Classis Insecta Phylum Arthropoda

Kingdom Animalia 139

12. Phylum Phoronida

Phoronida memiliki sekitar 15 spesies. Hewan ini mirip cacing. Hidup di dalam tabung yang terbentuk dari hasil sekresi hewan tersebut. Phoronida dapat ditemukan terkubur di dalam pasir, dekat bebatuan, karang atau objek lainnya di laut yang dangkal. Ukuran tubuh Phoronida berkisar antara 1 mm hingga 50 cm. Phoronida memiliki ciri khas, yaitu terdapat lofofor. Lofofor adalah lipatan cincin berongga yang mengelilingi mulut phoronida. Lofofor ini berasal dari tentakel makan atau tentakel yang berfungsi mengambil makanan. Contohnya adalah Phoronis hippocrepia Gambar 7.26. Gambar 7.26 Phoronis hippocrepia merupakan contoh spesies dari Phylum Phoronida. Sumber: Biological science,1986 Tentakel makan Kata Kunci • Lofofor Gambar 7.25 Beberapa bentuk mulut pada Insecta adalah a menggigit, b mengisap, c menusuk dan mengisap, d menusuk dan menjilat. Mengelompokkan Hewan Tujuan Mampu mengelompokkan hewan dari phylum Arthropoda Alat dan Bahan 1. Hewan-hewan Arthropoda laba-laba, serangga, udang, dan kaki seribu 2. Kaca pembesar Langkah Kerja 1. Buatlah beberapa kelompok di kelas. 2. Masing-masing kelompok membawa hewan-hewan phylum Arthropoda yang berbeda. 3. Kelompokkan hewan-hewan tersebut ke dalam classis yang yang sesuai Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Amati morfologi tubuh untuk mengetahui ciri-cirinya menggunakan kaca pembesar. 4. Masukkan data yang didapatkan ke dalam tabel seperti berikut. Aktivitas Biologi 7.1 Pertanyaan 1. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam melakukan pengelompokan hewan- hewan yang dibawa? 2. Berdasarkan pengamatan yang Anda lakukan, tuliskan ciri-ciri yang khas pada setiap classisnya. Classis No. Nama Hewan Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta Ciri-Ciri Sumber: The Animal World,1995 a b c d Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X 140

13. Phylum Bryozoa

Bryozoa dikatakan juga sebagai hewan lumut karena hewan kecil yang hidup berkoloni ini memiliki morfologi mirip dengan lumut. Hewan ini berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari setengah milimeter panjangnya. Selain berkoloni, hewan ini merupakan sesil menempel pada substrat. Bryozoa memiliki sekitar 5.000 spesies. Sebagian besar spesies ini hidup di perairan laut.

14. Phylum Brachiopoda

Brachiopoda disebut juga remis bercangkang clamp shell. Phylum ini hidup menempel pada substrat menggunakan tangkai stalk. Hewan ini menempel secara permanen pada substrat di dasar laut. Jumlah Brachiopoda yang ada sekitar 330 spesies. Semuanya adalah hewan laut. Contoh spesies phylum ini adalah Terebratulina Gambar 7.27. Gambar 7.27 Contoh spesies dari phylum Brachiopoda, yaitu Terebratulina. Sumber: Biological science,1986

15. Phylum Echinodermata

Echinodermata pada umumnya merupakan hewan sesil, tetapi ada juga yang bergerak dengan lambat. Hewan ini memiliki simetri tubuh radial. Echinodermata merupakan hewan triploblastik selomata. Pada permukaan tubuhnya terdapat duri Echino yang berarti landak dan derma artinya kulit. Bentuk atau morfologi Echinodermata bermacam-macam, ada yang seperti bintang, pipih, bulat, memanjang, dan bahkan seperti tumbuhan. Hewan ini memiliki ciri, yaitu memiliki rangka dalam endoskeleton yang berduri dan duri tersebut menembus kulit. Echinodermata bereproduksi secara seksual. Dalam reproduksinya, dihasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dan gamet betina ini dihasilkan dari individu yang berbeda. Echinodermata memiliki sekitar 7.000 spesies yang semuanya hidup di laut. Echinodermata dibagi menjadi lima classis, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.

a. Classis Asteroidea

Asteroidea merupakan classis dari phylum Echinodermata yang struktur tubuhnya membentuk segilima. Classis ini dikenal juga sebagai bintang laut. Pada permukaan tubuhnya terdapat duri-duri pendek dan Kingdom Animalia 141 tumpul. Duri-duri ini berasal dari endoskeleton. Tubuh Asteroidea yang berbentuk bintang ini berpusat pada cakram pusat. Contoh hewan classis Asteroidea adalah bintang laut Asterias forbesi Gambar 7.28. Gambar 7.28 Bintang laut Asterias forbesi adalah contoh dari classis Asteroidea. Sumber: www.jaxshells.org

b. Classis Ophiuroidea

Ophiuroidea disebut juga bintang ular laut ophio = ular. Struktur tubuh classis ini mirip dengan Asteroidea, yaitu seperti bintang. Akan tetapi, Ophiuroidea memiliki lengan yang lebih pipih dan fleksibel dibandingkan dengan classis Asteroidea. Lengan Ophiuroidea apabila putus dapat tumbuh kembali karena memiliki daya regenerasi yang tinggi. Contoh spesies dari classis ini adalah Ophiopholis aculeata dan Ophiothrix flagilis.

c. Classis Echinoidea

Pada umumnya, classis Echinoidea memiliki bentuk tubuh seperti bola dan ada beberapa yang berbentuk pipih. Classis yang berbentuk bulat, pada bagian permukaan tubuhnya dipenuhi dengan duri-duri yang panjang. Classis ini juga tidak memiliki lengan. Contoh classis Echinoidea yang berbentuk bulat, yaitu landak laut Arbacia punctulata dan bulu babi Diadema saxatile. Sama halnya dengan Echinoidea yang berbentuk bulat, Echinoidea yang tubuhnya pipih juga tidak memiliki lengan, contohnya Sand dollar dolar pasir. Kata Kunci • Cakram pusat • Endoskeleton • Regenerasi Gambar 7.30 Contoh spesies dari classis Echinoidea. a Landak laut Arbacia punctulata dan b Dolar pasir sand dollar. Sumber: www.johnbokma; www.jaxshells a b Sumber: Biological Science,1986 Gambar 7.29 Contoh spesies dari classis Ophiuroidea Ophiothrix flagilis.