Pengertian Akhlak Perjalanan Bentuk Akhlak Perjalanan

111 Akhlak Tasawuf ­ Kurikulum 2013

3. ADAB PERJALANAN

a. Pengertian Akhlak Perjalanan

Menurut bahasa Perjalanan berasal dari kata “rihlah atau ­safar”.yang artinya perjalanan atau perjalanan diartikan; “perihal cara, gerakan, dsb berjalan atau bepergian dari suatu tempat menuju tempat yang lain untuk suatu tujuan”. Sedang menurut istilah, perjalanan adalah suatu aktifitas seseorang untuk keluar ataupun meninggalkan rumah dengan berjalan kaki ataupun menggunakan berbagai sarana transportasi yang mengantarkan sampai pada tempat tujuan dengan maksud ataupun tujuan tertentu. Perjalanan secara berkesinambungan menunjukkan adanya mobilitas yang tinggi dan menjadi ciri masyarakat modern. Apabila pada suatu kampung sebagian besar masyarakatnya melakukan perjalanan pulang dan pergi pada setiap harinya, maka hal tersebut menunjukkan adanya mobilisasi masyarakat dan menjadi pertanda kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya. Pada masyarakat modern, perjalanan safar menjadi bagian mobilisasi kehidupan, artinya semakin maju kehidupan seorang, maka akan semakin sering seorang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Pada masa Rasulullah, perjalanan untuk berbagai keperluan terutama berdagang telah menjadi tradisi masyarakat Arab. Dalam al-Qur’an surah al-Quraisy yang disebut di atas, Allah mengabadikan tradisi masyarakat Arab yang suka melakukan perjalanan pada musim tertentu untuk berbagai keperluan. Karena itu, tidak heran jika Islam sebagai satu-satunya agama yang mengatur kegiatan manusia dalam melakukan perjalanan, mulai dari masa persiapan perjalanan, ketika masih berada di rumah, selanjutnya pada saat dalam perjalanan dan ketika sudah kembali pulang dari suatu perjalanan.

b. Bentuk Akhlak Perjalanan

Islam mengajarkan, agar setiap perjalanan yang dilakukan bertujuan untuk mencari ridla Allah. Di antara jenis perjalanan safar yang dianjurkan dalam Islam yaitu pergi haji, umrah, silaturrahim, menuntut ilmu, berdakwah, berperang di jalan Allah, mencari karunia Allah dan lain-lain. Perjalanan safar juga berfungsi untuk menyehatkan dan mengembalikan kondisi jasmani dan rohani dari kelelahan dan kepenatan dalam menjalani suatu aktifitas. Ibadah haji adalah bentuk safar wajib bagi muslim yang mampu. Hal ini pula yang mendorong umat Islam dari seluruh dunia datang berkunjung ke Baitullah Rumah Buku Siswa Kelas XII 112 Allah di kota Mekkah. Karena itu sejak abad pertama hijriah umat Islam sudah mengenal dan mengarungi lautan. Dalam perjalanan hajinya itu sering kali mereka singgah di beberapa pelabuhan, sehingga membuka peluang bagi rombongan haji itu untuk berniaga dan sekaligus berdakwah. Sebagai pedoman Islam mengajarkan adab dalam melakukan perjalanan yaitu: 1 Sholat dua rakaat safar dan berdoa “Subhanalladzi sakhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin wa inna ila robbina lamunqolibun”; 2 Mengembalikan hak dan amanat kepada pemiliknya atau meminta izin mereka; 3 Memilih teman yang baik dalam perjalanan; 4 Wanita menyertakan teman atau muhrimnya; 5 Mempersiapkan bekal untuk perjalanan dan mepersiapkan bekal kepada keluarga yang ditinggalkan; 6 Memperbanyak doa sebab doa orang yang bepergian sangat mustajab; 7 Mengangkat pemimpin atau ketua rombongan; 8 Mohon pamitan pada keluarga dan handai taulan serta mohon doa;.

b. Nilai Positif Adab Perjalanan