Penggunaan Instrumen SSK dalam Penentuan Area Berisiko Sanitasi

134 Bagian 3 Petunjuk Teknis

B. Penggunaan Instrumen SSK dalam Penentuan Area Berisiko Sanitasi

Gunakan file dengan nama 2017_Instrumen SSK.xls. Instrumen ini terdiri dari 16 enam belas lembar kerja yang terpisah: List Data Sekunder; Form 1; Form 2; Area Berisiko; Rekapitulasi Eksisting; Sistem Air Limbah; Sistem Sampah; Sistem Drainase; Rekap Tahapan Pengembangan; Input Planning Tool; Biaya Air Limbah; Indikasi Volume Biaya Air Limbah; Rekap Volume Biaya Air Limbah; Biaya Sampah; Indikasi Volume Biaya Sampah; dan Rekap Volume Biaya Sampah. Untuk penentuan area berisiko, lembar kerja yang digunakan adalah: i Form 1; ii Form 2; dan iii Area Berisiko. Gambar 1: Tampilan Lembar Kerja 2017_Instrumen SSK.xls La gkah : I put Data U u pada Le ar Kerja For Isikan data yang bersifat umum pada lembar kerja For . Hurufangka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di KabupatenKota. Gambar 2: Tampilan data pada Lembar Kerja Form 1 Data umum yang perlu diisi dalam kolom dan baris pada Lembar Kerja Form 1 yaitu: a. Nama Pokja KabupatenKota. b. Kode Badan Pusat Statistik BPS untuk setiap Provinsi. c. Versi pengerjaan instrumen beserta tanggal mulai pengerjaannya. Apabila terdapat up dateperubahan agar versi dan tanggal pengerjaannya diubah. d. Tahun yang digunakan untuk data dasar dan tentukan tahun mulai implementasi kegiatan. e. Jumlah kecamatan, kelurahandesa yang ada di KabupatenKota, atau sub-distrik pemerintahan sesuai dengan nama lokal di KabupatenKota. f. Nama-nama OPD yang tergabung dalam Pokja SanitasiAMPL minimum 5 OPD dan maksimum 9 OPD yang bersepakat memberikan penilaian berdasarkan persepsi OPD. Bila jumlah OPD kurang dari 9 OPD , hapus delete o te t aris uka delete ro a g tidak digu aka . Instrumen Profil Sanitasi - PPSP Langkah 1 - Input data umum PERLU DIISI - Identifikasi, info umum, dll. K Pokja Solo K Kategori Kode Statistik 3211 Provinsi Jawa Barat Versi 1 Tanggal 04 Jan 2014 Tahun Data Dasar 2012 Tahun Implementasi 2015 Jumlah Jumlah Kecamatan KelDesa 4 Kecamatan 27 Kelurahan Desa Banjar nama lokal nama lokal 4 27 Singkatan Nama SKPD KLH Kantor Lingkungan Hidup Humas Hubungan Masyarakat Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DPTR Dinas Permukiman Dan Tata Ruang BPMPKB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana DinKes Dinas Kesehatan Dinas PU Dinas Pekerjaan Umum BPPT Badan Pelayanan Perizinan Terpadu PDAM Perusahaan Daerah Air Minum Pertanyaan kondisi sanitasi untuk skala Kabkot Jumlah jiwa per rumah tangga untuk Kotakabupaten 4 jiw a rumah tangga Apakah terdapat TPA sanitarycontrolled saat ini? 2 Apakah terdapat IPLT saat ini? 1 1= ya; 2=tidak 1 = didesain dan dioperasikan menggunakan sanitarycontrolled landf ill; 2 =didesain tetapi tidak dioperasikan sebagai sanitary landf ill; 3 : tidak didesain dan dioperasikan menggunakan sanitary landf ill PERLU DIISI - SKPD yg terlibat dalam penyepakatan area berisiko; sepakati minimum 3 SKPD dan tidak lebih dari 9 SKPD AMPL Kota b a c d e f g 135 Bagian 3 Petunjuk Teknis g. Jumlah rata-rata orang per rumah tangga di KabupatenKota dan tentukan apakah di KabupatenKota terdapat TPA sanitarycontrolled landfill dan IPLT. Jika TPA didesain dan dioperasikan secara sanitarycontrolled landfill beri 1, jika TPA didesain tetapi tidak dioperasikan secara sanitarycontrolled landfill beri 2, dan jika TPA tidak didesain dan tidak dioperasikan secara sanitarycontrolled landfill beri 3. Jika terdapat IPLT, beri nilai 1 dan jika tidak 2. La gkah : I put Data U u da Data Pe gelolaa “a itasi pada Le ar Kerja For da Area Berisiko Isikan nama kecamatan, kelurahandesa, data dan informasi umum, serta data pengelolaan air li ah, sa pah da drai ase pada le ar kerja For . Hurufa gka a g er ar a biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di KabupatenKota. Gambar 3: Tampilan data umum per kelur aha desa pada Le ar Kerja For Berikut adalah data-data untuk setiap kecamatan dan kelurahandesa yang perlu diisi dalam kolom dan baris lembar Kerja Form 2 yaitu: a. Nama Kecamatan dan KelurahanDesa b. Kode Administratif untuk kecamatan dan kelurahandesa sesuai kode dari Badan Pusat Statistik. c. Luas administratif ha untuk setiap kelurahandesa. d. Luas area terbangun ha untuk setiap kelurahandesa. Luas area terbangun merupakan luas total suatu kelurahandesa yang terdiri dari pemukiman, sekolah, hotel, industri, dll non- daerah pertanianladangperkebunan, hutan. e. Data persentase pertumbuhan penduduk per kecamatan jika ada. Jika tidak ada, dapat menggunakan persentase pertumbuhan penduduk di tingkat KabupatenKota atau persentase laju pertumbuhan penduduk tingkat Provinsi yg ditunjukkan dalam cell I8. f. Jumlah penduduk per kelurahandesa pada saat pengisian instrumen dilakukan. g. Jumlah KK per kelurahandesa pada saat pengisian instrumen dilakukan. h. Tentukan dan isikan apakah suatu kelurahandesa merupakan daerah perkotaan urban atau daerah perdesaan rural menurut Badan Pusat Statistik BPS. Jika urban, beri nilai 1 dan jika rural 2. i. Isikan apakah suatu kelurahandesa merupakan daerah perkotaan urban atau daerah perdesaan rural menurut dokumen RTRW KabupatenKota. Jika urban, beri nilai 1 dan jika rural 2. i b c d e f g h a j k l

Bagian 3 Petunjuk Teknis 136