Pembentukan Tim Pelaksana Kajian Sanitasi Sekolah Identifikasi kondisi sanitasi sekolah

Bagian 3 Petunjuk Teknis 302

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Pembentukan Tim Pelaksana Kajian Sanitasi Sekolah

Pelaksanaan kaijan biasanya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari DinasOPD anggota Pokja terkait program dan kegiatan sanitasi sekolah seperti Dinas Pendidikan, Departemen Agama, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dll sesuai dengan kondisi KabupatenKota.

2. Identifikasi kondisi sanitasi sekolah

Lakukan desk review berdasarkan data sekunder yang dihimpun, kelompokkan data sekunder yang diperlukan untuk identifikasi yaitu data sarana prasarana dan kegiatan terkait sanitasi sekolah yang ada di Dinas Pendidikan dan Departemen Agama. Diskusikan danlengkapi tabel 1 rekapitulasi sarana prasarana dan kegiatan terkait sanitasi di sekolah berdasarkan hasil desk review data sekunder dan wawancara semi struktural dengan DinasOPD terkait program sanitasi sekolah tersebut. Informasi yang dikumpulkan untuk sanitasi sekolah hanya untuk tingkat SD di wilayah kajian. Pengumpulan informasi hanya tingkat SD dengan pertimbangan perlunya melakukan perubahan yang signifikan dalam pendekatan pembangunan sanitasi khususnya bagi generasi penerus tingkat sekolah di usia dini yaitu tingkat sekolah dasar, serta kegiatan UKS dengan dokter kecil adanya di tingkat SD. Tuangkan hasil desk review data sekunder, wawancara dengan OPD terkait tabel berikut: Tabel 1 Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Sekolah Tingkat Sekolah DasarMI di wilayah kajian No Status Sekolah Dasar Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru SumberAir Bersih Toilet Guru Toilet Siswa Fas. Cuci tangan Fasilitas TPS Sekolah Saluran Drainase L P L P OPDAM SPTPL SGL T LP L dan P T LP L dan P T Y T Y T Y T 1 Sekolah Dasar Negeri 2 Sekolah Dasar Swasta 3 MI Total Keterangan: Sumber air bersih diisi jumlah sekolah yang menggunakan sumber air dari OPDAM, Sumur Pompa TanganPompa Listrik SPTPL, Sumur Gali SGL dan berfungsi. Pada kolom T diisi jumlah sekolah yang tidak mempunyai sumber air bersih ataupun sumber airnya tidak berfungsi. Toilet guru: 303 Bagian 3 Petunjuk Teknis • Kolom LP diisi dengan jumlah sekolah yang sudah menyediakan toilet untuk guru bersatu antara laki-laki dan perempuan • Kolom L dan P diisi dengan jumlah sekolah yang menyediakan toilet guru terpisah untuk laki-laki dan perempuan • Kolom T diisi dengan jumlah sekolah tidak mempunyai toilet untuk guru Toilet siswa: • Kolom LP diisi dengan jumlah sekolah yang sudah menyediakan toilet untuk siswa bersatu antara laki-laki dan perempuan • Kolom L dan P diisi dengan jumlah sekolah yang menyediakan toilet siswa terpisah untuk laki-laki dan perempuan • Kolom T diisi dengan jumlah sekolah tidak mempunyai toilet untuk siswa Fasilitas Cuci Tangan: Y = jumlah sekolah yang mempunyai fasilitas cuci tangan T = jumlah sekolah yang tidak mempunyai fasilitas cuci tangan Fasilitas TPS Sekolah Y= Jumlah sekolah yang mempunyai sarana TPS di sekolah T = Jumlah sekolah yang tidak mempunyai sarana TPS di sekolah Berikan narasi singkat mengenai rekapitulasi sarana sanitasi di tingkat Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta dan MI di KabupatenKota. Jumlah sekolah dasar negeri, sekolah dasar swasta maupun MI, Jumlah guru dan siswa secara keseluruhan. Rata-rata sumber air bersih yang dipergunakan. Ketersediaan toilet baik untuk guru maupun untuk siswa. Ketersediaan fasilitas cuci tangan serta fasilitas pembuangan sampah di sekolah dan saluran drainase. Berikn penjelasan mengenai kegiatan terkait sanitasi di sekolah sebagai terkait instrument No. 2 berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan program UKS di sekolah selama ini. 2. Sampaikan pelaksanaan metode dan pendidikan higinene dan sanitasi secara umum di sekolah terutama tingkat Sekolah Dasar. 3. Pihak mana saja yang terlibat dalam kegiatan pendidikan sanitasi di sekolah Dasar. 4. Pembelajaran pelaksanaan programlayanan sanitasi di selokah selama ini, apa yang menyebabkan program tersebut berhasil atau kurang berhasil serta peluang pengembangannya. 3. Verifikasi dengan melakukan kunjungan ke sekolah terpilih. Berdasarkan data sekunder dan informasi dari Perangkat Daerah KabupatenKota terkait mengenai sarana prasarana serta kegiatan sanitasi sekolah, lakukan pemilihan sekolah yang akan disurvey. Pemilihan sekolah mana yang akan dikunjungi disepakati dengan Pokja berdasarkan data sekunder kondisi sarana prasarana sanitasi dan kegiatan terkait sanitasi yang ada di sekolah tersebut. Jumlah Sekolah yang dipilih sebanyak 15 sekolah yang baik dan 15 sekolah yang kurang baik. Kriteria pemilihan sekolah yang baik bisa mengacu kepada Kepmenkes no

Bagian 3 Petunjuk Teknis 304