c. Ventilasi
Ventilasi adalah usaha untuk memenuhi kondisi atmosfer yang menyenangkan dan
menyehatkan manusia Lubis, 2002. Berdasarkan kejadiannya, maka ventilasi dapat dibagi ke dalam dua
jenis, yaitu ventilasi alam jendela, pintu dan lubang angina dan ventilasi buatan kipas angin, exhauster dan AC air conditioner
Machfoedz, 2008. Rumah yang cukup sehat sebaiknya harus mempunyai jalan masuk yang cukup. Jendela luasnya sekurang-
kurangnya 15-20. Perlu diperhatikan agar sinar matahari dapat langsung ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain
Machfoedz, 2008.
d. Suhu
Suhu adalah panas atau dinginnya udara yang dinyatakan dengan satuan derajat tertentu. Secara umum, penilaian suhu rumah
dengan menggunakan termometer ruangan. Berdasarkan indikator pengawasan perumahan, suhu rumah yang memenuhi syarat
kesehatan adalah antara 20ºC -30ºC dan suhu rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah 20 ºC atau 30 ºC Ruswanto,
2010. Mycobacterium Tuberkulosis merupakan bakteri mesofilik yang tumbuh subur dalam rentang 25
C-40 C, akan tetapi bakteri
ini tumbuh secara optimal pada suhu 31 C-37
C Kurniasari, 2012; Ruswanto, 2010.
Hasil penelitian yang dilakukan di Kupang Fatimah, 2008 melaporkan bahwa seseorang yang tinggal di rumah dengan suhu
ruang tidur tidak memenuhi syarat memiliki risiko 2,6 lebih besar menderita sakit TB paru daripada seseorang yang tinggal di rumah
dengan suhu ruang tidur memenuhi syarat
e. Jenis lantai
Komponen yang harus dipenuhi rumah sehat memiliki lantai kedap air dan tidak lembab. Jenis lantai tanah memiliki peran
terhadap proses kejadian TB paru, melalui kelembaban dalam ruangan. Lantai tanah cenderung menimbulkan kelembaban, pada
musim panas lantai menjadi kering sehingga dapat menimbulkan debu yang berbahaya bagi penghuninya dan dapat menjadi media
penular kuman TB. Keadaan lantai rumah perlu dibuat dari bahan yang kedap terhadap air seperti tegel, semen, atau keramik Asih,
1995. Hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Gunung Kidul
Adnani, 2006 dengan desain kasus kontrol melaporkan bahwa responden yang lantai rumahnya tidak memenuhi syarat kesehatan
berisiko 3-4 kali lebih besar menderita TB paru dibanding pada