Upaya Menghindari Sikap Fitnah Larangan berbuat namimah

Buku Siswa Kelas XII 140 dan sebaliknya menganggap buruk semua keutamaan yang diajarkan agama, serta semua sistem yang menghalangi masyarakat untuk melaksanakan ajaran agama yang diyakininya adalah fitnah terhadap agama. fitnah seperti itulah, menurut Sayyid Quthub yang lebih berbahaya dari pada pembunuhan. Lihat Menjaga Akidah dan Akhlak, Roli Abd. Rahman, hal. 123 th. 2008.

d. Upaya Menghindari Sikap Fitnah

Untuk menghindari fitnah seseorang harus sadar terhadap bahaya fitnah itu sendiri. Fitnah dapat mencabik-cabik ketentraman dalam masyarakat. Fitnah juga dapat memutus tali silaturrahim dan persaudaraan. Sadar terhadap betapa besar anugerah persaudaraan, perdamaian dan kerukunan antar sesama adalah salah satu jalan untuk menghindari fitnah. 4. NAMIMAH Adu Domba a. Pengertian Namimah Menurut bahasa Namimah artinya mengadu domba. Sedangkan menurut istilah namimah adalah suatu perbuatan menceritakan aib seseorang dengan maksud mengadu domba. Perilaku ini biasa dimunculkan oleh perasaan iri hati dan dengki terhadap keberuntungan yang dimiliki orang lain. Pelaku namimah juga cenderung menghasut orang lain agar ikut menjatuhkan orang yang tidak dia sukai dengan memancing permusuhan diantara mereka. Setelah timbul percekcokan di antara pihak yang di adu domba, pelaku namimah akan memanasi mereka dengan fitnah dan kebohongan hingga hancur salah satu satu atau bahkan seluruh pihak tersebut. Naudzubillah Betapa jahatnya orang- orang yang melakukan namimah.

b. Larangan berbuat namimah

Namimah adalah salah satu pebuatan yang dilarang agama, oleh karena itu setiap mulim harus menjauhkan diri dari sikap ini. Cermati larangan Allah swt. mengenai namimah dalam QS. Al-Qalam ayat 10 dan 11 di bawah ini. ١ ٖميِمَنِب ۢء ٓاَشَم ٖزاَمَه ٠ ٍنِهَم ٖف َلَح َ ُل ۡعِطُت َلَو Artinya : “Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina. Suka mencela yang kian kemari menyebabkan fitnah.” Q.S. Al-Qalam: 10-11 141 Akhlak Tasawuf ­ Kurikulum 2013 Namimah juga berefek lebih besar, berupa tidak diterimanya kesaksian. Sebab menurut Al-Ghazali namimah adalah perbuatan fasiq Sebagaimana Allah Swt. dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 6 berikut: اوُحِب ْصُتَف ٍة َلاَهَ ِب اًمْوَق اوُبي ِصُت نَأ ا฀وُنَيَبَتَف ٍإَبَنِب ٌقِساَف ْمُكَءآَج نِإ اوُنَماَء َنیِ َلا اَهُيَأاَی 6:تارجلا َنِمِداَن ْمُت ْلَعَفاَم َٰ َع Artinya: “Hai orang­orang yang beriman Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan kecerobohan, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” Q.S. Al­Hujurat: 6 Perbuatan namimah juga diancam dengan masuk neraka. Sabda Rasulullah dari Sahabat Hudzaifah ”tidak akan masuk surga orang yang suka berbuat namimah.” Banyak akibat yang muncul dari perbuatan namimah, diantaranya adalah konflik antar sesama. Karena itu wajib bagi seorang muslim menghindarinya.

c. Perilaku Menghindari Perbuatan Namimah