Definisi Komunikasi Politik Konseptualisasi Komunikasi Politik

sosial pihak yang berkomunikasi. Dalam masyarakat tradisional, susunan struktur sosial yang ada menentukan siapa yang layak berkomunikasi dengan siapa, tentang masalah apa, dan dengan cara apa. Dengan kata lain, struktur ini mempunyai aturan yang menentukan pola dan arus komunikasi yang berlangsung dalam suatu masyarakat. c. Saluran input Yang dimaksud dengan staluran input adalah saluran yang memungkinkan terciptanya input bagi sistem politik yang diinginkan. Serikat pekerja, kelompok berkepentingan dan partai politik merupakan saluran informasi yang bermakna dalam komunikasi politik yang menjadi sifat paling dasar untuk melakukan transmisi kepentingan. d. Saluran output Adalah struktur formal dari sebuah pemerintahan. Struktur ini berperan penting dalam memberi informasi dalam jumlah besar kepada publik. Bahkan bukan hanya informasi yang menyangkut aturan resmi saja, melainkan juga release berita yang dikeluarkan pemerintah yang menjadi sumber informasi penting bagi media massa di banyak masyarakat. e. Saluran media massa Saluran media massa merupakan saluran penting dalam komunikasi politik. Jika melihat media massa dalam komunikasi politik, maka selalu dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai: 1. kebebasan media massa 2. independensi media massa pada suatu masyarakat dari kontrol yang berasal dari luar, seperti pemerintah, pemegang saham, kaum kapitalis industrialis, partai politik, ataupun kelompok penekan 3. integritas media massa sendiri pada misi yang dibawa. 6

3. Khalayak Komunikasi Politik

Ada beberapa tipologi khalayak komunikasi politik, yaitu: 7 a. General Public yaitu masyarakat biasa yang tidak tahu dan tidak mengikuti isu serta dinamika politik. Yang termasuk tipe ini biasanya masyarakat yang dalam kenyataannya jarang berkomunikasi dengan para pembuat kebijakan. b. Attentive Public yaitu lapisan masyarakat yang memiliki perhatian lebih. Artinya masyarakat yang sudah konsen pada suatu isu dan dinamika politik namun masih belum mau berpartisipasi dalam dunia politik itu sendiri. 6 Zulkarimien Nasution, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, h.24 7 Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989, h.14