Buku Siswa Kelas XII
16
adalah hendaknya ia menunaikan tugas dan kewajibannya yang bisa dilakukan pada masa sekarang dan hendaknya manusia tidak tersibukkan oleh masa
depan yang akan menghalanginya untuk berbuat positif.
4. Tarikat Maulawiyah
Bagi kalangan pencinta musik sufi nama tarekat ini cukup dikenal. Maulawiyah merupakan tarekat yg berasal dari ajaran sufi besar bernama Jalaluddin Rumi 1273
di Turki. Tarekat ini menyebar luas ke beberapa wilayah, diantaranya Turki dan Amerika Utara. Salah satu keunikan pada praktik ajaran sufi tarekat ini adalah tata
cara meditasinya, yaitu berputar-putar seperti menari-mari cukup lama. Upaya ini
merupakan bagian dari cara untuk mengingatkan seseorang bahwa segala sesuatu berawal dari sebuah putaran. Hidup merupakan putaran dari tiada menjadi ada,
kemudian tidak ada, ada, dan tiada lagi.
a. Tokoh Tarikat Maulawiyah
Maulānā Jalāluddī�n Muhammad Rūmī�
یمور دمحم نیدلا لاج اناوم
Bahasa Turki: Mevlânâ Celâleddin Mehmed Rumi
juga dikenal Maulānā Jalāluddī�n Muhammad Balkhī� Parsi:
ىخلب دمحم
, atau Rumi sahaja di negara-negara bertutur Inggris, 30 September, 1207–17 Disember, 1273, merupakan penyair, Qadi
dan ahli teologi Parsi Muslim abad ke 13 Farsi Tājīk. Namanya bermaksud
“Keagungan Agama”, Jalal berarti “agung” dan Din berarti “agama”. Rumi lahir di Balkh ketika itu sebahagian dari Khorasan Besar di Negeri
Parsi, kini dalam Afghanistan dan meninggal dunia di Konya di Turki sekarang. Tempat lahir dan bahasa ibunda atau tempatannya menggambarkan latar
belakang Farsi. Beliau juga menulis puisi Farsi dan karya-karyanya tersebar di Iran, Afghanistan, Tajikistan, dan dialih bahasa ke Turki, Azerbaijan, Amerika,
dan Asia Tenggara. Sebagian besar hayat dan era penulisan ketika Empayar Seljuk. Di samping puisi Farsi beliau juga menulis beberapa rangkap dalam
bahasa Arab, Greek, dan Turki Oghuz. Ketenaran Rumi melampaui batas bangsa, budaya dan negara. Sepanjang
abad dia mempunyai pengaruh dalam Kesusasteraan Parsi, di samping dalam Kesusasteraan Urdu dan Kesusasteraan Turki. Sajak-sajak karangannya dibaca
dengan meluas di negara-negara seperti Iran, Afghanistan dan Tajikistan dan telah banyak diterjemah dalam pelbagai bahasa di dunia dalam pelbagai bentuk.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah
17
Akhlak Tasawuf Kurikulum 2013
sekarat. Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorang tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah guru nomor satu Tarekat Maulawiah,
sebuah thariqat yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah sekitarnya. Tarekat Maulawiah pernah berpengaruh besar dalam lingkungan Istana Turki
Utsmani dan kalangan seniman sekitar tahun l648. Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan akal dan indera
dalam menentukan kebenaran. Di zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit itu. Bagi mereka kebenaran baru dianggap benar bila mampu
digapai oleh indera dan akal. Segala sesuatu yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, dengan cepat mereka ingkari dan tidak diakui.
Padahal menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah yang dapat melemahkan iman kepada sesuatu yang ghaib. Dan karena pengaruh pemikiran
seperti itu pula, kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam agama samawi, bisa menjadi goyah.
Rumi mengatakan, “Orientasi kepada indera dalam menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan yang dipelopori kelompok Mu’tazilah.
Mereka merupakan para budak yang tunduk patuh kepada panca indera. Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah. Padahal, sesungguhnya
Ahlussunnah sama sekali tidak terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula memanjakannya”.
Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum pernah meraba dengan indera.
Sesungguhnya, batin akan selalu tersembunyi di balik yang lahir, seperti faedah penyembuhan yang terkandung dalam obat. “Padahal, yang lahir itu
senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah
kegunaannya tersembunyi di dalamnya?” tegas Rumi.
b. Ajaran Tarikat Maulawiyah