Bulan Januari 2001, dimulai pembangunan gedung sekolah yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh ketua yayasan yaitu Zainal Abidin, S.Ag.
MM. Tanggal 17 Juni 2001, gedung sekolah diserahterimakan dari pimpinan
bagian proyek pembinaan bantuan untuk Sekolah Swasta Pemda Kota Depok kepada Yayasan Al-Islamiyah.
Tahun 2002, pertama kali SMP Bina Sejahtera membuka tingkat menengah. Jumlah murid baru 58 orang, terdiri dari kelas I: 43 orang, kelas II: 8
orang, dan kelas II : 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Juli 2002. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari
Kelahiran SMP Bina Sejahtera Depok. Tahun 20102011 kembali membuka pendaftaran untuk tingkat menengah.
Dan pada akhir tahun pertengahan 2011 SMP Bina Sejahtera Depok telah terakreditasi dengan hasil grade B kategori Baik.
a. Visi
Menjadikan SMP Bina Sejahtera Depok sebagai jenjang pendidikan menengah yang unggul dan terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan
keIndonesiaan, dengan mengapresiasi potensi-potensi anak serta perkembangan zaman.
b. Misi
1 Meningkatkan profesionalisme guru sesuai dengan bidangnya. 2 Meningkatkan proses pembelajaran dan bimbingan kesiswaan secara
optimal. 3 Meningkatkan semangat belajar dan bermoral tinggi.
4 Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan menerapkan teknologi tepat guna dalam pembelajaran.
5 Membangun budaya ilmiah. 6 Meningkatkan mutu pelayanan dalam administrasi pendidikan.
7 Membiasakan budaya disiplin. 8 Membangun budaya kemandirian dan demokratis.
9 Menggali dan mengembangkan potensi minat dan bakat siswa.
c. Tujuan
SMP Bina Sejahtera Depok mempunyai tujuan : 1 Menerapkan manajemen sekolah yang demokratis dan berorientasi
pada mutu. 2 Membentuk struktur organisasi sekolah guna mengefektifkan
pencapaian tujuan. 3 Mengefektifkan komite sekolah secara proporsional.
4 Merumuskan kurikulum yang dinamis dan progresif yang didasarkan pada sinergi agama, ilmu, dan kebutuhan masyarakat.
5 Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana serta media pembelajaran yang memadai.
6 Merekrut SDM yang profesional yang berkaitan dengan guru maupun pegawai.
7 Memberikan kesejahteraan secara memadai kepada guru dan pegawai. 8 Menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
children centre. 9 Menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
10 Mengadakan pelatihan secara intensif bagi semua perangkat sekolah.
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan
1. Motivasi
Penelitian pendahuluan dilakukan sebelum kegiatan pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Penelitian dimulai dengan melakukan
kegiatan observasi ke sekolah SMP Bina Sejahtera Depok. Kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru pembelajaran sejarah pengamatan terhadap kegiatan
pembalajaran yang dilakukan oleh guru pembelajaran sejarah, bahan dan media pembelajaran yang ada di sekolah, sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan
pembelajaran di sekolah SMP Bina Sejahtera Depok. Dari hasil pengamatan yang telah diamati, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pembelajaran yang berlangsung di kelas cukup teratur, siswa umumnya memperhatikan penjelasan guru. Namun beberapa siswa
masih terlihat mengantuk, ataupun bermalas-malasan ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran.
b. Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran sejarah kepada siswa sudah cukup bervariasi, antara lain
metode ceramah, tanya-jawab, diskusi. c. Dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah,
siswa umumnya tidak mengerti terhadap penjelasan yang guru berikan. Hal ini terbukti dari beberapa siswa yang ditunjuk menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa terlihat hanya berdiam diri sambil menunggu jawaban teman-temannya atau menunggu
bimbingan langsung dari guru pengajar. d. Terhitung beberapa siswa yang sangat aktif menjawab dan bertanya
kepada guru mengenai materi yang sedang dijelaskan, namun banyak siswa yang sekedar diam dan hanya mendengarkan.
Kegiatan wawancara yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, umumnya siswa telah memiliki
sebuah motivasi yang cukup bagus, namun terlihat beberapa siswa yang motivasi belajarnya masih terbilang cukup rendah. Bahkan ada sebuah rombongan kelas
VIII yang motivasi belajarnya masih kurang dibandingkan dengan rombongan kelas yang lain, yaitu kelas VIII B. Untuk itu peneliti disarankan oleh guru
pembelajaran sejarah sekaligus guru kolaborator untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas di kelas VIII B tersebut. Sedangkan hasil wawancara
dengan siswa yang terbilang kurang motivasi belajar sejarahnya, diperoleh pendapat bahwa hal yang menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar
sejarah adalah materi sejarah yang cenderung membosankan dan membuat kantuk.
Oleh sebab itu, peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan media audio visual video pembelajaran, untuk meningkatkan motivasi serta hasil belajar
siswa pada pembelajaran sejarah. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, msing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi
atau pengamatan dan refleksi.