Faktor lain yang mempengaruhi TB adalah Indeks Masa Tubuh IMT Ruswanto, 2010. Penelitian yang dilakukan di Indonesia Rusnoto, 2008
dengan desain kasus kontrol melaporkan bahwa seseorang dengan IMT kurang dari 18,5 memiliki risiko 3,79 kali lebih tinggi terserang TB paru
dibandingkan dengan mereka yang memiliki IMT ≥ 18,5. Berdasarkan pemaparan di atas, secara umum perokok ternyata lebih
sering mengalami penyakit TB paru dan kebiasaan merokok memegang peran penting sebagai faktor risiko penyebab penyakit TB paru. Sampai saat ini di
Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan belum ada penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara merokok dengan TB paru. Oleh karena
itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan merokok dengan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan.
B. Rumusan Masalah
Target program penanggulangan TB paru di Dinas Kota Tangerang Selatan dalam penemuan kasus sebesar 1 dari jumlah penduduk dan 10
akan menjadi TB paru BTA positif. Penemuan kasus di Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan mengalami penurunan dari 1,4 di tahun 2013 menjadi
0,8 di tahun 2014. Hal ini yang menyebabkan Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan mendapat rapot merah dari Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan di tahun 2014. Salah satu risiko terjadinya penyakit TB adalah merokok. Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok berisiko
menyebabkan TB. Namun, sampai saat ini belum adanya penelitian terkait hubungan antara merokok dengan penyakit TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan. Sehingga, perlu dilakukan penelitian secara khusus terkait hubungan antara merokok dengan penyakit
TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana proporsi merokok status merokok, usia mulai merokok,
jumlah rokok yang dihisap, lama merokok, jenis rokok dan karakteristik IMT, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan pada
kasus dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan?
2. Bagaimana hubungan merokok status merokok, usia mulai merokok,
jumlah rokok yang dihisap, lama merokok dan jenis rokok dengan kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas Setu Kota
Tangerang Selatan? 3.
Bagaimana hubungan karakteristik individu IMT, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan kejadian penyakit TB
paru di wilayah kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan merokok dengan kejadian penyakit TB paru di
wilayah kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proporsi merokok status merokok, usia mulai
merokok, jumlah rokok yang dihisap, lama merokok, jenis rokok dan karakteristik IMT, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan
jenis pekerjaan pada kasus dan kontrol di wilayah kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan.
b. Diketahuinya hubungan merokok status merokok, usia mulai
merokok, jumlah rokok yang dihisap, lama merokok dan jenis rokok dengan kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan. c.
Diketahuinya hubungan karakteristik individu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan IMT dengan kejadian
penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan
Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan Program Pengendalian TB paru di
Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan.
2. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terutama
dalam peningkatan edukasi dan promosi kesehatan pada masyarakat terkait faktor risiko kejadian penyakit TB.
3. Peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi terkait studi Epidemiologi mengenai faktor risiko
kejadian penyakit TB paru.
4. Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko apa saja yang
mempengaruhi kejadian penyakit TB paru khususnya pada penderita TB paru di Puskesmas Kota Tangerang Selatan.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian epidemiologi analitik dengan desain kasus kontrol untuk mengetahui hubungan antara merokok dengan
kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja Puskesmas Setu, Kota Tangerang
Selatan. Penelitian ini menggunakan data dari Laporan penderita TB paru di Puskesmas Setu, Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sampai 2015. Analisis
yang akan digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Penelitian ini juga mempertimbangkan beberapa variabel yang menjadi faktor risiko TB paru
yaitu IMT, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2015.