d Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak. e Media penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.
f Membawa objek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar.
g Menampilkan objek yang terlalu besar ke dalam kelas, dan h Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat secara langsung
2 Kekurangan a Biaya relatif mahal untuk tahap awal.
b Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.
c Belum memadainya perhatian dari pemerintah, dan d Belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu.
Jonassen berpendapat bahwa pembelajaran berbasis TIK dapat mendukung terjadinya proses belajar yang:
1 Active, yaitu memungkinkan siswa terlibat aktif dikarenakan proses belajar yang menarik dan bermakna.
2 Constructive, yaitu memungkinkan siswa menggabungkan konsepide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami
makna yang selama ini ada dalam pikirannya. 3 Collaborative, yaitu memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau
masyarakat untuk saling bekerja sama, berbagi ide, saran dan pengalaman. 4 Intentional, yaitu memungkinkan siswa untuk aktif dan antusias berusaha
mencapai tujuan yang diinginkannya. 5 Conversational, yaitu memungkinkan siswa untuk melakukan proses
sosial dan dialogis di mana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
6 Contextualized, yaitu memungkinkan siswa untuk melakukan proses belajar pada situasi yang bermakna real-world, dan
7 Reflective, memungkinkan siswa untuk dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merengkannya sebagai bagian dari proses belajar itu
sendiri.
20
20
Rahayu Kariadinata, Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia, http:educare.e-fkipunla.netindex2.php?option=com_contentdo_pdf=1id=83
diunduh 23
April 2011.
g. Video Pembelajaran
Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun
berkelompok. Daryanto memberikan definisi bahwa “media video adalah segala
sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
”
21
Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat digunakan media persentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat
dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Video pembelajaran yang bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah
materi melalui visualisasi. 1 Karakteristik Video
a Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. b Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
c Pesan yang disampaikan cepat dan mudah. d Mengembangkan imajinasi peserta didik.
e Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistik. f Sangat mempengaruhi emosi seseorang.
g Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukan rangsangannya sesuai dengan tujuan dan respon yang
diharapkan dari siswa. h Semua peserta didik dapat belajar melalui video, baik yang pandai
maupun yang kurang pandai. i Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.
j Dengan video siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.
22
2 Keuntungan Menggunakan Video ”Keuntungan menggunakan video antara lain: ukuran tampilan video
sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena
dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, video menambah suatu
21
Daryanto. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2010, Cet. I, h. 88.
22
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 127.
dimensi baru terhadap pembelajaran. ”
23
Selain keuntungan diatas video dapat mempermudah guru dalam hal penyampaian materi pelajaran.
Video juga memberikan keuntungan kepada siswa dalam menerima materi secara mudah dan proses pembelajaran menjadi lebih bervariasai
dan menyenangkan. 3 Kelemahan Media Video
a Fine details artinya media tayangan tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.
b Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran sebenarnya.
c Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk dua dimensi.
d Opposition artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan
gambar yang dilihatnya. e Setting artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang
bercakap-cakap diatara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi penonton uantuk menebak diman kejadian tersebut berlangsung, bisa
saja ditfsirkan di pasar, di stasiun, atau tempat keramaian lain.
f Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada didalamnya.
g Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
24
2. Motivasi
Menurut Hamzah B. Uno memberikan definisi bahwa “motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang berada dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. ”
25
Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman motivasi adalah perbuatan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald, bahwa motivasi juga mengandung tiga
elemen penting, yaitu:
23
Daryanto. Media Pembelajaran..., Cet. I, h. 90.
24
Daryanto. Media Pembelajaran..., Cet. I, h. 90
25
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. VII, h. 3.
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,
afeksi dan emosi yang dapat menentukan manusia. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculan
karena terangsang dan terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan.
26
Menurut Morgan seperti yang dikutip oleh Toeti Soekanto motivasi dapat didefinisikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Dan juga menurut Worrel dan Stilwell, apabila seseorang mempunyai motivasi positif maka ia akan:
a. ”memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ingin tahu;
b. bekerja keras, serta memberikan waktu kepada usaha tersebut, dan c. terus bekerja sampai tugas terselesaikan.
”
27
Selain itu, menurut Hamzah B. Uno berdasarkan sumbernya motivasi juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu
”motivasi intrinsik timbulnya tidak dari luar karena karena memang ada dalam diri individu tersebut, dan motivasi ekstrinsik
timbul karena adanya rangsangan dari luar individu. ”
28
Dimana untuk proses belajar mengajar, motivasi intrinsik lebih menguntungkan karena biasanya dapat
bertahan lama. Untuk motivasi ekstrinsik dapat diberikan oleh guru dengan jalan mengatur kondisi dan situasi belajar menjadi kondusif. Dengan jalan memberi
penguatan-penguatan maka motivasi yang mulanya bersifat ekstrinsik diharapkan akan berubah menjadi motivasi intrinsik.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik: a. Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang
berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaanya, maupun keyakinannya.
b. Pendidikan menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya.
26
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar …, h. 73.
27
Toeti Soekanto, dkk, Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, Jakarta: UT, 1994, h. 39.
28
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 4.
c. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu, apabila mengalami kesulitan,
baik secara pribadi maupun akademis. d. Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan
bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya. e. Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada
profesinya sebagai pendidik.
29
Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Seperti proses yang
digambarkan oleh Don Hellrigel dan Jhon W. Slocum sebagai berikut:
Gambar 1 Proses Motivasi Dasar
30
Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakn tingkah laku, pada umumnya
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung Indikator motivasi belajar dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
31
29
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 4.
30
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 5
31
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 23.
Needs, desires,
or expectation Behavior
Goals Feedback