Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X
126
Tes Kompetensi Subbab A
1. Tuliskan ciri-ciri umum dari Kingdom Animalia
2. Simetri tubuh hewan terdiri atas dua macam. Jelaskan
oleh Anda. 3.
Apakah yang dimaksud dengan Aselomata, Pseudoselomata, dan Selomata?
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
B. Klasifikasi Kingdom Animalia
Para ilmuwan Biologi mengklasifikasikan kingdom Animalia ke dalam 16 phylum. Pengklasifikasian ini didasarkan atas simetri tubuh, jumlah
lapisan tubuh, dan terdapat tidaknya segmentasi pada tubuh. Campbell 1998: 594, mengklasifikasikan kingdom Animalia sebagai berikut.
1. Phylum Porifera
Phylum Porifera disebut juga hewan spons. Kata porifera berasal dari bahasa Latin, yaitu
porus yang berarti pori dan fer berarti membawa. Hewan ini dikatakan juga sebagai hewan berpori. Hewan porifera
merupakan hewan multiselular yang paling sederhana. Hewan ini merupakan hewan
sessile hidup melekat pada substrat. Phylum Porifera
Phylum Cnidaria Classis Hydrozoa
Classis Scyphozoa Classis Anthozoa
Phylum Ctenophora Phylum Platyhelminthes
Classis Turbellaria Classis Trematoda
Classis Monogenea Classis Cestoda
Phylum Nemertea Phylum Rotifera
Phylum Nematoda Phylum Mollusca
Classis Polyplacophora Classis Gastropoda
Classis Bivalvia Classis Cephalopoda
Phylum Onychophora Phylum Annelida
Classis Oligochaeta Classis Polychaeta
Classis Hirudinea Phylum Arthropoda
Subphylum Trilobitomorpha Subphylum Cheliceriformes
Classis Arachnida Subphylum Uniramia
Classis Diplopoda Classis Chilopoda
Classis Insecta Subphylum Crustacea
Phylum Phoronida Phylum Bryozoa
Phylum Brachiopoda Phylum Echinodermata
Classis Asteroidea Classis Ophiuroidea
Classis Echinoidea Classis Crinoidea
Classis Concentricycloidea Classis Holothuroidea
Phylum Chordata Subphylum Urochordata
Subphylum Cephalochordata Subphylum Vertebrata
Classis Agnatha Classis Placodermi
Classis Chondrichthyes Classis Osteichthyes
Classis Amphibia Classis Reptilia
Classis Aves Classis Mammalia
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
127
Hewan spons memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. Menurut Campbell
1998: 594, dari 9.000 spesies hewan spons, hanya 100 spesies saja yang hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut.
Pori-pori yang terdapat pada Porifera membentuk saluran air yang
bermuara di rongga tubuh spongocoel. Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum. Tubuh Porifera tersusun
oleh dua lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel
pinakosit. Pada lapisan dalam spongocoel, dilapisi oleh sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel yang disebut sel koanosit..
Untuk pencernaan makanannya, Porifera menelan makanan secara fagositosis. Porifera merupakan hewan heterotrof. Makanan Porifera
biasanya berupa plankton yang masuk ke spongocoel. Adapun oksigen diserap oleh sel kollar atau sel koanosit. Untuk sisa makanan, dibuang
melalui oskulum. Ada yang menarik pada porifera ini, yaitu oksigen dan makanan yang digunakan oleh sel koanosit sebagian di transfer ke sel-
sel yang bergerak, yaitu sel amoebosit. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.4.
Kata Kunci
• Medusa
• Nematokist
• Oskulum
• Polip
• Porifera
• Sel amoebosit
• Sel Kollar
• Sel pinakosit
• Spongocoel
• Tentakel
Gambar 7.4
a Contoh hewan dari phylum Porifera Spongia dan
b struktur Spongia
a
Sumber: www.bio.miami
Oskulum
Spongocoel Koanosit
Amoebosit Epidermis
Spikula Flagela
Sel kollar Partikel makanan
Fagositosis partikel
makanan Sel amoebosit
b
2. Phylum Cnidaria Coelenterata
Anggota dari phylum ini adalah Hydra, ubur-ubur, anemon laut, dan
koral. Hewan dari phylum ini digolongkan kedalam hewan diploblastik dan bersimetri tubuh radial. Cnidaria memiliki jumlah sekitar 10.000
spesies yang sebagian besar hidup di perairan laut. Cnidaria dikenal juga sebagai hewan Coelenterata.
Spesies anggota phylum Cnidaria tubuhnya dikelilingi oleh lengan-
lengan halus yang disebut tentakel dan dalam tentakel ini terdapat nematokist. Nematokist mengandung racun yang berguna untuk
melumpuhkan mangsanya. Phylum Cnidaria memiliki ciri khas, yaitu sebagai organisme, yang
selama hidupnya mengalami dua bentuk kehidupan dimorfis. Bentuk hidup tersebut, yaitu polip dan medusa. Polip adalah bentuk hidup yang
menempel pada dasar perairan, sedangkan medusa adalah bentuk hidup yang bergerak melayang bebas di perairan.
Reproduksi pada Phylum Cnidaria dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Polip merupakan bentuk perkembangbiakan vegetatif dan
medusa adalah bentuk perkembangbiakan generatif yang menghasilkan sperma dan sel telur.
Sekilas Biologi
Ubur-ubur merupakan hewan yang memiliki sengatan cukup
berbahaya. Sengatannya mampu menimbulkan gejala gatal-gatal
disertai rasa panas, perasaan cemas, dan berpotensi meningkatkan
tekanan darah sampai batas yang membahayakan. Bahkan akhir dari
gejala tersebut dapat menyebabkan kematian.
Sumber: www.serambinews.com