64 menyamakan antara hasil wawancara dengan dokumen- dokumen yang
ada. Lexy J Moleong 2010:217 mengatakan bahwa dokumen
dapat digunakan untuk menguji, bukti dan menfsirkan. Penggalian informasi data melalui dokumen-dokumen penting seperti data
observasi selama wawancara, sumber tertulis, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti dalam rangka memperkaya informasi data
yang dibutuhkan.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 160 instrumen penelitian adalah alat bantu dalam penelitian guna mengumpulkan data. Dalam penelitian
kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri manusia sebagai instrumen penelitian.
Instrumen penelitian memegang peranan penting dalam usaha memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Bahkan keabsahan hasil
penelitian sebagian besar tergantung pada hasil instrumen pengumpulan datanya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Lexy J. Moleong 2010:
168 bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisa, penafsir data dan pada
akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mempermudah
proses pengumpulan data adalah menggunakan pedoman wawancara,
65 pedoman observasi dan dokumentasi. Suharsimi Arikunto 2006: 135
menuliskan langkah – langkah dalam menyusun instrumen sebagai berikut: a. Mengidentifikasi variabel – variabel dalam rumusan judul penelitian
b. Menjabarkan variabel tersebut menjadi sub variabel atau dimensi c. Mencari indikator atau aspek setiap sub variabel
d. Menderetkan diskriptor dari setiap indikator e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir – butir instrumen
f. Melengkapi instrumen menjadi butir – butir instrumen Sesuai dengan langkah – langkah tersebut maka penelitian ini
menyusun instrumen menjadi: 1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisi pertanyaan – pertanyaan dalam wawancara secara garis besar kemudian dalam pelaksanaannya akan
dikembangkan secara mendalam untuk mendapatkan suatu gambaran subjek dan pemaparan gejala yang tampak sebagai suatu fenomena.
Adapun langkah – langkah dalam menyusun pedoman wawancara sebagai berikut:
a. Mengadakan identifikasi variabel – variabel dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
Dalam penelitian ini, variabelnya adalah sikap orangtua terhadap anaknya yang menyandang retardasi mental. Namun, variabel ini
masih diturunkan menjadi sub variabel mengenai sikap kognisi,sikap afeksi dan sikap konasi.