IMT Merokok Pengolahan Data

BAB V HASIL

A. Gambaran Umum Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan

UPT Puskesmas Setu merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dibawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Wilayah kerja UPT Puskesmas Setu meliputi dua kelurahan yaitu Kelurahan Setu dan Kelurahan Muncul dan terletak di wilayah Kelurahan Setu yang mempunyai luas wilayah kurang lebih 3.189,35 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut Puskesmas Setu, 2013: Utara : Kecamatan Serpong dan Puskesmas Serpong Barat : Kecamatan Cisauk dan Puskesmas Keranggan Selatan : Gunung Sindur Kabupaten Bogor Timur : Kelurahan Babakan dan Puskesmas Bhakti Jaya Puskesmas Setu memiliki 1 buah Ambulans dan 1 Puskesmas pembantu yang terletak di Kelurahan Muncul. Adapun tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pengobatan. Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan memiliki 14 Posyandu dan 6 Posbindu. Masing- masing Posyandu dan Posbindu dipegang oleh + 5 kader, sehingga jumlah kader yang dimiliki Puskesmas Setu sebanyak + 102 kader Puskesmas Setu, 2013. Sumber daya kesehatan yang dimiliki Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan yaitu 2 tenaga struktural, 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 10 bidan, 4 perawat, 1 perawat gigi, 1 pelaksana gizi, 1 analis kesehatan, 1 asisten apoteker, 3 administrasi, 1 supir, 4 petugas keamanan dan 2 petugas kebersihan Puskesmas Setu, 2013. Program pengendalian TB paru di Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan merupakan bagian dari penyakit menular. Jumlah sumber daya manusia di Program Pengendalian TB paru ada sebanyak 3 orang penanggung jawab program yaitu 1 orang dokter, 1 orang perawat dan 1 orang laboran Puskesmas Setu, 2013. Adapun dalam penyelenggaraan Program Pengendalian TB paru di Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan berpedoman pada Permenkes, dimana Permenkes terbaru tentang pedoman nasional pengendalian tuberkulosis adalah Permenkes Nomor 364 Tahun 2009.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEROKOK TERHADAP KEJADIAN KONVERSI SPUTUM PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANJANG

1 30 76

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

PENDAHULUAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 4 6

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN 2011 - UDiNus Repository

0 0 2

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13