Petunjuk Teknis 280 Buku Pedoman Pemutakhiran SSK 7 JUNI 2017

Bagian 3 Petunjuk Teknis 280

Tabel Media Komunikasi dan Kerjasama terkait sanitasi No Jenis Media a Khalayak b Pendanaan c Isu yang Diangkat d Pesan Kunci e Efektivitas f 1. Radio SS : Produksi dan penyiaran Talk Show dan ILM Masyarakat Umum terutama masyarakat Surabumi yang bertempat tinggal di daerah banjir. Produksi dan penyiaran dari Radio SS, nara sumber dan data informasi dari Pokja Sanitasi. Keterlibatan Masyarakat dalam Pencegahan Banjir dan Mengurangi Risiko Banjir Bersama-sama mencegah banjir dan mengurangi risiko banjir. Dari hasil evaluasi, 5 dari 10 responden masyarakat Surabumi mengaku mendengar informasi tentang pencegahan banjir dari Mengurangi Risiko Banjir dari Radio SS. 2. JTV : Produksi dan penyiaran liputan , Talkshow dan ILM Masyarakat Umum dan Masyarakat Target Sambungan IPAL. Pengelola IPAL menyelenggarakan jumpa pers dan JTV menindaklanjuti dengan memproduksi dan menayangkan Mengajak masyarakat di daerah yang dilalui saluran IPAL untuk menyambungkan pembuangan limbahnya ke IPAL. Sambungan buangan limbah cair ke IPAL lebih hemat dan lebih sehat. Tayangan JTV membantu meyakinkan target untuk ikut menyambung ke saluran IPAL. 3. Jw Post : Pemuatan artikel dan pemberitaan. Masyarakat Umum terutama pengambil keputusan legislatif dan eksekutif Pokja Sanitasi menyelenggarakan konsultasi publik SSK dan Jw Post menindaklanjuti dengan memuat artikel dan memberitakan berturut-turut beberapa minggu. Perlu peningkatan anggaran sanitasi 100 dari anggaran tahun sebelumnya. Dengan meningkatkan anggaran jadi 2 APBD untuk sanitasi, akan menghemat APBD 3 untuk Jamkesmas . Karena pemberitaaan tentang kondisi sanitasi yang terus menerus, sempat terjadi polemik di Jw Post. 4. Koran Swara: Acara Penghargaan Kelurahan dengan Sanitasi Terbaik Masyarakat Umum dan Aparat Pemerintahan Daerah Koran Swara sebagai inisiator mencari sponsor untuk biaya penyelenggaraan dan mengajak pemerintah kota untuk menyusun kriteria dan melakukan penilaian dan bersama-sama menyelenggarakan malam penghargaan yang diliput oleh berbagai media massa. Memberi penghargaan kepada aparat kelurahan dan masyarakat di daerah dengan sanitasi yang baik, sekaligus memicu aparat kelurahan dan masyarakat di daerah dengan sanitasi yang belum baik. Dengan perencanaan pembangunan sanitasi hingga tingkat desakelurahan, kebersihan dan kesehatan serta produktifitas masyarakat meningkat. DesaKelurahan yang dinilai terburuk sanitasi berupaya keras untuk memperbaiki kondisi sanitasinya. 5. Dst. 281 Bagian 3 Petunjuk Teknis Keterangan: a Kalau Media massa digunakan, media massa apa saja. Kalau media lain yang digunakan, maka media lain apa saja. b Target khalayak yang dituju baik berdasarkan gender, usia, lokasi, maupun strata ekonomi sosial dll, salah satu atau kombinasi diantaranya c Siapa yang mendanai produksi maupun publikasi distribusi, atau mungkin merupakan hasil kerjasama pemda dengan berbagai pihak tuliskan kerjasamanya seperti apa d Terkait dengan masalah yang diangkat misalnya, BABS, Persampahan, Drainase. e Pesan utama sebagai yang disampaikan misalnya : BABS menimbulkan kerugian ekonomi. f Pendapat komunikatorpenyampai pesan dan alasannya. Berikan narasi singkat sejauh mana keterlibatan media dalam kegiatan promosi dan kampanye higiene dan sanitasi di KabupatenKota, serta adakah peluang kerjasama dengan berbagai media yang ada untuk membantu promosi dan kampanye higiene dan sanitasi. Buatlah Ringkasansimpulan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan anacaman untuk dimasukkan dalam analisis SWOT. 3. Pengumpulan Data Primer Langkah ini dimaksudkan untuk dua hal: 1 mengetahui bagaimana masyarakat mendapatkan informasi tentang Perilaku Higiene dan Sanitasi 2 mengidentifikasi media apa yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ajang komunikasi untuk sanitasi 3 mengindentifikasi pesan apa yang disampaikan 4 siapa yang menyampaikan. Daftar pertanyaan untuk menggali informasi yang dimaksud dapat dilihat pada bagian instrumen: Daftar Perta aa Kajia Ko u ikasi da Media . Tim dapat memperoleh informasi ini dari survei media habit dengan 2 alternatif : 1. Alternatif 1 : Menyertakan daftar pertanyaan kepada enumerator EHRA untuk ditanyakan kepada responden EHRA di beberapa tempat sesuai dengan lokasi survei EHRA. Apabila dirasa berat, daftar pertanyaan dapat diberikan tidak kepada seluruh responden EHRA, namun hanya mengambil minimal 10 responden di tiap strata dengan cara random pengundian. Meski pengambilan data dilakukan oleh enumerator EHRA, namun arahan dan penjelasan daftar pertanyaan, entry data dan analisis serta laporannya dibuat oleh tim komunikasi dan advokasi Pokja Sanitasi KabupatenKota. 2. Alternatif 2 : Wawancara FGD focus group discussion dengan 3 kelompok sasaran yaitu; 1 Kelompok pria dewasa, 2 Kelompok wanita dewasa dan 3 Kelompok remaja pria dan wanita, masing-masing kelompok 10 orang. Adapun teknis pelaksanaannya; sebelum dilakukan diskusi di tiap kelompok, peserta diminta mengisi daftar pertanyaan, setelah itu, pada saat diskusi, jawaban tiap peserta didalami untuk mengetahui lebih rinci tentang mengapa dan bagaimana. Idealnya responden FGD tiap kelompok adalah minimal 10 orang yang bertempat tinggal mewakili sebaran penduduk lokasi-lokasi di wilayah KabupatenKota. Sehingga penentuannya bisa berdasarkan perwakilan strata berdasarkan kajian EHRA, atau

Bagian 3 Petunjuk Teknis 282