e. Saluran media massa
Saluran media massa merupakan saluran penting dalam komunikasi politik. Jika melihat media massa dalam komunikasi
politik, maka selalu dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai: 1.
kebebasan media massa 2.
independensi media massa pada suatu masyarakat dari kontrol yang berasal dari luar, seperti pemerintah, pemegang saham,
kaum kapitalis industrialis, partai politik, ataupun kelompok penekan
3. integritas media massa sendiri pada misi yang dibawa.
6
3. Khalayak Komunikasi Politik
Ada beberapa tipologi khalayak komunikasi politik, yaitu:
7
a. General Public
yaitu masyarakat biasa yang tidak tahu dan tidak mengikuti isu serta dinamika politik. Yang termasuk tipe ini biasanya
masyarakat yang dalam kenyataannya jarang berkomunikasi dengan para pembuat kebijakan.
b. Attentive Public
yaitu lapisan masyarakat yang memiliki perhatian lebih. Artinya masyarakat yang sudah konsen pada suatu isu dan
dinamika politik namun masih belum mau berpartisipasi dalam dunia politik itu sendiri.
6
Zulkarimien Nasution, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, h.24
7
Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989, h.14
Biasanya lapisan masyarakat ini menempati posisi penting dalam proses opini, karena lapisan inilah yang berperan sebagai
saluran komunikasi antar pribadi dalam arus pesan yang timbal balik antara pemimpin politik dengan masyarakatnya.
8
c. Elite Opinion and Policy
yaitu masyarakat yang sudah menjadi pelaku politik dari kerja-kerja politik, dan posisinya didalam cendrung menjadi figure
head.
C. Konseptualisasi Kampanye Politik
1. Definisi Kampanye Politik
Kampanye politik adalah suatu upaya yang dikelola oleh suatu kelompok yang didalamnya terdapat para aktor politik yang
menginginkan perubahan, ditujukan kepada khalayak agar bisa menerima dan mengikuti ide tau tingkah laku dari aktor politik
tersebut. Sedangkan menurut Norris yang dikutip Firmanzah, kampanye
politik adalah suatu proses komunikasi dimana partai atau kandidat politik berusaha mengkomunikasikan ideologi ataupun program kerja
yang mereka tawarkan. Komunikasi politik juga mengkomunikasikan intense atau kedekatan serta motivasi partai dan kandidat politik dalam
memperbaiki kondisi masyarakat.
9
8
Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca-
Orde Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h.34
9
Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007, h.271
Leslie B. Snyder juga mengatakan kampanye adalah sebuah aktivitas komunikasi yang terorganisir, yang secara langsung
ditunjukkan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan dan untuk mencapai tujuan tertentu.
10
Kampanye politik itu sebuah komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh
dukungan politik dari rakyat. Dan pada umumnya kampanye politik itu diatur dengan peraturan sendiri yaitu waktu, tata cara pengawasan dan
sanksi dari penyelenggara kampanye jika terdapat pelanggaran.
11
Adapun segala bentuk peraturan dan sanksi kampanye dapat dilihat dari UU No.10 Tahun 2008 Tentang Pemilu, diantaranya
yaitu:
12
BAB VIII KAMPANYE
Bagian Ketiga Metode Kampanye
Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dapat dilakukan melalui: a.
pertemuan terbatas; b.
pertemuan tatap muka; c. media massa cetak dan media massa elektronik;
d. penyebaran bahan kampanye kepada umum;
e. pemasangan alat peraga di tempat umum;
Bagian Keempat Larangan dalam Kampanye
1 Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang:
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
10
Antar Venus, Manajemen Kampanye; Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, Cet-3, h.80
11
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2003, h.88
12
www.pemiluindonesia.com . Diakses pada hari Senin, 20 November 2011, Pkl. 14.32
WIB