Classis Crustacea Phylum Arthropoda

Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X 138 Organ pernapasan pada Insecta adalah trakea. Lubang-lubang trakea disebut dengan spirakel. Spirakel terdapat di setiap samping segmen tubuh tengah dan segmen tubuh belakang. Insecta memiliki sistem saraf berupa tangga tali. Sistem peredaran darahnya terbuka, sudah memiliki jantung dan pembuluh punggung. Pada umumnya, Insecta mengalami metamorfosis selama pertum- buhannya menjadi dewasa. Metamorfosis pada Insecta terbagi menjadi tiga, yaitu ametamorfosis, metamorfosis tidak sempurna hemimetabola dan metamorfosis sempurna holometabola. Ametamorfosis atau tidak mengalami metamorfosis, biasa disebut ametabola. Bentuk tubuh serangga ini tetap sejak menetas hingga dewasa. Contoh spesies yang termasuk ametamorfosis adalah kutu buku Lepisma saccharina. Pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk tubuh kelompok serangga ini mengalami sedikit perubahan Gambar 7.24a, yaitu pada saat tumbuhnya sayap. Insecta yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa, belalang, capung, dan walang sangit. a b Telur Dewasa Nimfa Telur Dewasa Larva Pupa Sumber: www.pestworldforkids.org Gambar 7.24 Pertumbuhan pada Insecta terdiri atas a metamorfosis tidak sempurna dan b metamorfosis sempurna. Pada metamorfosis sempurna Gambar 7.24b, Insecta mengalami beberapa fase, yaitu fase telur, larva, pupa, dan Insecta dewasa. Pada fase larva, Insecta akan makan terus-menerus untuk mengumpulkan energi sebanyak-banyaknya untuk menghadapi fase pupa kepompong. Pada fase pupa, Insecta tidak melakukan aktivitas apapun. Setelah fase pupa, Insecta akan menjadi Insecta muda yang akan berkembang menjadi Insecta dewasa. Contoh spesies yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, dan kumbang. Bentuk mulut Insecta beraneka ragam sesuai dengan fungsinya. Insecta memiliki beberapa tipe mulut sesuai dengan fungsinya, seperti mulut untuk menggigit, mulut untuk mengisap, dan kombinasi. Insecta dengan bentuk mulut menggigit, terdapat pada belalang, jangkrik, dan kecoa. Bentuk mulut mengisap terdapat pada kupu-kupu. Selain itu, ada Insecta dengan bentuk mulut kombinasi antara menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk, serta bentuk mulut kombinasi antara menusuk dan menjilat, misalnya lalat. Kingdom Animalia 139

12. Phylum Phoronida

Phoronida memiliki sekitar 15 spesies. Hewan ini mirip cacing. Hidup di dalam tabung yang terbentuk dari hasil sekresi hewan tersebut. Phoronida dapat ditemukan terkubur di dalam pasir, dekat bebatuan, karang atau objek lainnya di laut yang dangkal. Ukuran tubuh Phoronida berkisar antara 1 mm hingga 50 cm. Phoronida memiliki ciri khas, yaitu terdapat lofofor. Lofofor adalah lipatan cincin berongga yang mengelilingi mulut phoronida. Lofofor ini berasal dari tentakel makan atau tentakel yang berfungsi mengambil makanan. Contohnya adalah Phoronis hippocrepia Gambar 7.26. Gambar 7.26 Phoronis hippocrepia merupakan contoh spesies dari Phylum Phoronida. Sumber: Biological science,1986 Tentakel makan Kata Kunci • Lofofor Gambar 7.25 Beberapa bentuk mulut pada Insecta adalah a menggigit, b mengisap, c menusuk dan mengisap, d menusuk dan menjilat. Mengelompokkan Hewan Tujuan Mampu mengelompokkan hewan dari phylum Arthropoda Alat dan Bahan 1. Hewan-hewan Arthropoda laba-laba, serangga, udang, dan kaki seribu 2. Kaca pembesar Langkah Kerja 1. Buatlah beberapa kelompok di kelas. 2. Masing-masing kelompok membawa hewan-hewan phylum Arthropoda yang berbeda. 3. Kelompokkan hewan-hewan tersebut ke dalam classis yang yang sesuai Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Amati morfologi tubuh untuk mengetahui ciri-cirinya menggunakan kaca pembesar. 4. Masukkan data yang didapatkan ke dalam tabel seperti berikut. Aktivitas Biologi 7.1 Pertanyaan 1. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam melakukan pengelompokan hewan- hewan yang dibawa? 2. Berdasarkan pengamatan yang Anda lakukan, tuliskan ciri-ciri yang khas pada setiap classisnya. Classis No. Nama Hewan Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta Ciri-Ciri Sumber: The Animal World,1995 a b c d