Teori Naratif KAJIAN TEORITIS

3. Characterogical Coherence Karakter dalam sebuah cerita sangat diperlukan. Karena itu, jika karakter dalam cerita sangat kuat, maka cerita tersebut dapat terdengar benar dan masuk akal sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat. Selain menilai cerita dari tingkat kebenaran dan masuk akalnya coherence, cerita juga dinilai dari tingkatan logic atau tidaknya the logic of good reasons. Jika cerita yang ditampilkan sudah mempunyai tingkatan kebenaran, maka langkah selanjutnya yang harus diperhatikan adalah bagaimana sebuah cerita tersebut mampu membuat seseorang untuk memutuskan harga dari sebuah cerita. Artinya bagaimana cerita tersebut dapat membuat nilai-nilai menarik sehingga dapat menuntun logika seseorang yang melihatnya untuk memutuskan menerima atau menolak nasihat dalam bentuk apapun dari cerita tersebut. Pada intinya Fisher mengatakan bahwa tidak semua cerita yang diciptakan sama. Ia berfikir bahwa setiap orang memiliki kemampuan bawaan yang sama untuk menetukan nilai dari kisah-kisah yang didengarkan yang didasarkan pada dua aspek. Aspek pertama yaitu meneliti koherensi dari sebuah narasinya, ini adalah cara untuk menentukan apakah cerita yang ditampilkan masuk akal atau tidak. Kemudian aspek kedua diteliti dari kebenaran naratifnya, disini dapat dilihat apakah cerita tersebut sesuai dengan keyakinan sendiri dan pengalamannya atau cerita tersebut berdasarkan aspek lainnya.

B. Konseptualisasi Komunikasi Politik

1. Definisi Komunikasi Politik

Komunikasi politik adalah sebuah proses penyampaian pesan berciri politik yang dilakukan oleh para aktor politik kepada pihak lain melalui saluran tertentu sehingga melahirkan efek tertentu yang telah diharapkan. Ada juga yang mengatakan bahwa komunikasi politik adalah sebuah pertemuan, kontak, dan dialog antara kader politik dengan anggota, simpatisan, pendukung partai, serta dengan masyarakat umum. Dan dalam pertemuan ini materi yang disampaikan biasanya beraneka ragam, mulai dari kebijakan partai hingga sampai perkembangan keadaan dan apresiasi masyarakat terhadap partai. 3 Pada dasarnya komunikasi politik itu berfungsi untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik masyarakat yang menjadi input bagi suatu sistem politik. Selain itu komunikasi politik juga berfungsi untuk menyalurkan kebijakan yang diambil untuk dipahami secara kolektif sehingga dapat menumbuhkan partisipasi produktif dalam membangun tujuan politik yang sama. 4 Komunikasi politik juga bisa membuka wawasan dan cara berfikir seseorang, serta dapat juga mempengaruhi sikap dan tingkah 3 Rochmad Bahari, Partai dan Kita, Jakarta: IPCOS, 2001, h.51 4 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca Orde Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h.144 laku khalayak yang menjadi target politik. 5 Oleh karena itu, sebuah komunikasi politik menjadi sesuatu yang sangat penting dalam partai. Maka dari itu tidak jarang komunikasi dalam partai begitu dijaga dengan baik oleh para anggotanya, karena jika komunikasi politik yang dibangun dengan cara yang baik, tentunya akan membawa partai mendapatkan citra yang baik pula dimasyarakat. Karena hal itu bisa menjadi salah satu strategi partai untuk menarik simpatisan partai.

2. Saluran Komunikasi Politik

Dalam komunikasi politik, para aktor politik menggunakan saluran komunikasi politik tersendiri agar pesan yang disampaikan dapat menimbulkan dampak tertentu yang diinginkan. Adapun macam-macam saluran komunkasi politik itu adalah: a. Saluran face to face informal Struktur ini merupakan saluran yang efektif dalam penyampaian pesan-pesan politik karena sifatnya yang langsung berhadapan. Saluran ini memang bersifat bebas dalam arti tidak terikat oleh struktur yang formal, namun tidak semua orang dapat masuk ke dalam saluran ini dalam posisi yang sama. b. Saluran struktur sosial tradisional Struktur ini merupakan saluran komunikasi yang memiliki keampuhan tersendiri, karena dalam suatu masyarakat yang bersangkutan, biasanya arus komunikasi ditentukan oleh posisi 5 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h.35 sosial pihak yang berkomunikasi. Dalam masyarakat tradisional, susunan struktur sosial yang ada menentukan siapa yang layak berkomunikasi dengan siapa, tentang masalah apa, dan dengan cara apa. Dengan kata lain, struktur ini mempunyai aturan yang menentukan pola dan arus komunikasi yang berlangsung dalam suatu masyarakat. c. Saluran input Yang dimaksud dengan staluran input adalah saluran yang memungkinkan terciptanya input bagi sistem politik yang diinginkan. Serikat pekerja, kelompok berkepentingan dan partai politik merupakan saluran informasi yang bermakna dalam komunikasi politik yang menjadi sifat paling dasar untuk melakukan transmisi kepentingan. d. Saluran output Adalah struktur formal dari sebuah pemerintahan. Struktur ini berperan penting dalam memberi informasi dalam jumlah besar kepada publik. Bahkan bukan hanya informasi yang menyangkut aturan resmi saja, melainkan juga release berita yang dikeluarkan pemerintah yang menjadi sumber informasi penting bagi media massa di banyak masyarakat.