Langkah – langkah Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

60 Melihat keterbatasan peneliti serta pendekatan penelitian yang digunakan peneliti, maka subjek yang digunakan tidak keseluruhan orangtua yang memiliki anak dengan retardasi mental, tetapi menentukan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan dan karakterisitik tertentu. Terkait dengan pertimbangan atau karakteristik tertentu tersebut diperlukan beberapa kriteria. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Merupakan pasangan suami istri atau orangtua yang memiliki anak dengan retardasi mental. 2. Memiliki anak yang bersekolah di SLB Negeri 1 Bantul kategori C. 3. Berdomisili atau bertempat tinggal di Yogyakarta.. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti maka didapatkan 3 pasang suami istri yang memiliki anak dengan retardasi mental yang layak dijadikan subjek penelitian. Keenam subjek penelitian merupakan orangtua yang memiliki anak dengan retardasi mental, yang menyekolahkan anaknya di. SLB Negeri 1 Bantul kategori C. Selanjutnya informan kunci key informan dalam penelitian ini di tentukan berdasarkan pertimbangan bahwa, informan kunci adalah orang yang paling mengetahui tentang diri maupun keadaaan subjek, mengenal subjek minimal 3 tahun. Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah tetangga subjek dan guru subjek. Dengan bantuan informan kunci, diharapkan dapat memperkaya sumber data dalam penelitian.

D. Setting Penelitian

61 Pemilihan tempat penelitian adalah suatu proses awal memasuki lapangan. Tempat penelitian sebenarnya merupakan kegiatan yang bukan saja ketika peneliti memasuki lapangan, akan tetapi sejak awal peneliti merencanakan kegiatan untuk melihat tempat yang akan diteliti. Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bantul kategori C di Jalan Wates No.147 Ngetisharjo Kasihan Bantul.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengertian tekhnik pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencari data dalam penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 197. Pengumpulan data mengenai sikap orangtua terhadap anaknya yang menyandang retrdasi mental dikumpulkan oleh peneliti secara pribadi di lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik wawancara mendalam dan teknik observasi dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Wawancara Secara Mendalam

Pengumpulan data dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode wawancara. Menurut Lexy J Moleong 2010:135 wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memberi 62 kesempatan kepada subjek untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai suatu hal atau menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian menggunakan wawancara mendalam yaitu peneliti benar-benar memahami isi dari wawancara. Wawancara tidak hanya terbatas pada jawaban yang diinginkan tetapi dari jawaban tersebut peneliti mampu menggali lebih dalam makna jawaban tersebut. Wawancara dilakukan melalui tatap muka dan pertemuan langsung yang dilakukan secara berulang-ulang dengan informan untuk mengungkap informasi dari informan. Peneliti menggunakan wawancara secara mendalam yang bersifat luwes, susunan pertanyaannya berupa kata-kata dalam setiap pertanyaan dan dapat diubah pada saat wawancara. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan oleh peneliti dalam bentuk tatap muka langsung dengan subjek penelitian, yaitu orangtua siswa SLB Negeri 1 Bantul kategori C.. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara terhadap 3 tiga pasang orangtua yang memiliki anak dengan retardasi mental. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sikap orangtua pada anaknya yang menyandang retardasi mental.

2. Observasi

Pengamatan merupakan teknik utama dalam penelitian ini. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik, tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang