Kelebihan dan kelemahan metode ceramah

20 Adapun menurut Chaplin dalam bukunya The Psycology of Learning and Memory dalam Muhibbin Syah, belajar adalah prolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman dan ia mendefinisikan bahwa belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. 29 Belajar menurut pandangan B.F Skinner dalam syaiful sagala, adalah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progessif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responsnya menurun. 30 Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudiyono, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Demgan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. 31 Hilgard dalam S. nasution mengatakan: “Learning is the prosess by which an activity originates or is changed through training procedures whether in the laboratory or in the natural environment as distinguished from changes by factors not attributable to training ”. Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan. 32 Menurut Thursan Hakim dalam Pupuh Fathurrohman, mengartikan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, 29 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002, cet ke-7, h.90 30 Syaiful Sagala. Op. cit., h.14 31 Dimyati dan Mudiyono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 3, h.10 32 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet.1, h.35 21 pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya. 33 Menurut Walker dalam Riyanto, belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. 34 Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing 35 Menurut M. Sorby Sutikno dalam Pupuh Fathurrohman mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 36 Dari beberapa pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang disengaja dan sadar dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Berkaitan dengan kemampuan yang diperoleh sebagai hasil belajar, Bloom dan rekan-rekannya membagi hasil belajar dalam tiga ranah atau kawasan yaitu: 1 Ranah kognitif cognitive domain, 2 Ranah afektif afektive domain, dan 3 Ranah psikomotor Psychomotor domain. 37 33 Pupuh Fathurrohman, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT. Refika Aditama, Cet.1, 2007, h.6 34 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Prenada Media, 2009, Cet. 1, h.5 35 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet.8, h.36 36 Pupuh Fathurrohman. Op. cit., h.5 37 Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Padang, 2001, h. 83 22

a. Hasil belajar penguasaan materi kognitif

Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan berupa materi- materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama. 38 Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan mentalotak. Pada ranah ini, terdapat 6 jenjang proses berfikir, yaitu: 1 Hafalan C1 Meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. 2 Pemahaman C2 Meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram atau grafik. 3 Penerapan C3 Ialah kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit. 4 Analisis C4 Meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan antara komponen menjadi lebih jelas. 5 Sintesis C5 Kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah menjadi sesuatu keseluruhan yang terpadu. 6 Evaluasi C6 Kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang diterapkan. 38 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2006, cet. 1, h. 14

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 27

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 33