seluruh siswa, membagikan lembar kerja pada setiap kelompok, meminta kelompok untuk mengadakan pengamatan sesuai petunjuk LKS, meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya dalam menjawab lembar kerja siswa dan mengkomunikasikannya. Adapun proses pembelajaran pada kelas kontrol, siswa juga diberikan perlakuan dalam mengerjakan LKS di setiap pertemuannya, hanya saja tidak melakukan berdiskusi kelompok dan hanya guru yang menjadi sumber pembelajaran. Dimana guru hanya berperan sebagai pengarah dalam membangun potensi siswa sedangkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah ada kecenderungan siswa dituntut mengingat konsep bukan diajak melakukan kegiatan untuk mendapatkan darimana konsep itu diperoleh, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh pada lama tidaknya penyimpanan pengetahuan di dalam memori siswa. Setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yang mana kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan CTL metode praktikum dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah, diperoleh hasil yang berbeda pada nilai posttest maupun nilai LKS kedua kelas. Pada nilai posttest kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan CTL metode praktikum menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah. Perbedaan rata-rata hasil belajar biologi antara kedua kelas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode ceramah. Karena berdasarkan nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen 59.17 lebih tinggi dari pada nilai rata-rata posttest kelas kontrol 46,00, hal ini menunjukkan adanya pengaruh pendekatan CTL terhadap hasil belajar biologi siswa, 51 sehingga pada kelas eksperimen hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol. Untuk nilai N-Gain, hanya 5 siswa 16 pada kelas kontrol yang tergolong sedang, sedangkan untuk kelas eksperimen hanya 12 siswa 40 yang tergolong kategori sedang. Walaupun kedua kelas ini N-Gain kelas dalam kategori rendah. Dengan demikian lebih dari 50 siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol tergolong dalam kategori Nilai N- Gain rendah. Rendahnya nilai N-Gain kelas kemungkinan dikarenakan kemampuan siswa menerima proses pembelajaran yang baru masih terasa asing, karena mereka terbiasa menggunakan pendekatan konvensional. Sehingga kenaikan hasil belajar, masih dalam kategori rendah. Hal ini sejalan dengan hasil nilai LKS pada kedua kelas tabel 4.4. Pada kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak menunjukkan jarak yang terlalu jauh. Sebelumnya telah dilakukan uji coba instrumen untuk melihat validitas dan reabilitas. Perbedaan rata-rata hasil belajar biologi terjadi pada kedua kelompok tersebut menunjukan bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional ceramah. Hal tersebut didukung oleh pengamatan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Selama proses penelitian diperoleh beberapa informasi pertama, pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL mengaktifkan siswa dibantu dengan cara membangun keterkaitan relevansi antara pengetahuan baru dengan kehidupan sehari-hari. Kedua, siswa secara langsung terlibat memecahkan masalah yang diberikan. Ketiga, siswa diberi kesempatan bekerjasama untuk membantu mengajarkan temannya satu sama lain sehingga terjadi proses transfer pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki. Melalui proses interaksi saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL akan melatih siswa untuk mengembangkan kepekaan sosialnya tanpa menghambat kemajuan dirinya sendiri karena siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan komunikasi,

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 27

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 33