h.36-37 Latar Belakang Masalah

telah mengubah kesan praktisi politik Indonesia yang identik kalangan tua dengan menampilkan sosok-sosok muda dalam gairah perpolitikan yang tentu saja sarat etika dan bersahaja. Jika melihat iklan politik partai PKS pada pemilu legislatif kemarin, PKS mengalami pergeseran content dan pesan yang ingin disampaikan. Terbukti bahwa PKS mengubah image politiknya dan ingin mendapatkan suara dari luar basis PKS yang identik dengan tradisional, artinya PKS ingin menambah suara dari kalangan nasionalis tengah, anak muda atau pemilih pemula dan calon pemilih yang bahkan belum menentukan pilihan. Contohnya seperti iklan PKS yang sekarang sudah memasukkan anak muda sebagai icon, bahkan ada beberapa iklan yang anak muda perempuannya tidak memakai kerudung. Dari sanalah terbukti bahwa PKS melakukan pergeseran untuk merambah suara ke kalangan yang lebih luas, tidak lain agar bisa diterima oleh khalayak ramai. Namun, dari sini juga bisa diketahui apakah iklan- iklan seperti itu bisa juga mempengaruhi perolehan suara yang signifikan atau tidak. Bahkan bisa diketahui alasan PKS membuat iklan politik seperti itu dan berapa budget yang dikeluarkan untuk biaya periklannya. Dan pada akhirnya nanti, bisa diketahui juga jenis iklan seperti apa yang ingin dibuat PKS untuk memperoleh suara, tentu saja dengan image baru yang ditampilkan PKS itu sendiri. Untuk menambah perolehan suara, pada pemilu 2009 lalu PKS mencoba membuat strategi baru, salah satunya dengan cara menayangkan beberapa versi iklan politik yang menarik dan kreatif sehingga bisa menarik simpati masyarakat. PKS memiliki tiga belas versi iklan politik pada pemilu 2009 kemarin. Iklan tersebut antara lain yaitu iklan versi Guru Bangsa, iklan versi Satu Bendera, iklan versi KH. Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, M. Natsir, iklan versi Testimoni, iklan versi Soekarno, iklan versi PKS Peduli, iklan versi Anton Apriyantono, iklan versi Kepiting, iklan versi Track Record, iklan versi Jingle, iklan versi Tarzan, iklan versi Slankers dan iklan versi DPR Bersih. Adapun alasan tertarik dengan topik ini karena: 1. PKS merupakan salah satu partai Islam terbesar yang mendapat perolehan suara terbanyak setelah partai Demokrat, Golkar dan PDI P pada pemilu 2009 kemarin, yaitu sebesar 8.455.225 suara. 2. Iklan-iklan politik yang ditampilkan PKS pada pemilu 2009 kemarin berbeda dengan iklan politik pada pemilu sebelumnya. Jika pemilu sebelumnya iklan hanya berisi logo partai dan ajakan untuk mencoblos gambar partai, pemilu kemarin lebih kreatif dengan menampilkan visi, misi, kebijakan partai, bahkan simbol-simbol yang menggambarkan tentang citra diri dari partai. 3. Ada beberapa iklan-iklan PKS pada pemilu 2009 yang menimbulkan kontroversi. Seperti menampilkan sosok Soeharto yang dianggap sebagai guru bangsa pada iklan versi Guru Bangsa, menampilkan kutipan-kutipan dari koran tentang saling ejeknya para elite politik dari beberapa partai pada iklan versi Satu Bendera. Berdasarkan latar belakang dan alasan itulah, peneliti ingin mengajukan penelitian ilmiah dengan judul “Tipologi Iklan Politik Partai Keadilan Sejahtera PKS Pada Pemilu 2009 di Televisi”. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak melebar, maka penelitian ini hanya dibatasi pada iklan politik Partai Keadilan Sejahtera yang tayang di televisi swasta pada tanggal 17 Maret hingga 5 April 2009. C. Perumusan Masalah Sedangkan yang menjadi perumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana tipologi iklan politik Partai Keadilan Sejahtera PKS pada pemilu tahun 2009? 2. Bagaimana relevansi antara tipologi iklan politik PKS dengan target khalayak yang menjadi sasaran PKS?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui tipologi iklan politik Partai Keadilan Sejahtera PKS pada pemilu tahun 2009 2. Untuk mengetahui relevansi antara tipologi iklan politik PKS dengan target khalayak yang menjadi sasaran PKS

E. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, diantaranya : 1. Manfaat akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya pengetahuan tentang teori-teori komunikasi yang berkaitan tentang komunikasi politik dan advertising. 2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai keberagaman iklan politik di media massa dan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan kampanye selanjutnya. 3. Manfaat sosial, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan komunikasi politik kepada publik bagaimana iklan politik di televisi itu sebenarnya cukup berperan dalam proses perolehan suara saat pemilu. Serta diharapkan juga dapat memberi masukan kepada para konsultan politik agar lebih meningkatkan kreatifitas dalam membuat iklan politik.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar natural setting dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasil penelitian. Penelitian ini hanya untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Karena menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa gambar, kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati . 7

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Ada beberapa lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian, yaitu: a. Penelitian ini dilakukan melalui email humas.pksgmail.com b. Penelitian ini dilakukan di kantor FASTCOMM di Jalan Aditiawarman 1 No.12 Jakarta 12160. Dan waktu penelitiannya tanggal 15 Agustus dan 30 September 2011

3. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu Muhammad Hilal selaku Staff Khusus Humas DPP PKS dan Zainul Muhtadien selaku Media Director FASTCOMM yang menjadi advertising agency PKS pada pemilu 2009 lalu. 7 Lexy, J. Moleong, Metodologi Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h.4