Tipologi Iklan Politik Konseptualisasi Iklan Politik

f. Iklan Kesaksian testimonial: iklan dengan menampilkan testimonial, baik dari orang biasa maupun tokoh-tokoh terkemuka yang dikagumi g. Iklan Format Reporter Netral: iklan yang memberikan rangkaian laporan mengenai kandidat, partai atau lawannya dan memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk memberikan penilaian. Iklan ini tidak netral namun terkesan netral karena disampaikan secara naratif. Sedangkan menurut Hafied Cangara mengutip Robert Baukus dalam bukunya Combs 1993 membagi iklan politik atas empat macam, yaitu: 22 a. Iklan Serangan, yaitu iklan yang ditujukan untuk mengdiskreditkan lawan politik b. Iklan Argumen, yaitu iklan yang memperlihatkan kemampuan para kandidat untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi c. Iklan ID, yaitu iklan yang memberi pemahaman kepada para pemilih mengenai siapa sang kandidat d. Iklan Resolusi, yaitu iklan dimana para kandidat menyimpulkan pemikiran mereka untuk para pemilih Namun, jika dilihat menurut isinya, iklan politik terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu: 23 22 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h.345 23 Akhmad Danial, Iklan Politik Televisi: Modernisasi Kampanye Politik Pasca OrdeBaru, Yogyakarta: LKIS, 2009, h.51 a. Iklan Isu issue ads adalah iklan-iklan politik partai atau kandidat yang fokus pada isu-isu yang menjadi concern masyarakat secara umum atau posisi kebijakan. Seperti kebijakan ekonomi, kebijakan luar negeri, topik-topik yang terkait dengan kesejahteraan sosial dan lainnya b. Iklan Menjual Citra image content adalah iklan-iklan politik televisi yang lebih ‘menjual’ karakteristik personal atau kualitas yang ada pada sang kandidat. Seperti latar belakang, karakter, atau prestasi yang telah dibuat sebelum pencalonan c. Iklan Slogan yaitu iklan yang tidak berisi statement apapun, hanya berisi slogan partai atau ajakan untuk memilih d. Iklan Kombinasi yaitu iklan yang memuat bentuk iklan isu sekaligus iklan citra. Dan dalam penelitian ini, akan membahas tipologi iklan politik partai Keadilan Sejahtera pada pemilku 2009 kemarin dengan menggunakan tipologi iklan menurut Devlin dan tipologi iklan jika dilihat dari isinya.

3. Karakteristik Iklan Politik

Iklan politik pada dasarnya sama seperti iklan komersial. Namun iklan politik mempunyai karakteristik tersendiri. Beberapa karakteristik tersebut antara lain: a. The shrinking spot, iklan politik biasanya berdurasi 30-60 detik b. The rise of image, isinya lebih menekankan citra sang kadidat, bukan pada isu yang diangkat dalam iklan c. Myth and symbol, iklan politik yang isinya lebih banyak mengandung simbol-simbol d. Signifiying power, iklan politik yang digunakan sebagai simbol kekuatan. Artinya iklan ini biasa digunakan oleh pihak penguasa yang memiliki pengalaman serta kredibilitas. 24

4. Model Iklan

Terlepas dari semua jenis iklan, baik itu iklan komersial berupa produk dan jasa, atau iklan politik sekalipun, iklan yang baik itu pada dasarnya memiliki kriteria rumus iklan yang disebut AIDCA . 25 Adapun model dari rumus AIDCA tersebut adalah: a. Attention perhatian Dalam hal ini iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, sebuah iklan haruslah membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak dan suara-suara khusus sehingga bisa menampilkan iklan yang kreatif yang berbeda dengan iklan lain. b. Interest minat Iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Untuk itu, produsen iklan dituntut 24 Brian Mc Nair, An Introduction to Political Communication, London: Routledge, 2003, h.102-105 25 Renaldi Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Grafiti, 1995, h.83-86 untuk membuat iklan yang dapat merangsang konsumen agar mau membaca, mendengar dan menonton pesan-pesan yang ingin disampaikan. Maka dari itu iklan haruslah dibuat semenarik dan sekreatif mungkin. c. Desire kebutuhan Sebuah iklan haruslah mampu menggerakkan keinginan khalayak untuk memiliki atau menikmati produk dan jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini produsen iklan harus mampu meyakinkan bahwa apa yang ditawarkan menjadi salah satu kebutuhan dari khalayak. d. Conviction keinginan Dalam hal ini, iklan harus mampu menciptakan keinginan calon pembeli sehingga konsumen tersentuh dan sudah pasti akan memilih produk yang ditawarkan. e. Action tindakan Ik lan harus memiliki ‘daya’ membujuk yang kuat kepada konsumen agar konsumen dengan segera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Tayangan iklan, baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Dampak itu bersifat positif, baik iklan itu bersifat awareness pengenalan ataupun menyebarluaskan produk yang dikampanyekan.