Identifikasi Masalah Batasan Masalah

10 2. Manfaat Praktis a. Bagi Orang tua Sebagai masukan bagi orang tua yang memiliki anak dengan keterbelakangan mental dalam merawat, mendidik dan menjalin interaksi dengan anaknya. b. Bagi Peneliti Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada peneliti mengenai sikap orang tua terhadap anaknya yang menyandang retardasi mental . c. Bagi Mahasiswa Jurusan Psikologi dan Bimbingan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan layanan orientasi bimbingan dan konseling di masyarakat. Dalam hal ini pada program bimbingan dan konseling pribadi sosial. 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Sikap Orang Tua Terhadap Anaknya 1. Pengertian Sikap

Sikap erat kaitannya dengan perbuatan atau tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Mar’at 1982:9 mengatakan sikap merupakan suatu produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuatu terhadap rangsangan yang diterimanya. Jika sikap mengarah pada objek tertentu, berarti penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari tersebut terhadap objek. Berdasarkan paparan di atas sikap mencerminkan prilaku yang ditunjukan seseorang, dipengaruhi rangsangan dari lingkungan. Menurut Thurstone Bimo Walgito,2003:109 sikap yaitu “an attitude as the degre of positive of negatif affect associated with some psychological objeck”. Berdasarkan definisi yang diungkapkan oleh Thurstone dapat dikatakan bahwa Thurstone memandang sikap hanya dari segi afeksi saja, baik yang bersifat positif ataupun negatif. Menurut Gerungan 2004:160-161 sikap adalah suatu kesediaan dalam bereaksi terhadap suatu hal. Sejalan dengan itu Assael 1995 : 282 mengatakan kecenderungan yang dipelajari oleh seseorang untuk 12 bereaksi dengan cara menolak positif atau menerima negatif secara konsisten di tinjau dari segi pentingnya masalah sikap pada tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kehidupan manusia sehari-hari, sikap merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi pola berpikir individu dalam kesehariannya terutama dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya, sikap akan memberikan corak pada tingkah laku seseorang maupun kelompok Suryanta, 2001:16. Definisi di atas menunjukan bahwa saat sikap telah terbentuk, maka sikap akan menentukan cara-cara berperilaku terhadap obyek tertentu, hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran sikap tersebut menjadi pola pikir individu dalam mengambil keputusan. Newcomb dalam Mar’at 1982:11 mengatakan sikap merupakan suatu kesatuan kognisi yang mempunyai valensi dan akhirnya berintegrasi kedalam pola yang lebih luas. Untuk mengetahui sikap seseorang maka seseorang harus mempelajari keadaan jiwa dan keadaan pikir orang tersebut, dengan mengetahui keadaan jiwa seseorang dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan dari kebudayaan dan lingkungan sosialnya. Berdasarkan paparan di atas menunjukan keadaan piikir seseorang merupakan cara berpikir yang dipengaruhi tingkat pendidikannya. Loudon dan Bitta Suryanta, 2001:16-17 menyatakan bahwa pada garis besarnya ada tiga konsep definisi tentang sikap. Definisi yang pertama menyatakan bahwa sikap adalah sejauh mana perasaan