Petunjuk Teknis 236 Buku Pedoman Pemutakhiran SSK 7 JUNI 2017

Bagian 3 Petunjuk Teknis 236

Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya dengan berpedoman pada pilar STBM. Pilar STBM tersebut ditujukan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit dan keracunan, antara lain: 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan: kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang ar besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit 2. Cuci tangan pakai sabun: perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun 3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah tangga: melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber yang akan digunakan untuk air minum, serta menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah tangga 4. Pengamanan sampah Rumah tangga adalah melakukan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang sampah. 5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan pengelolaan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan Lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit. Strategi penyelenggaraan STBM antara lain meliputi: 1. Penciptaan Lingkungan yang kondusif: dukungan kelembagaan, regulasi dan kemitraan dari Pemerintah, masyarakat, LSM, Institusi pendidikan, Institusi keagamaan dan Swasta 2. Peningkatan kebutuhan sanitasi: upaya meningkatkan kebutuhan masyarakat menuju perubahan perilaku yang higienis dan saniter 3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi: upaya meningkatkan dan mengembangkan percepatan akses terhadap produk dan layanan sanitasi yang layak dan terjangkau masyarakat Penyelenggaraan STBM bukan merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan semata, tetapi juga merupakan peran pemerintah pusat, Provinsi dan KabupatenKota berdasarkan Permenkes no 3 tahun 2014, antara lain: Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah KabupatenKota 1. Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program 2. Menyiapkan materi pelatihan teknis bagi tenaga pelatih 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi 4. Melakukan kajian, penelitian dan pengembangan 1. Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja dan kemitraan 2. Melaksanakan pelatihan teknis bagi tenaga pelatih KabupatenKota 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi KabupatenKota 4. Menetapkan skala prioritas pembinaan wilayah 1. Menetapkan skala prioritas wilayah untuk penerapan STBM 2. Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja dan kemitraan dalamrangka pengembangan penyelenggaraan STBM 3. Melaksanakan pelatihan teknis bagi petugas dan 237 Bagian 3 Petunjuk Teknis Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah KabupatenKota KabupatenKota dalam penerapan STBM 5. Menyediakan materi media komunikasi, informasi dan edukasi masyarakat kecamatan dan atau desakelurahan 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi 5. Menyediakan materi media komunikasi, informasi dan edukasi Penyelenggaraan STBM dalam rangka pelaksanaan percepatan pembangunan sanitasi permukiman dapat dibagi menjadi 2 dua, antara lain: A. Penyelenggaraan STBM untuk desa dengan kepadatan di wilayah permukimanarea terbangun rendah 25 jiwaha melalui penyelenggaraan STBM tanpa subsidi untuk sarana jamban pribadi dan dukungan wira usaha sanitasi untuk percepatan akses jamban pribadi, pengelolaan sampah 3 R bisa terintegrasi dengan program Bank Sampah dari LH, pembangunan sarana pengelolaan air limbah skala rumah tangga Sumur resapan, kegiatan Promosikampanyeedukasi untuk CTPS dan Pengelolaan Air minum dan Makanan skala rumah tangga yang teritegrasi dengan program Pamsimas, PAM-STBM. Penyelenggaraan STBM tanpa subsidi ini dapat dilaksanakan dengan pendanaan dari APBN, APBD, masyarakat, LSM dan swasta dengan melaksanakan kegiatan: 1. Pemicuan 5 pilar STBM 2. Pendampingan pasca pemicuan a. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat b. Pelatihan dan pemilihan Opsi teknologi : melibatkan Dinas PU c. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat d. Persiapan Kontribusi masyarakat in kind: material dan in cash e. Pembangunan sarana sesuai dengan pilihan teknologipelaksanaan kegiatan f. Pelatihan manajerial, administrasi dan keuangan g. PromosiKampanyeEdukasi Higiene dan sanitasi yang berkelanjutan h. Penyusunan aturan lokal 3. Monitoring dan evaluasi STBM 4. Deklarasi STBM. B. Penyelenggaraan STBM untuk desakelurahan dengan kepadatan di wilayah permukimanarea terbangun sedang dan tinggi 25 jiwaHa- 100 jiwaHa dan diatas 100 jiwaha: kegiatan pemicuan 5 pilar STBM terintegrasi dengan pelaksanaan program sanitasi berbasis masyarakat seperti sanimas Pamsimas dan lain-lain: a. Komponen Air Limbah Domestik dengan opsi teknologi on site komunal MCK, tangki septik komunal, IPAL komunal maka program dan kegiatan penyelenggaraan STBM terintegrasi dengan program sanimas. b. Komponen persampahan: TPST 3 R terintegrasi dengan bank sampah, pengadaan gerobakmotor sampah, truk sampah dan layanan persampahan KabupatenKota.

Bagian 3 Petunjuk Teknis 238