Buku Siswa Kelas XII
98
Supaya persaudaraan yang dijalin dapat tegak dengan kokoh, maka diperlukan empat tiang penyangga utamanya yaitu:
1. Ta’aruf adalah; saling kenal mengenal yang tidak hanya bersifat fisik atau biodata
ringkas belaka, tetapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide-ide, cita-cita serta problema kehidupan yang dihadapi.
2. Tafahum yaitu saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga segala macam bentuk kesalahpahaman dapat dihindari.
3. Ta’awun yaitu saling tolong menolong, dimana yang kuat menolong yang lemah dan yang kaya menolong yang miskin. Dengan ta’awun, kerjasama akan tercipta dengan
baik dan saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing. 4. Takaful yaitu saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman. Tidak
ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini, karena ada jaminan sesama saudara untuk memberikan pertolongan yang diperlukan dalam menjalani
kehidupan. Dengan empat sendi persaudaraan tersebut umat Islam akan saling mencintai dan
bahu-membahu serta tolong menolong dalam menjalani dan menghadapi tantangan kehidupan, bahkan seperti satu batang tubuh yang masing-masing bagian tubuh ikut
merasakan penderitaan bagian tubuh lainnya.
5. TASAMUH
a. Pengertian Tasamuh
Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling menghargai. vMenurut istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar
sesama manusia. Sebagai makhluk sosial kita semua saling membutuhkan satu sama lain, karena
masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Dengan demikian perlu ditumbuhkan sikap toleran dan tenggang rasa agar senantiasa
tergerak untuk saling menutupi kekurangan masing-masing. Dengan toleransi akan terpancar sikap saling menghargai, berbaik sangka dan terhindar dari sikap saling
menuduh antar teman. b.
Dalil naqli tentang tasamuh
َنِإ ۚ ْآوُفَراَعَِل َلِئٓاَبَقَو اٗبوُعُش ۡمُكَٰنۡلَعَجَو ٰ َثنُأَو ٖرَكَذ نِّم مُكَٰنۡقَلَخ اَنِإ ُساَلٱ اَهُيَأٓ َي
٣ ٞرِبَخ ٌميِلَع َ َلٱ َنِإ ۚۡمُكٰىَقۡت َ
أ ِ َلٱ َدنِع ۡمُكَمَرۡك َ
أ
99
Akhlak Tasawuf Kurikulum 2013
Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersukusuku
supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. Al Hujurat 49 : 13
Ayat di atas juga menjelaskan bahwa sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa dan ras. Karena mereka terpaut dalam satu keyakinan sebagai makhluk Allah di muka
bumi. Di hadapan Allah semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama. Adapun yang membedakan mereka di hadapan Allah adalah ketaqwaan.
Toleransi terdiri dari dua macam yaitu : toleransi terhadap sesama muslim dan toleransi terhadap selain muslim. Toleransi terhadap sesama muslim merupakan
suatu kewajiban, karena di samping sebagai tuntutan sosial juga merupakan wujud persaudaraan yang terikat oleh tali akidah yang sama. Bahkan dalam hadits nabi
dijelaskan bahwa seseorang tidak sempurna imannya jika tidak memiliki rasa kasih sayang dan tenggang rasa terhadap saudaranya yang lain.
Sedangkan toleransi terhadap selain muslim ukhuwah basyariah diperlukan dalam menjaga stabilitas di dalam masyarakat. Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah di
Madinah yang membingkai kerukunan masyarakatnya yang majemuk dengan piagam madinah. Hal itu pula yang dilakukan oleh founding fathers kita dalam merumuskan
berdirinya republik ini, dengan empat pilar kebangsaan, yaitu pancasila, undang-undang dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
6. ISTIQOMAH