Penyebab Retardasi Mental Retardasi Mental 1. Pengertian Retardasi Mental
42 Menurut Lumbantobing 2001:14-15 ada beberapa faktor
penyebab Faktor neonatal yang dinyatakan sebagai dasar terjadinya retardasi mental antara lain:
1 Cara menghisap, minum atau menangis yang abnormal 2 Terdapat anomali muka dan ekstremitas yang asismetris
3 Membutuhkan inkubator atau oksigen, kejang, berat badan yang kurang maju, malnutrisi, muntah, dan demam.
Beberapa kondisi biologis yang dapat mengakibatkan retardasi mental adalah A. Supratiknya, 1995:78-81 : pertama prematuritas
dan trauma fisik, banyak anak yang lahir prematur dengan berat badan kurang dari dua setengah kilogram ternyata memiliki gangguan saraf
dan retardasi mental. Cedera fisik pada saat bayi lahir atau tak lama sesudah lahir juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak yang
berakibat lebih lanjut pada retardasi mental. Kedua malnutrisi dan sebab lainnya dapat menyebabkan kelainan pada bayi, kekurangan
protein baik pada waktu bayi masih dalam kandungan maupun sesudah bayi dilahirkan juga dapt menyebabkan retardasi mental.
Radiasi dan tumor otak juga dapat mengakibatkan penyebab kerusakan otak dan retardasi mental.
Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolism misalnya gangguan metabolism lemak,
karbohidrat dan protein, sindroma reye, dehidrasi hipernatremik, hipotiroid konginetal, hipoglikemia diabetes mellitus yang tidak
43 terkontrol dengan baik, pertumbuhan atau gizi termasuk dalam
kelompok ini seperti kwashiorkor, marasmus dan malnutrisi dapat mengakibatkan retardasi mental Siti Salmiah, 2010:6. Sehingga jika
ibu mengandung sebaiknnya selalu mendapatkan perawatan dari dokter atau bidan yang terkait, ibu hamil harus memeriksa keadaan
dirinya, setelah bayi lahir gizinya pun harus seimbang sehingga kelak anak tidak akan mengalami gangguan perkembangan.
c. Faktor ibu Beberapa faktor resiko bagi retardasi mental Lumbantobing
1997:4, yaitu: 1 Usia ibu saat melahirkan anak retardasi mental kurang dari 16
tahun atau bahkan lebih dari 40 tahun bagi yang baru pertama kali hamil pada usia lebih dari 35 tahun
2 Kosanguintas hubungan darah atau keluarga yang dekat antara suami dan isteri, misalnya sepupu dekat.
3 Abnormalitas pada serviks tumor 4 Ibu malnutrisi
5 Penyakit atau gangguan lainnya, diantaranya: diabetes militus, malnutrisi, ketagihan obat
6 Riwayat abortus sebelumnya, lahir mati dan kelainan plasenta Usia ibu juga perlu diperhatikan jika ingin memiliki anak,
program kehamilan disesuaikan dengan usia ibu agar tidak terjadi hal
44 – hal yang diingkan. Sehingga pemeriksaan sebelum hamil pun sangat
penting. A. Supratikna,
1995:78-81 meyebutkan
Infeksi dan
keracunan, pada ibu hamil yang terkena penyakit sipilis, bayi yang dikandungnya dapat terinfeksi dan menyebabkan kerusakan otak.
Kerusakan otak ini juga dapat terjadi akibat infeksi sesudah bayi dilahirkan. Obat – obatan tertentu, yang dikonsumsi oleh ibu selama
hamil atau yang dikonsumsi bayi secara berlebihan, dapat menyebabkab bayi keracunan yang mengakibatkan kerusakan otak.
Banyak kasus retardasi mental yang juga disebabkan oleh kondisi biologis tertentu yang menimbulkan disfungsi organik pada
otak dan berakibat menghambat seluruh pertumbuhannya. Biasanya retrdasi mental muncul sejak lahir atau sejak masih
kanak – kanak. Oleh karena itu retardasi mental digolongkan ke dalam gangguan perkembangan. Jika ada orang dewasa yang mengalami
kondisi seperti retardasi mental pada usia diatas 18 tahun mungkin ia mengalami cedera pada otaknya akibat kecelakaan atau mengalami
penyakit seperti alzheimer tidak dapat dikategorikan mengalami keterbelakangan mental meskipun memiliki ciri yang sama yaitu,
menurunya fungsi kognitif, yang sering diartikan kemampuan seseorang.
45 Retardasi mental dapat dicegah dan penyebab retardasi mental
yang sampai saat ini belum dapat diobati. Menurut Lumbantobing 2001:15 penyebab retardasi mental yang dapat dicegah, yaitu:
a. Asfikasia lahir dan taruma lahir Kehamilan yang tidak terkontrol, bimbingan persalinan yang
tidak adekuat, misalnya dilakukan oleh dukun beranak dan fasilitas persalinan
yang tidak memadai. Meningkatkan
kemampuan membimbing persalinan serta pengolahan semasa hamil dapat mengurai kemungkinan Asfikasia lahir serta taruma
lahir dan retardasi mental dapat dicegah b. Infeksi
Penyakit infeksi seperti morbili campak dan pertusus batuk rejan dapat menyebabkan retardasi mental. Kedua penyakit ini
dapat dicegah. c. Malnutrisi berat
Malnutrisi protein merupakan masalah gizi yang perlu dipecahkan pada kelompok ekonomi lemah.
d. Difisiensi yodium Yodium dapat mempengaruhi perkembangan mental anak,
kadang juga menyebabkan retardasi mental berat anak. e. Difisiensi besi
Kekurangan zat
besi dapat
membuat keterlambatan
perkembangan anak.
46 f. Ikterus neonatorum
Ikterus yang berat pada bayi dapat mengakibatkan kerusakan otak dan retardasi mental.
g. Jajas lahir Jajas lahir yang dapat diidentifikasi merupakan penyebab dari
sekitar 10 persen penderita retardasi mental. Dari uraian di atas dapat disimpulkan riwayat retardasi mental
harus ditelusuri dari sumber informasi orangtua atau pengasuh. Faktor resiko bisa disebabkan oleh faktor ibu, faktor pada saat perinatal,
faktor neonatal. Dari beberapa paparan di atas dapat diambil kesimpulan
banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya retardasi mental antara lain adalah kesalahan jumlah kromosom, kelahiran prematur yang
terjadi pada bayi dan kemhamilan ibu usia 40 tahun, keracunan dalam kandungan yang disebabkan virus, dan gizi yang kurang baik. Jika
retardasi mental muncul setelah usia 18 tahun hal itu bukan mengalami retardasi mental, karena retardasi mental muncul pada usia sebelum 18
tahun.