3. Faktor Perilaku
Sebelum membahas faktor perilaku, maka akan dibahas karakteristik
individu yang mempengaruhi kondisi individu:
a. Umur
Umur merupakan faktor terpenting dari Host pada kejadian TB paru. Risiko untuk mendapatkan TB paru dapat dikatakan seperti
halnya kurva normal terbalik, yakni tinggi ketika awalnya, menurun karena diatas 2 tahun hingga dewasa memliki daya tahan terhadap
TB paru dengan baik. Puncaknya tentu dewasa muda dan menurun kembali ketika seseorang atau kelompok menjelang umur tua.
Infeksi TB paru aktif meningkat secara bermakna sesuai dengan umur. Insiden tertinggi TB paru biasanya mengenai umur dewasa
muda. Di Indonesia diperkirakan 75 penderita TB paru adalah kelompok umur produktif yaitu 15-50 tahun Kemenkes, 2011.
Penelitian yang dilakukan di NTB Ketut, 2013 dengan desain kasus kontrol. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa kelompok
kasus paling banyak terdapat pada kelompok umur 11-55 tahun 71,1.
Terdapat 3 puncak kejadian dan kematian TB paru, yaitu: 1
Paling rendah pada awal anak bayi dengan orang tua penderita.
2 Paling luas pada masa remaja dan dewasa muda sesuai dengan
pertumbuhan, perkembangan
fisik-mental dan
momen kehamilan pada perempuan.
3 Puncak sedang pada umur lanjut.
b. Jenis Kelamin
Laki-laki lebih umum terkena, kecuali pada perempuan dewasa muda yang diakibatkan tekanan psikologis dan kehamilan yang
menurunkan resistensi. Risiko TB paru terutama menyerang laki- laki. Jumlah penderita TB paru laki-laki hampir dua kali lipat
dibandingkan jumlah penderita TB paru pada perempuan, yaitu 42,3 pada laki-laki dan 28,9 pada perempuan. TB paru lebih
banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan karena laki-laki sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok
sehingga memudahkan terjangkitnya TB paru Ruswanto, 2010. Distribusi kejadian TB paru di Indonesia sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki prevalensi = 0,4 Riskesdas, 2013. Penelitian yang dilakukan di NTB Ketut, 2013 dengan desain
kasus kontrol melaporkan bahwa proporsi untuk jenis kelamin lebih
banyak berjenis kelamin laki-laki pada kasus maupun pada kontrol.