Bagian 3 Petunjuk Teknis 246
bisa mencari informasi dari OPD yang mengetahui keberadaan pemulung atau pengepul, Pokja dapat juga melakukan survei awal ke lapangan untuk melihat keberadaan pengepul di
KabupatenKota. Berdasarkan data pihak swasta yang terlibat dalam penyediaan layanan sanitasi tentukan 3
– 5 pihak swasta untuk dikunjungi atau diundang.
4. Lakukan Wawancara Mendalam atau FGD dengan Pihak Swasta.
Lakukan kunjungan lapangan ke pihak swasta yang terpilih untuk melakukan wawancara mendalam. Wawancara diperlukan untuk mendapatkan informasi profil dan jenis kegiatan, aspek
gender dan kelompok umur anak dewasa yang terlibat pada setiap penyedia layanan secara lebih komprehensif Gunakan instrumen 2 sampai 6. Stakeholder yang dapat diwawancarai adalah
beberapa perwakilan masing-masing dari penyedia layanan yang berbeda: i
Dunia Usaha terkait sanitasi. ii
LSMKSM terkait sanitasi, dan iii
Dunia usaha lainnya yang berpotensi untuk diajak bekerjasama, baik skala perusahaan berbadan hukum atau skala individu gunakan Instrumen yang disediakan di bagian akhir
Petunjuk Praktis ini. Perlu diingat bahwa pelaku usaha yang mengolah sampah an-organik pengepul adalah mereka
yang menjual hasil olahan sampahnya ke luar kabupaten kota yang bersangkutan e gekspor . Buka para pe gepul ke il a g e jual sa pah ke pe gepul le ih esar di
KabupatenKota a g sa a. Para pe gepul eksportir olaha sa pah seperti i ilah a g
mengurangi volume sampah di kabupaten kota tersebut. Metoda lain yang dapat dilakukan selain wawancara mendalam adalah mengundang pihak swasta
terutama mitra potensial untuk diajak bekerjasama dalam pembangunan sanitasi di KabupatenKota. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan kondisi sanitasi yang ada
dan peluang untuk bekerjasama. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan juga sebagai tindak lanjut peningkatan peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi ketika Pokja sedang menyusun SSK.
5. Lakukan Analisis Deskriptif Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara desk review data sekunder, tuliskan analisis deskriptif pendek yang memuat peta umum tentang Penyedia Layanan Sanitasi di KabupatenKota serta mitra potensi dalam
pembangunan sanitasi untuk air limbah, persampahan, dan drainase melengkapi tabel 1,2, dan 3. Dari hasil pemetaan tersebut Pokja akan bisa menilai pihak mana saja yang sudah berperan dalam
layanan sanitasi, berapa volumekapasitas layanan masing-masing pihak maupun skala KabupatenKota serta potensi kerja sama atau bersinergi membenahi sanitasi di kabupaten kota
tersebut.
247 Bagian 3 Petunjuk Teknis
Untuk penanganan air limbah domestik, menggambarkan partisipasi swasta dalam penyediaan layanan air limbah domestik yang sudah ada di KabupatenKota melengkapi layanan yang sudah
disediakan oleh pemerintah. Seperti layanan pengurasan tangki septik maupun penyediaan sarana dan prasarana air limbah seperti IPAL komunal sehingga bisa menambah data teknis yang ada di
dalam data sekunder. Secara keseluruhan dapat menggambarkan kebutuhan layanan air limbah domestik, layanan yang sudah tersedia dan gap yang masih harus dipenuhi untuk jangka waktu
tertentu. Misalkan 5 tahun mendatang sesuai dengan waktu perencanaan SSK. Informasi ini dapat dipergunakan untuk melengkapi tabel sistem pengelolaan air limbah domestik
KabupatenKota.
Untuk penanganan persampahan, kualitas partisipasi sektor swasta di KabupatenKota dapat dilihat dari seberapa besar volume sampah yang berhasil dikurangi, baik pada segmen sebelum
masuk TPA maupun sudah di TPA.
Analisis ini harus menggambarkan jumlah, keragaman, dan ruang lingkup dari layanan yang diberikan oleh penyedia layanan khususnya pihak swasta. Mereka diklasifikasikan berdasarkan
volume usahanya dan status badan hukum kelembagaannya apakah masih individufirma atau sudah berbadan hukum PTCV. Mereka yang sudah berbadan hukum dan biasanya volume
usahanya sudah mapan memiliki potensi yang besar untuk diajak kerja sama atau bermitra dengan pemerintah kabupaten kota. Diagram ini secara keseluruhan dapat menggambarkan kebutuhan
layanan persampahan, layanan yang sudah tersedia dan gap yang masih harus dipenuhi untuk jangka waktu tertentu. Misalkan 5 tahun mendatang sesuai dengan waktu perencanaan SSK.
Informasi ini dapat dipergunakan untuk melengkapi tabel sistem pengelolaan persampahan KabupatenKota.
Instrumen
Tiap-tiap narasumber memiliki karakteristik khas, sehingga teknik pendekatan dan daftar pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara juga berbeda satu sama lain. Ada beberapa prinsip yang dapat
menjadi pegangan pewawancara pada saat melakukan tugasnya:
- Lakukan pendekatan yang khas, sesuai dengan karakteristik tiap-tiap narasumber lembaga,
perorangan, pejabat, staf, formal, informal, dan sebagainya. Terapkan pendekatan yang dianggap pantas.
- Sebelum memulai wawancara, selalu jelaskan maksud dan tujuannya.
Jika Pokja berkeinginan menyusun Laporan Survei Penyedia Layanan Sanitasi secara khusus, maka Pokja dapat menuliskannya dengan outline berikut ini:
1 Judul; 2 Tujuan Survei; 3 Waktu Pelaksanaan; 4 Jumlah RespondenNarasumber; 5 Hasil Survei memuat Tabel Penyedia Layanan Sanitasi dan Analisis Deskriptif; 6 Penutup 7
Lampiran: hasil wawancara, kuesioner, foto, dan sebagainya.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 248