Petunjuk Teknis 146 Buku Pedoman Pemutakhiran SSK 7 JUNI 2017

Bagian 3 Petunjuk Teknis 146

Gambar 16: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona persampahan pada Lembar Kerja Sistem Sampah 1 o. Nama Kecamatan dan KelurahanDesa p. Luas administratif Ha untuk setiap kelurahandesa. q. Luas area terbangun Ha untuk setiap kelurahandesa. Luas area terbangun merupakan luas total suatu kelurahandesa yang terdiri dari pemukiman, sekolah, hotel, industri, dll non-daerah pertanian. r. Jumlah penduduk jiwa dan kepadatan penduduk jiwaHa per kelurahandesa dan proyeksinya. Gambar 17: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona persampahan pada Lembar Kerja Sistem Sampah 2 s. Kategori daerah perkotaan urban atau daerah perdesaan rural menurut Badan Pusat Statistik BPS. Jika urban, beri nilai 1 dan jika rural 2. t. kelurahandesa terdapat daerah kawasan bisniscentral business district CBD. Jika ada CBD, beri nilai 1 dan jika tidak ada 2. u. Tingkat layanan sampah untuk sampah yang terangkut ke TPA, jumlah TPS yg ada, jumlah TPS-3RTPST yg ada, jumlah pasar tradisional. v. Prioritas berdasarkan tingkat area berisiko. Prioritas tinggi adalah kelurahandesa dengan risiko skor 3 dan 4 dan ditandai dengan cell berwarna merah, sementara prioritas rendah adalah kelurahandesa dengan risiko 1 dan 2 dan ditandai dengan cell berwarna hijau. o p q r s t u v w 147 Bagian 3 Petunjuk Teknis w. Fitur zona yang disarankan apakah: i TPA_Reduksi diangkut ke TPA dan juga reduksi sampah di TPS3RTPSTBank sampah; ii TPA hanya diangkut ke TPA; iii TPA hanya diangkut ke TPA; iv Akses Dasar sampah dikelola mandiri oleh masyarakat. Instrumen secara otomatis akan mengelompokkan kelurahandesa yang memiliki sistem yang sama ke dalam 1 satu zona, dengan menggunakan angka 1-3 maksimum yang berwarna hitam. Gambar 18: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona sampah pada Lembar Kerja Sistem Sampah 3 Berikut adalah hasil zona dan sistem untuk setiap kelurahandesa yang secara manual harus diisi oleh user Pokja dalam kolom dan baris: x. Gambarkan hasil di peta area terbangun atau bila tidak ada gunakan peta administrasi dan bila diperlukan diskusikan dan lakukan penyesuaian zona bersama ahli teknis berdasarkan pertimbangan kondisi topografigeografi, skala prioritas berdasarkan tingkat risiko, optimalisasi sistem atau ketersediaan anggaran. y. Catatan bila ada perubahan zona sebagaimana langkah x z. Rekapitulasi persentase sistem penanganan sanitasi yang akan diterapkan di Kabupaten Setelah langkah x, y, dan z dilakukan oleh Pokja, Instrumen akan melakukan secara otomatis langkah berikut ini: aa. Data rekapitulasi per zona untuk sistem sampah mengenai luas administratif ha, luas area terbangun Ha, jumlah penduduk beserta kepadatan dan proyeksinya, tingkat layanan sampah, beserta prioritas. Data rekapitulasi ini diperlukan untuk perhitungan biaya sistem menggunakan Instrumen Perencanaan Sanitasi dan akan disusun secara otomatis pada Le ar Kerja I put Pla i g Tool lihat la gkah o. 4. Gambar 19: Tampilan hasil penentuan sistem dan zona sampah pada Lembar Kerja Sistem Sampah 4 Langkah 3: Cek outputhasil penentuan sistem zona Drainase pada Lembar Sistem Drainase Le ar Kerja Sistem Drai ase erupaka le ar kerja a g berisi output hasil penentuan sistem dan zona drainase dari entri data yang dilakukan di Lembar Kerja Form 1 dan Form 2 serta Area Berisiko. Berbeda dengan Lembar Kerja Sistem Air Limbah dan Sistem Sampah, output atau hasil penentuan sistem drainase akan secara otomatis dihitung dan diletakkan oleh instrumen di dalam baris row di bawah zona 1. aa w x y z

Bagian 3 Petunjuk Teknis 148