Keterbatasan Penelitian Hubungan Merokok Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan

yang melaporkan bahwa usia mulai merokok kasus TB paling banyak ditemukan pada usia 15-20 tahun. Usia 10-19 tahun merupakan masa remaja, masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan dan harapan-harapan sosial baru, dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk bisa mandiri. Pada masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan, yakni solidaritas kelompok dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok. Apabila dalam suatu kelompok remaja telah melakukan kegiatan merokok maka individu remaja merasa harus melakukannya juga. Individu remaja tersebut mulai merokok karena individu dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing, bukan karena individu tersebut menyukai rokok Elizabeth, 1999. Pemberian edukasi mengenai rokok sedini mungkin sangat diperlukan bagi remaja. Pengetahuan tersebut bisa didapatkan melalui keluarga, karena keluarga merupakan pendidikan pertama bagi seseorang dalam mendapatkan pendidikan dan pengetahuan. Selanjutnya seorang anak mulai bersekolah dimana ia akan memperoleh pendidikan secara formal dari gurupengajarpendidik. Oleh karena itu, sekolah merupakan lembaga yang sangat penting didalam pembentukan kepribadian anak dan menentukan mutu anak tersebut dikemudian hari. Pengetahuan yang cukup akan mendorong seseorang untuk memiliki perilaku hidup bersih dan sehat Ruswanto, 2010. Berdasarkan observasi yang dilakukan, Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan sudah memiliki program usaha kesehatan sekolah UKS pada setiap sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas. UKS ini merupakan salah satu upaya preventif yang diberikan Puskesmas melalui sekolah. Salah satu kegiatan di UKS adalah konseling remaja. Pada kegiatan konseling remaja, setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan konseling dari petugas kesehatan, sehingga mendapatkan informasi mengenai kesehatan, salah satunya adalah rokok. Dengan demikian, diharapkan selalu ada kerja sama yang baik antara sekolah dengan Puskesmas, agar setiap anak mendapatkan edukasi sedini mungkin. Pada penelitian ini diketahui bahwa rata-rata batang rokok yang dihisap kasus 1-12 batang perharinya 84,8. Gambaran penderita TB paru dalam penelitian ini juga sesuai dengan hasil Riskesdas 2013, rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12 batang setara satu bungkus. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Thailand Ariyothai, 2004 dengan desain kasus kontrol yang melaporkan bahwa batang rokok yang dihisap paling banyak sekitar 1-10 batang perharinya baik pada kasus maupun kontrol. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan di Purwokerto Sarwani, 2012

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEROKOK TERHADAP KEJADIAN KONVERSI SPUTUM PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANJANG

1 30 76

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

PENDAHULUAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 4 6

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN 2011 - UDiNus Repository

0 0 2

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13