Kedzaliman Terhadap Diri Sendiri

129 Akhlak Tasawuf ­ Kurikulum 2013 perilaku syirik tidak akan diampuni oleh Allah. Coba perhatikan Firman - firman Allah berikut : ٣ ٞميِظَع ٌم ۡلُظَل َكۡ ِّشلٱ َنِإ ِۖ َلٱِب ۡكِ ۡشُت َل َ َنُبَٰي ۥُهُظِعَي َوُهَو ۦِهِنۡب ِل ُنَٰمۡقُل َلاَق ۡذِ Artinya : Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar­benar kedzaliman yang besar”. QS. Luqman 31: 13 ِدَقَف ِ َلٱِب ۡكِ ۡشُي نَمَو ُۚء ٓاَشَي نَمِل َكِلَٰذ َنوُد اَم ُرِفۡغَيَو ۦِهِب َكَ ۡشُي نَأ ُرِفۡغَي َل َ َلٱ َنِإ ٨ اًميِظَع اًمۡثِإ ٓىَ َتۡفٱ Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki­ Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Q.S an-Nisā4:48. ۡدَقَف ِ َلٱِب ۡكِ ۡشُي نَمَو ُۚء ٓاَشَي نَمِل َكِلَٰذ َنوُد اَم ُرِفۡغَيَو ۦِهِب َكَ ۡشُي نَأ ُرِفۡغَي َل َ َلٱ َنِإ ٦ اًديِعَب ۢ َلَٰل َض َل َض Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan sesuatu dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki­Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. Q.S an-Nisā4: 116.

2. Kedzaliman Terhadap Diri Sendiri

Sebagian besar manusia memiliki kebiasaan untuk melakukan perbuatan yang dikelompokan sebagai dosa kecil, baik dengan sengaja atau pun tidak. Padahal dosa kecil sekalipun merupakan kedzaliman yang harus ditinggalkan. Oleh karena itu, kita harus selalu beristigfar dan berdoa agar Allah mengampuni segala perbuatan yang dilakukaan akibat lupa atau alpa yang menjadi tabiat manusia. Sebagai orang yang meyakini kebenaran ajaran agama, sudah barang tentu menerima dan menghayati konsep pahala dan dosa. Menurut ajaran Islam, perbuatan baik yang dilakukan seorang muslim sebagai “medium” untuk mendekatkan diri [taqarrub ] kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah: ْاوُجۡرَي َن َك نَمَف ۖٞدِحٰ َو ٞهَٰلِإ ۡمُكُهٰ َلِإ ٓاَمَنَأ ََيِإ ٓ َحوُي ۡمُكُلۡثِّم ٞ َشَب ۠اَنَأ ٓاَمَنِإ ۡلُق Buku Siswa Kelas XII 130 Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. Q.S. al-Kahfi 18: 110. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda’, Rasulullah bersabda yang artinya: Dari Abu Darda’, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Allah Swt. berfirman, ‘Kemudian Kitab ini Kami wariskan kepada orang- orang yang Kami pilih di antara hamba­hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang mendzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah’. Adapun orang­orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan, mereka adalah orang­orang yang akan masuk surga tanpa hisab. Orang yang pertengahan, mereka adalah orang­orang yang akan masuk surga dihisap dengan hisab yang ringan. Orang yang mendzalimi diri sendiri, mereka adalah orang­ orang yang dihisab dalam lamanya mahsyar. Kemudian, kerugian mereka itu diganti oleh Allah dengan rahmat­Nya. Maka merekapun berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar­ benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal karena karunia­Nya. Didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu’.” HR. Ahmad

3. Kedzaliman Terhadap Sesama Manusia