159
Akhlak Tasawuf Kurikulum 2013
Orang-orang Barat menyebut Salahuddin Al-Ayyubi dengan nama Saladin. Ada pula menyebut Salah ad-Din. Dia terkenal sebagai seorang jenderal dan pahlawan
bagi kaum muslim Kurdi dari Tikrit. Kekuasaan Dinasti Ayyubiyah meliputi daerah Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Hijaz, dan Diyar Bakr
Pada masa pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi banyak disibukkan dengan peperangan, disebabkan upayanya untuk membantu Mesir dan beberapa negara
Islam lainnya dari serangan tentara Salib yang terang-terangan telah menyulut peperangan.
Meski demikian, Shalahuddin Al Ayyubi tidak meninggalkan kebijakannya dalam rangka mencapai kesejahteraan rakyat. Pembangunan, pendidikan, kepentingan
rakyat, permasalahan pengadilan, dan keadaan dalam negeri secara umum tetap berjalan. Pemerintahan Shalahuddin Al Ayyubi merupakan yang kompleks. Keadaan
yang kompleks itu meliputi keadaan keagamaan, keilmuwan, pertanian, perdagangan dan industri, dan keadaan kehidupan sosial.
b. Kondisi keagamaan
Hal yang pertama dibenahi oleh Shalahuddin Al-Ayyubi ketika memasuki Mesir adalah pemerintahan dalam negeri karena semasa kekhalifahan Fathimiyah dalam
keadaan sangat terpuruk. Shalahuddin Al Ayyubi menghilangkan kekhalifahan Fathimiyah yang didominasi oleh orang-orang Syiah dan berkiblat pada mazhab
Syi’ah. Langkah selanjutnya setelah penghapusan kekhalifahan Fathimiyah merombak tatanan sosial dengan cara mengoptimalkan kinerja para juru dakwah
agar masyarakat kembali kepada aliran Sunni. Shalahuddin Al Ayyubi mengalih-fungsikan masjid Al Azhar dari masjid saja
menjadi lembaga pendidikan yang mengajarkan mazhab Sunni. Dia juga membangun madrasah-madrasah serta meningkatkan perhatiannya kepada perkembangan
mazhab Sunni. Hal itu tentu menimbulkan rasa tidak senang dari kaum Syiah sehingga mereka mengadakan pemberontakan, tetapi upaya revolusi pengikut Syiah
itu dapat diredam.
c. Keadaan keilmuwan
Keadaan perkembangan ilmu pengetahuan menjadi prioritas perhatian dalam kepemimpinan Shalahuddin Al Ayyubi dan seluruh sultan yang memimpin Dinasti
Ayyubiah, sehingga Shalahuddin Al-Ayyubi sangat mendorong peran serta ulama dalam pembangunan.
Buku Siswa Kelas XII
160
Jasa-jasa Shalahuddin Al Ayyubi di bidang ilmu pengetahuan ini antara lain membangun madrasah-madrasah, institut, dan Universitas. Ia juga mendirikan
majelis-majelis keilmuwan, dan sering menyantuni kaum fakir miskin yang berprestasi di bidang keilmuwan dengan harapan mereka mampu menciptakan
karya-karya, menulis buku, dan memberikan pelajaran.
d. Kondisi pertanian
Mesir terkenal dengan sungai Nil, sehingga di sekitarnya masyarakat bermata pencaharian sebagai petani atau bisa dikatakan bahwa Mesir merupakan negara
agraris. Dengan koindisi ini Shalahuddin Al-Ayyubi sangat memperhatikan pertanian ini antara lain dengan membangun sarana pengairan, membuat kanal-kanal, dan
memperbaiki jalan-jalan. Selain bentuk perhatian tersebut, Shalahuddin Al Ayyubi juga mendukung potensi
mereka dan menaruh perhatian pada keadaan penghidupan para petani. Perhatian dan dukungan tersebut ternyata kurang cukup memenuhi harapan perekonomian
yang disebabkan oleh kecenderungan pengelolaan lahan pertanian yang hanya mengambil air limpahan. Irigasi yang dibangun dan mata air tidak mencukupi untuk
mengaliri lahan-lahan pertanian. Hal ini menyebabkan kondisi ekonomi Mesir sempat terpuruk, sampai-sampai pernah terjadi kelaparan pada masa kekuasaan
Shalahuddin Al Ayyubi yang disebabkan adanya kekurangan air. Shalahuddin Al-Ayyubi segera mangambil tindakan menyediakan fasilitas untuk
mencari sumber-sumber air untuk memulihkan kondisi pertanian. Dengan upaya itu kebutuhan air bagi masyarakat dapat tercukupi sehingga kondisi perekonomian
mulai berangsur pulih. Kelemahan yang ada pada Shalahuddin Al Ayyubi adalah ia memberikan
tanah pertanian kepada anak-anaknya. Jadi dia menerapkan feodalisme dalam pemerintahannya di bidang pertanian ini dan menganggap bahwa para petani
adalah pembantu dan hamba sahaya baginya.
e. Kondisi perdagangan dan industri