Pencemaran E. Penanganan Keanekaragaman

Limbah dan Pencemaran 173 Gambar 9.1 a Limbah rumah tangga yang memenuhi bendungan sungai b Tempat pembuangan sampah yang tidak teratur

B. Limbah

Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231MPPKep71997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahawa Limbah adalah bahanbarang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan. Limbah dibedakan menjadi 2 berdasarkan toksisitasnya, yaitu limbah non B3 dan limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun. Limbah non B3 adalah limbah yang tidak memberikan dampak bagi makhluk hidup. Sementara limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan hidup, dan dapat membahayakan manusia. Berdasarkan asalnya limbah, dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.

1. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Contohnya adalah sampah, baik organik maupun anorganik, detergen, kotoran, dan asap hasil pembakaran. Limbah yang paling banyak diproduksi rumah tangga adalah sampah. Sampah ini merupakan masalah yang cukup pelik untuk diselesaikan, karena di negara kita belum mempunyai alat untuk mengolah sampah yang canggih dan ramah lingkungan. Akibatnya, yang terjadi adalah pembuangan sampah yang tidak teratur dan menyebabkan pencemaraan air, udara, dan tanah. Selain pembuangan sampah, pembuangan limbah mandi, cuci, dan kakus masih banyak yang dibuang ke sungai. Jika Anda lihat sungai- sungai di perkotaan, Anda tidak akan menemukan sungai yang masih bersih. Hal tersebut akan mengganggu kehidupan organisme yang ada di dalamnya.

2. Limbah Pertanian

Limbah pertanian biasanya memengaruhi kondisi air dan tanah. Limbah pertanian dihasilkan dari penggunaan pupuk, pestisida, atau bahan organik lainnya secara berlebihan. Apabila terjadi hujan, pupuk yang berlebihan ini akan terbawa air menuju sungai, kemudian berkumpul di danau atau bendungan. Pupuk akan mengendap sehingga membuat kandungan zat hara di perairan meningkat. Akibat meningkatnya zat hara dalam perairan, alga atau ganggang akan tumbuh dengan sangat subur. Peristiwa ini disebut juga dengan blooming algae. a b Sumber: enrin.grida.no; Tempo, Edisi 22-28 Mei 2006 Waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan sampah Sumber: Koran Tempo,25 September 2004 Fakta Biologi Jenis sampah Waktu yang diperlukan tahun Botol kaca Botol plastik Popok Kaleng minuman Pelampung plastik Sol sepatu Gelas plastik Kaleng timah Kain nilon Tas plastik Filter rokok Tripleks 1 Juta 450 450 80–200 80 50–80 50 50 30–40 10–20 1–2 1–3 Kata Kunci • Blooming algae • Limbah pertanian • LImbah rumah tangga Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X 174 Gambar 9.2 Awal terjadinya eutrofikasi

3. Limbah Industri

Selain kegiatan rumah tangga, kegiatan industri memberikan andil yang sangat besar dalam pencemaran dan perubahan lingkungan. Hal ini disebabkan karena kegiatan industri menghasilkan limbah yang banyak, baik dalam bentuk cair, padat, maupun gas. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri kebanyakan tergolong ke dalam jenis limbah B3. Sehingga sebelum dilakukan pembuangan harus melalui pengolahan khusus dan penetralan agar pada saat dibuang, aman bagi lingkungan. Banyak pabrik yang tidak memerhatikan faktor lingkungan ketika membuang limbah. Misalnya saja, limbah tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan. Hal ini sangat berbahaya bagi organisme yang hidup di perairan. Ikan-ikan akan mati karena terdapat bahan beracun dari limbah yang dibuang ke perairan. Berikut adalah gambar pembuangan limbah yang dilakukan oleh industri. 1. Alga tumbuh dengan cepat, menggunakan oksigen diperairan dan menutupi sinar matahari 2. Tumbuhan perairan mulai mati 3. Tumbuhan mati menjadi makanan mikroba 4. Terjadi kompetisi penggunaan oksigen 5. Air jadi kekurangan oksigen dan ikan-ikan mati Oksigen pun banyak dibutuhkan oleh ganggang untuk pertumbuhan- nya serta penguraiannya jika ganggang ini mati. Akibatnya, kadar oksigen di perairan sangat sedikit. Hal tersebut menjadikan kondisi di perairan tidak dapat ditinggali oleh organisme yang memerlukan oksigen. Fenomena ini disebut eutrofikasi. Untuk lebih jelas perhatikan tahapan terjadinya eutrofikasi Gambar 9.2, dan gambar lingkungan eutrofikasi serta efeknya Gambar 9.3. Sumber: www.bbc.co.u Sumber: www.greenfacts; www.ikzm-d Sumber: www.lenntech.com Gambar 9.4 Pembuangan limbah dari sektor industri Zat hara dari limbah pemupukan mengalir ke perairan Kata Kunci • Eutrofikasi • Limbah B3 • Limbah Industri • Limbah non B3 a b Gambar 9.3 a Perairan yang terkena eutrofikasi dan b efek dari eutrofikasi