Untuk menetapkan komitmenkontribusi pendanaan KabupatenKota secara logis Gambaran kemampuan pendanaan APBD KabupatenKota untuk pembangunan sanitasi ke

Bagian 3 Petunjuk Teknis 202

Apa itu APBD Murni untuk sanitasi? Untuk lebih valid, besaran APBD untuk belanja sanitasi yang telah diidentifikasikan setiap tahunnya akan dikurangi dengan besarnya DAK terkait sanitasi setiap tahunnya yang didapat oleh KabupatenKota DAK Sanitasi, DAK Lingkungan Hidup, maupun DAK Perumahan dan Permukiman maupun pinjaman hibah yang diteruspinjamkan diterushibahkan ke KabupatenKota. Pengurangan ini akan menunjukkan belanja sanitasi yang murni didanai oleh APBD KabupatenKota, sehingga estimasi besaran pendanaan yang dihasilkan dapat lebih rasional . Petunjuk Teknis-03 Perkiraan Kemampuan Daerah untuk Pendanaan Sanitasi Dokumen Referensi Terkait: Pelaksana: Anggota Pokja dibantu oleh fasilitator KabupatenKota Instrumen: Lama Kegiatan: ….. hari kerja Tujuan: 1. Ditetapkannya komitmen besarnya pendanaan oleh KabupatenKota melalui APBD KabupatenKota untuk pembangunan sanitasi di daerahnya selama periode perencanaan SSK.

2. Untuk menetapkan komitmenkontribusi pendanaan KabupatenKota secara logis

dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan sanitasi dan perbandingan dengan sektor pembangunan lainnya dan strategis kecukupan sebagai bahan tawar yang memadai ke sumber-sumber pendanaan yang ada guna memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan pembangunan sanitasi sampai akhir periode perencanaan SSK Output: 1. Terbentuknya gambaran yang logis dan rasional mengenai belanja sanitasi ke depan; 2. Perkiraan kebutuhan biaya operasionalpemeliharaan infrastruktur sanitasi terbangun; 3. Besaran komitmen pendanaan KabupatenKota untuk sanitasi ke depan;

4. Gambaran kemampuan pendanaan APBD KabupatenKota untuk pembangunan sanitasi ke

depan kemampuan untuk mendanai program dan kegiatan SSK. Deskripsi Analisis perkiraan kemampuan daerah untuk pendanaan sanitasi dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran yang jelas mengenai kemampuan daerah dalam mendanai pembangunan sanitasi. Untuk mendapatkan gambaran ini, analisis difokuskan pada aspek belanja dalam APBD KabupatenKota. Dari analisis belanja APBD KabupatenKota akan terlihat tren pertumbuhan belanja sanitasi di KabupatenKota dalam jangka waktu lima 5 tahun terakhir. Trend ini yang akan digunakan untuk memperkirakan besaran belanja sanitasi di KabupatenKota hingga akhir periode perencanaan SSK. Untuk menetapkan besaran belanja sanitasi yang lebih terstruktur, maka selain hal-hal di atas perlu juga dilakukan identifikasi biaya operasional dan pemeliharaan untuk aset sanitasi yang telah terbangun. Untuk itu analisis perlu dilengkapi juga dengan identifikasi aset infrastruktur sanitasi yang ada di KabupatenKota aset sanitasi KabupatenKota, aset sanitasi Provinsi, maupun aset sanitasi pusat. Lebih jauh lagi terkait biaya operasionalpemeliharaan di atas, akan 203 Bagian 3 Petunjuk Teknis lebih baik jika bisa didapatkan gambaran pendanaan bersama dalam pelaksanaan operasionalpemeliharaan untuk setiap aset sanitasi Provinsi dan aset sanitasi pusat, serta kapan aset akan diserahterimakan kepada KabupatenKota sehingga pada tahun berapa biaya operasionalpemeliharaan atas aset terkait akan sepenuhnya ditanggung oleh KabupatenKota. Dengan melakukan analisis terhadap hal ini, maka akan bisa didapatkan tingkat pertumbuhan pendanaan untuk operasionalpemeliharaan di KabupatenKota. Dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan tersebut hingga akhir periode perencanaan SSK, maka secara logis dapat ditentukan perkiraan yang rasional mengenai besaran belanja APBD KabupatenKota yang akan dialokasikan untuk mendanai program dan kegiatan SSK. Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Siapkan tabel analisis besaran pendanaan sanitasi selama 5 tahun terakhir eksisting.