dahak. Umumnya penularan terjadi di dalam ruangan dimana percikan
dahak berada dalam waktu yang lama Kemenkes, 2011.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat positif hasil
pemeriksaan dahaknya maka penderita tersebut semakin menularkan. Bila hasil pemeriksaan dahaknya negatif maka penderita tersebut dianggap
tidak menular. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB paru ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya
menghirup udara tersebut Kemenkes, 2011.
2. Faktor Lingkungan
Ada beberapa faktor lingkungan yang berisiko terjadinya TB paru, di
antaranya: a.
Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan penghuni adalah perbandingan antara luas lantai rumah dengan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tinggal.
Persyaratan kepadatan hunian untuk seluruh perumahan biasa dinyatakan dalam m² per orang. Luas minimum per orang sangat
relatif, tergantung dari kualitas bangunan dan fasilitas yang tersedia. Untuk perumahan sederhana, minimum 9 m²orang. Untuk kamar
tidur diperlukan minimum 3 m² per orang. Kamar tidur sebaiknya tidak dihuni 2 orang, kecuali untuk suami istri dan anak dibawah
dua tahun. Apabila ada anggota keluarga yang menjadi penderita penyakit TB paru sebaiknya tidak tidur dengan anggota keluarga
lainnya Lubis dalam Ruswanto, 2010. Secara
umum penilaian
kepadatan penghuni
dengan menggunakan ketentuan standar minimum, yaitu kepadatan
penghuni yang memenuhi syarat kesehatan diperoleh dari hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah
penghuni ≥ 9 m² per orang dan kepadatan penghuni tidak memenuhi syarat kesehatan bila diperoleh
hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 9 m² per orang Lubis dalam Ruswanto, 2010.
Penelitian yang dilakukan di Pati Rusnoto, 2008 dengan desain kasus kontrol melaporkan bahwa orang yang tinggal pada
rumah dengan kepadatan hunian 9m
2
org berisiko 5,983 kali lebih besar untuk menderita TB dibandingkan dengan orang yang tinggal
pada rumah dengan tingkat kepadatan hunian 9m
2
org. Sedangkan penelitian yang dilakukan di Rumah etnis Timor Naben, 2013
melaporkan bahwa orang yang tinggal pada rumah dengan kepadatan hunian 9m
2
org berisiko 9,2 kali lebih besar untuk menderita TB paru dibandingkan dengan orang yang tinggal pada
rumah dengan tingkat kepadatan hunian 9m
2
org.
b. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami ruangan rumah adalah penerangan yang bersumber dari sinar matahari alami, yaitu semua jalan yang
memungkinkan untuk masuknya cahaya matahari alamiah, misalnya melalui jendela atau genting kaca. Cahaya alamiah yakni matahari.
Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya kuman TB. Jendela luasnya
sekurang-kurangnya 15-20. Fungsi jendela disini selain sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya. Selain itu jalan
masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca Machfoedz, 2008. Rumah yang tidak masuk sinar matahari
mempunyai risiko menderita TB paru 3-7 kali dibandingkan dengan rumah yang dimasuki sinar matahari.
Hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Gunung Kidul Adnani, 2006 dengan desain kasus kontrol melaporkan bahwa
penduduk yang tinggal pada rumah dengan pencahayaan tidak memenuhi syarat kesehatan berisiko TB paru 9 kali lebih tinggi
menderita TB paru dibandingkan dengan penduduk yang tinggal pada rumah dengan pencahayaan memenuhi syarat kesehatan baik
pada kasus maupun kontrol.
c. Ventilasi
Ventilasi adalah usaha untuk memenuhi kondisi atmosfer yang menyenangkan dan
menyehatkan manusia Lubis, 2002. Berdasarkan kejadiannya, maka ventilasi dapat dibagi ke dalam dua
jenis, yaitu ventilasi alam jendela, pintu dan lubang angina dan ventilasi buatan kipas angin, exhauster dan AC air conditioner
Machfoedz, 2008. Rumah yang cukup sehat sebaiknya harus mempunyai jalan masuk yang cukup. Jendela luasnya sekurang-
kurangnya 15-20. Perlu diperhatikan agar sinar matahari dapat langsung ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain
Machfoedz, 2008.
d. Suhu
Suhu adalah panas atau dinginnya udara yang dinyatakan dengan satuan derajat tertentu. Secara umum, penilaian suhu rumah
dengan menggunakan termometer ruangan. Berdasarkan indikator pengawasan perumahan, suhu rumah yang memenuhi syarat
kesehatan adalah antara 20ºC -30ºC dan suhu rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah 20 ºC atau 30 ºC Ruswanto,
2010. Mycobacterium Tuberkulosis merupakan bakteri mesofilik yang tumbuh subur dalam rentang 25
C-40 C, akan tetapi bakteri