Petunjuk Teknis 144 Buku Pedoman Pemutakhiran SSK 7 JUNI 2017

Bagian 3 Petunjuk Teknis 144

Gambar 13: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona air limbah pada Lembar Kerja Sistem Air Limbah 1 Berikut adalah data-data dan hasil analisis untuk setiap kecamatan dan kelurahandesa yang diisikan secara otomatis oleh instrumen dalam kolom dan baris yaitu: a. Nama Kecamatan dan KelurahanDesa b. Luas administratif Ha untuk setiap kelurahandesa. c. Luas area terbangun ha untuk setiap kelurahandesa. Luas area terbangun merupakan luas total suatu kelurahandesa yang terdiri dari pemukiman, sekolah, hotel, industri, dll non- daerah pertanian. d. Jumlah penduduk jiwa dan kepadatan penduduk jiwaHa per kelurahandesa dan proyeksinya. e. Kategori daerah perkotaan urban atau daerah perdesaan rural menurut Badan Pusat Statistik BPS. Jika urban, beri nilai 1 dan jika rural 2. f. kelurahandesa terdapat daerah kawasan bisniscentral business district CBD. Jika ada CBD, beri nilai 1 dan jika tidak ada 2. g. Kondisi bebas genangan, bila ya ditandai cell berwarna hijau dan bila tidak ditandai dengan cell berwarna biru h. Tingkat layanan air limbah domestik untuk SPALDS, SPALDT skala permukiman, SPALDT skala perkotaan. i. Prioritas berdasarkan tingkat area berisiko. Prioritas tinggi adalah kelurahan desa dengan risiko skor 3 dan 4 dan ditandai dengan cell berwarna merah, sementara prioritas rendah adalah kelurahandesa dengan risiko 1 dan 2 dan ditandai dengan cell berwarna hijau. j. Tipikal sistem yang disarankan: i Akses Dasar; ii SPALD Setempat; iii SPALD Terpusat. Berdasarkan langkah ini, instrumen secara otomatis akan mengelompokkan kelurahandesa yang memiliki sistem yang sama ke dalam 1 satu zona, dengan menggunakan angka 1-3 maksimum yang berwarna hitam. k. Gambarkan hasil zona di peta administrasi dan bila diperlukan diskusikan dan lakukan penyesuaian zona bersama ahli teknis berdasarkan pertimbangan kondisi topografigeografi, skala prioritas berdasarkan tingkat risiko, optimalisasi kapasitas sistem, atau ketersediaan anggaran. a b c d e f g h 145 Bagian 3 Petunjuk Teknis Gambar 14: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona air limbah pada Lembar Kerja Sistem Air Limbah 2 Berikut adalah hasil zona dan sistem untuk setiap kelurahandesa yang secara manual harus diisi oleh user Pokja dalam kolom dan baris: l. Catatan bila ada perubahan zona sebagaimana langkah k m. Pemilihan besar kapasitas pelayanan sistem yang terpilih. Tipikal sistem akses dasar memiliki pilihan kapasitas pelayanan hanya untuk 1 KK, tipikal sistem SPALD Setempat memiliki pilihan kapasitas pelayanan untuk 1 KK dan 10 KK, sementara tipikal sistem SPALD Terpusat memiliki pilihan kapasitas pelayanan untuk 100 KK, 200 KK, 500 KK, dan 4.000 KK. Setelah langkah k, l, dan m dilakukan oleh Pokja, Instrumen akan melakukan secara otomatis langkah berikut ini: n. Rekapitulasi data per zona untuk sistem air limbah domestik mengenai luas administratif ha, luas area terbangun Ha, jumlah penduduk beserta kepadatan dan proyeksinya, akses dasar, SPALD Setempat , dan SPALD Terpusat . Data rekapitulasi ini diperlukan untuk perhitungan biaya sistem menggunakan Instrumen Perencanaan Sanitasi dan akan disusun se ara oto atis pada Le ar Kerja I put Pla i g Tool lihat la gkah o. . Gambar 15: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona air limbah pada Lembar Kerja Sistem Air Limbah 3 Langkah 2: Cek outputhasil penentuan sistem dan zona Persampahan pada Lembar Kerja Sistem “a pah Le ar kerja Sistem “a pah erupaka le ar kerja a g erisi output hasil pe e tua sistem dan zona sampah dari entri data yang dilakukan di lembar kerja Form 1 dan Form 2 serta Area Berisiko. Berikut adalah data-data yang digunakan dan hasil analisa untuk setiap kecamatan dan kelurahandesa yang secara otomatis diisi oleh instrumen dalam kolom dan baris yaitu: i j k l m n

Bagian 3 Petunjuk Teknis 146