F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian epidemiologi analitik dengan desain kasus kontrol untuk mengetahui hubungan antara merokok dengan
kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas Setu, Kota Tangerang
Selatan. Penelitian ini menggunakan data dari Laporan penderita TB paru di Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai 2015. Analisis
yang akan digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Penelitian ini juga mempertimbangkan beberapa variabel yang menjadi faktor risiko TB paru
yaitu IMT, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2015.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi TB
Tuberkulosis TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Mycobacteria Tuberkulosis termasuk dalam family
Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. Mycobacteria Tuberkulosis masih keluarga besar genus Mycobacterium. Berdasarkan
beberapa kompleks tersebut, Mycobacteria Tuberkulosis merupakan jenis
yang terpenting dan paling sering dijumpai Kemenkes, 2011.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya, namun yang paling sering terkena adalah organ paru
90 Suarni, 2009. Bila menyerang organ selain paru kelenjar limfe, kulit,
otak, tulang, usus, ginjal disebut tuberkulosis ekstra paru Depkes, 2002.
B. Etiologi TB Paru
Penyebab TB paru adalah kuman Mycobacteria Tuberkulosis, yang berbentuk batang berukuran panjang 1-4 mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron dan
mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu, disebut pula sebagai Basil Tahan Asam BTA. Kuman TB cepat
mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa
jam di tempat gelap dan lembab, sehingga dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat dorman tidur, tertidur lama selama beberapa tahun Depkes, 2002.
Apabila seseorang telah terinfeksi kuman TB paru, namun belum menjadi sakit maka tidak dapat menyebarkan infeksi ke orang lain. Masa
inkubasinya yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai terjadinya sakit, diperkirakan selama 4 sampai 6 minggu Depkes, 2008. Kuman
ditularkan oleh penderita TB paru BTA positif melalui batuk, bersin atau saat berbicara lewat percikan droplet yang keluar. Risiko penularan setiap
tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk of TB Infection ARTI yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB paru selama satu tahun
Suarni, 2009.
C. Cara Penularan TB Paru
Cara penularan TB paru melalui percikan dahak droplet. Sumber penularan adalah penderita TB paru BTA positif, pada saat penderita TB paru
batuk atau bersin. Droplet yang mengandung kuman TB paru dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam, sekali batuk dapat
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi di dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman, percikan dapat bertahan selama beberapa
jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Orang dapat terinfeksi, jika