Kedzaliman Terhadap Allah Syirik

Buku Siswa Kelas XII 128 Ayo Mendalami Materi 1. DZALIM a. Pengertian Dzalim Menurut ajaran Islam, aniaya atau yang biasa disebut Dzalim adalah berasal dari اًمْل ُظ - ُمِل ْظَي - َم َلَظ yang artinya Aniaya. Pelakunya disebut Dzalim ٌمِلا َظ dan perbuatannya disebut Dzulmun ملظ . Dzalim adalah perbuatan dosa yang harus ditinggalkan. Karena tindakan aniaya akan dapat merusak kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Tindakan aniaya digolongkan sebagai perbuatan yang menyesatkan dan menyengsarakan. Karena itu orang-orang musyrik pun, oleh Al- Qur’an dianggap melakukan kedzaliman. Karena sesungguhnya segala perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran akan membawa madzarat bagi diri pelakunya. Ali Ibn Abi Thalib r.a. menyatakan bahwa kedzaliman itu ada tiga macam :

1. Kedzaliman Terhadap Allah Syirik

Syirik merupakan pandangan dan kepercayaan yang mengingkari bahwa Tuhan adalah Maha Esa dan Maha Kuasa. Jika tidak maha Esa, maka berarti ada lebih dari satu Tuhan. Jadi harus ada “ Tuhan “ selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri. Lalu konsekuensinya, berarti Tuhan yang lain tentu berasal dari kalangan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, termasuk sesama manusia. Akibatnya ialah bahwa manusia yang musrik itu mengangkat dan mengagungkan sesama alam atau sesama manusia lebih dari semestinya. Kepercayaan itu dalam antropologi budaya, dikenal sebagai system mitologis yaitu pandangan yang tidak benar kepada alam sekitar atau manusia misalnya, Raja yang dianggap keturunan Dewa, dan lain-lain, pandangan yang tidak sejalan dengan sunnatullah dan taqdir untuk ciptaan-Nya disebut sebagai kedzaliman. Karena syirik mempunyai makna menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya dan berdampak merendahkan harkat dan martabat manusia. Padahal manusia adalah puncak dari ciptaan Tuhan. Apabila orang memandang bahwa Tuhan tidak Kuasa, sehingga Tuhan memerlukan “pembantu-pembantu” yang harus disembah dan yang akan menolong mendekat kepada-Nya, maka hal ini merupakan kedzaliman. Sebab praktek penyembahan yang tidak pada tempatnya, membuat orang secara apriori menempatkannya di bawah alam atau sesama manusia. Karena itu 129 Akhlak Tasawuf ­ Kurikulum 2013 perilaku syirik tidak akan diampuni oleh Allah. Coba perhatikan Firman - firman Allah berikut : ٣ ٞميِظَع ٌم ۡلُظَل َكۡ ِّشلٱ َنِإ ِۖ َلٱِب ۡكِ ۡشُت َل َ َنُبَٰي ۥُهُظِعَي َوُهَو ۦِهِنۡب ِل ُنَٰمۡقُل َلاَق ۡذِ Artinya : Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar­benar kedzaliman yang besar”. QS. Luqman 31: 13 ِدَقَف ِ َلٱِب ۡكِ ۡشُي نَمَو ُۚء ٓاَشَي نَمِل َكِلَٰذ َنوُد اَم ُرِفۡغَيَو ۦِهِب َكَ ۡشُي نَأ ُرِفۡغَي َل َ َلٱ َنِإ ٨ اًميِظَع اًمۡثِإ ٓىَ َتۡفٱ Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki­ Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Q.S an-Nisā4:48. ۡدَقَف ِ َلٱِب ۡكِ ۡشُي نَمَو ُۚء ٓاَشَي نَمِل َكِلَٰذ َنوُد اَم ُرِفۡغَيَو ۦِهِب َكَ ۡشُي نَأ ُرِفۡغَي َل َ َلٱ َنِإ ٦ اًديِعَب ۢ َلَٰل َض َل َض Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan sesuatu dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki­Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. Q.S an-Nisā4: 116.

2. Kedzaliman Terhadap Diri Sendiri