Classis Cephalopoda Phylum Mollusca

Kingdom Animalia 135 Annelida hidup di dalam laut, sebagian di air tawar, dan tanah-tanah yang lembap. Tubuh Annelida bersegmen pada bagian luar dan bagian dalam tubuhnya. Antara tiap segmen dan segmen lainnya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di setiap segmen saling berhubungan melewati septa. Annelida telah memiliki sistem pencernaan yang terdiri atas mulut, faring, kerongkongan esofagus, usus, dan anus. Sistem peredaran darahnya tertutup karena telah memiliki pembuluh darah. Darah Annelida juga telah mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Untuk sistem saraf, Annelida memiliki sistem saraf tangga tali. Reproduksi Annelida dilakukan secara seksual. Annelida jantan memiliki organ testis dan Annelida betina memiliki ovarium. Kedua organ bisa terdapat pada satu hewan yang hermafrodit atau terdapat pada individu yang berbeda. Annelida dibagi atas tiga classis, yaitu Oligochaeta, Polychaeta, dan Hirudinea. Oligochaeta merupakan classis Annelida yang memiliki ciri, yaitu tubuh yang bersegmen dan memiliki bulu kaku pada tubuhnya. Contoh Oligochaeta adalah Pheretima Gambar 7.19a. Classis berikutnya adalah Polychaeta yang memiliki ciri pada tubuhnya ditutupi oleh bulu kaku yang banyak. Hewan ini memiliki struktur menyerupai dayung yang berfungsi untuk mendayung. Struktur yang seperti dayung ini disebut parapodia. Contoh spesies hewan Polychaeta adalah cacing wawo Lysidice oele Gambar 7.19b dan cacing palolo Eunice viridis. Adapun Hirudinea adalah classis yang bersiafat ektoparasit. Hirudinea adalah ektoparasit yang mengisap darah. Akan tetapi, ada pula Hirudinea yang hidup bebas dan memangsa invertebrata lainnya. Contoh Hirudinea adalah Hirudino medicinalis lintah dan Haemadipsa javanica pacet Gambar 7.19c, keduanya merupakan Hirudinea yang hidup parasit. Sumber: www.cache; www.natur.cuni; Bioiogical Sciene,1986 Gambar 7.19 Contoh spesies dari phylum Annelida a Pheretima, b Lysidice Oele, dan c Haemadipsa javanica. a b c

11. Phylum Arthropoda

Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kakinya beruas arthra artinya ruas atau buku dan podos yang berarti kaki. Arthropoda memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, dari yang berukuran kecil hingga berukuran besar. Selain pada kaki, tubuh Arthropoda juga bersegmen. Jumlah segmen pada setiap spesies berbeda. Arthropoda memiliki tubuh yang ditutupi oleh kerangka luar eksoskeleton yang keras karena mengandung zat kitin. Bagian tubuh Arthropoda terbagi atas kepala, dada toraks, dan perut abdomen. Perhatikan Gambar 7.20. Kata Kunci • Eksoskeleton • Paropodia • Septa • Zat kitin Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X 136 Anus Tali saraf Intestin Lubang genital Jantung Testis Perut Otak Mata Antena panjang Antena antenulae Kelenjar hijau Mulut Kaki Kaki Kaki Uropoda Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life,1995 Sumber: Biological Sciene,1986 Mata majemuk Antana Rangka luar yang keras pada Arthropoda ini tidak membesar mengikuti pertumbuhan tubuhnya. Oleh karenanya, selama pertumbuhan Arthropoda mengalami pengelupasan eksoskeleton. Setelah pengelupasan eksoskeleton lama, eksoskeleton baru akan terbentuk kembali seiring pertumbuhan Arthropoda tersebut. Pengelupasan ini disebut juga ekdisis. Anggota Arthropoda memiliki habitat yang berbeda-beda sehingga alat pernapasannya pun bermacam-macam. Untuk Arthropoda yang hidup di darat, alat pernapasannya berupa paru-paru buku atau trakea, sedangkan yang hidup di laut alat pernapasannya berupa insang. Untuk sistem reproduksinya Arthropoda merupakan hewan yang menghasilkan gamet jantan dan betina pada individu yang berbeda. Phylum Arthropoda dibagi menjadi empat classis, yaitu Crustacea udang-udangan, Arachnida laba-laba, Myriapoda hewan berkaki banyak, dan Insecta serangga. Pada anggota classis Insecta, ada yang menarik, yaitu pada masa hidupnya mengalami perubahan bentuk dari larva hingga dewasa. Perubahan bentuk dalam pertumbuhan insecta ini dinamakan metamorfosis.

a. Classis Crustacea

Anggota Crustacea yang paling dikenal adalah udang. Kelompok hewan ini mempunyai dua pasang antena pada bagian kepala, yaitu sepasang antena panjang dan sepasang antena pendek yang disebut antenulae. Pada tiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki. Kelompok hewan ini hidup di air tawar dan air laut, meskipun ada juga yang teradaptasi dengan kehidupan darat. Bagian kepala dan dada bersatu sehingga disebut cephalotoraks. Perhatikan gambar berikut. Kata Kunci • Ekdisis • Hemimetabola • Holometabola • Insang • Larva • Metamorfosis • Nimfa • Pupa • Telur Gambar 7.21 Struktur tubuh udang jantan Dada Kepala Perut Gambar 7.20 Bagian tubuh Arthropoda