jam di tempat gelap dan lembab, sehingga dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat dorman tidur, tertidur lama selama beberapa tahun Depkes, 2002.
Apabila seseorang telah terinfeksi kuman TB paru, namun belum menjadi sakit maka tidak dapat menyebarkan infeksi ke orang lain. Masa
inkubasinya yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai terjadinya sakit, diperkirakan selama 4 sampai 6 minggu Depkes, 2008. Kuman
ditularkan oleh penderita TB paru BTA positif melalui batuk, bersin atau saat berbicara lewat percikan droplet yang keluar. Risiko penularan setiap
tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk of TB Infection ARTI yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB paru selama satu tahun
Suarni, 2009.
C. Cara Penularan TB Paru
Cara penularan TB paru melalui percikan dahak droplet. Sumber penularan adalah penderita TB paru BTA positif, pada saat penderita TB paru
batuk atau bersin. Droplet yang mengandung kuman TB paru dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam, sekali batuk dapat
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi di dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman, percikan dapat bertahan selama beberapa
jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Orang dapat terinfeksi, jika
droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman TB paru masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kuman TB paru tersebut dapat
menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian tubuh
lainnya Kemenkes, 2011. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahaknya maka penderita tersebut semakin menularkan. Bila
hasil pemeriksaan dahaknya negatif maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB paru
ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut Kemenkes, 2011.
Risiko penularan setiap tahun Annual Risk of Tuberkulosis Infection ARTI di Indonesia cukup tinggi dan bervariasi antara 1-3. Pada daerah
dengan ARTI sebesar 1 berarti setiap tahun di antara 1000 penduduk, 10 orang akan terinfeksi, kemudian sebagian besar dari orang yang terinfeksi
tidak akan menjadi penderita TB paru, hanya sekitar 10 dari yang terinfeksi yang akan menjadi penderita tuberkulosis. Berdasarkan keterangan tersebut,
dapat diperkirakan bahwa pada daerah dengan ARTI 1, maka diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 100 penderita setiap tahun, dimana 50
penderita adalah BTA positif Kemenkes, 2011.