Ciri dan Struktur Regnum Plantae

Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas X 106 Bryophyt a mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yait u fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit adalah lumut yang biasa kita lihat sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet sel kelamin. Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora. Dalam siklus hidupnya, fase gametofit lebih dominan dibandingkan fase sporofitnya. H al ini bertolak belakang dengan tumbuhan berpembuluh akan di bahas pada subbab selanjutnya yang memiliki fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit Gambar 6.2. Bryophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembentukan spora. Spora ini dihasilkan dari sporangium kotak spora melalui pembelahan secara meiosis. Spora yang dihasilkan adalah spora haploid n. Spora ini kemudian akan tumbuh menjadi protonema. A dapun reproduksi secara seksual Bryophyt a, yait u dengan cara penyatuan gamet betina yang dihasilkan arkegonia berupa sel telur dan gamet jantan yang dihasilkan oleh antheridia berupa sperma. Sperma bergerak menuju sel telur di arkegonia dengan perantara air. Pertemuan sel telur dan sperma menyebabkan terjadinya fertiliasi yang menghasilkan zigot. Zigot membelah secara mitosis menjadi protonema. Protonema terus berkembang menjadi sporofit yang diploid 2n. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut Gambar 6.3. Sumber: Biology, 1999 Gambar 6.3 Siklus hidup Bryophyt a. Pada siklus hidup nya t erjadi p ergiliran ant ara fase sporofit fase gam et ofit . Kata Kunci • An t h erid ia • Arkeg onia • Met ag enesis • Prot onem a Pem b ent ukan sporofit 2n ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Zigot 2n Sperma n Kapsul Sp orofit dew asa 2n Meiosis An t h erid ia Gam et ofit jantan dew asa Fase Gametofit Pem b ent ukan Gam et ofit n Telur n Arkeg onia Gam et ofit betina dew asa Rizo id Prot onem a n Sumber: Essentials of Biology, 1990 a Gambar 6.2 a Fase gam et ofit dan b Fase sp orofit pada lum ut b Fase Sporofit Zig ot Dari reproduksi yang terjadi secara aseksual dan seksual ini akan terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid 2n dan fase gametofit yang haploid n. Pergiliran keturunan ini disebut juga meta- genesis. Contoh spesies dari divisio ini adalah Polytrichum juniperinum dan Sphagnum Gambar 6.4. Regnum Plant ae 107

b. Divisio Hepatophyta

H epatophyta disebut juga lumut hati. M enurut Campbell 1998: 550, divisio H epatophyta memiliki jumlah sebanyak 6.500 spesies. Struktur tubuh H epatophyta terbagi atas dua lobus yang menyerupai lobus hati pada manusia. Seperti Bryophyta, pada divisio ini fase yang menonjol adalah fase gametofitnya. Pada fase ini, gametofitnya terkadang memiliki kutikula. Spora dari lumut hati ini memiliki dinding tebal yang menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Siklus hidup lumut hati hampir mirip dengan lumut daun, yaitu fase gamet ofit nya lebih dominan. Cont oh lumut hat i adalah M archantia . M archantia memiliki struktur yang khas pada fase gametofitnya, yaitu cawan gemma. Cawan gemma merupakan struktur yang menyerupai mangkuk dan mengandung kumpulan tunas Gemma. Gemma dapat menjadi individu baru apabila terbawa dan tersebar oleh air. Gemma ini merupakan alat reproduksi aseksual M archantia . a b Sumber: www.ubcbotanicalgarden.org;www.kuleuven-kortrijk.be Gambar 6.4 Cont oh spesies Divisio Bryophyt a, yait u a Polyt richum juniperinum dan b Sphagnum . Sumber: Biology: Discovering Life, 1991; The Plant World, 1995 Gambar 6.5 a Marchant ia dan b bent uk gem m a pada Marchant ia Reproduksi secara seksual terjadi dengan cara dihasilkannya sel telur oleh arkegonium dan sel sperma oleh antheridium. M elalui perantara air, sel sperma akan membuahi sel t elur di dalam arkegonium. Set elah pembuahan akan t erbent uk zigot . Zigot kemudian t umbuh menjadi embrio. Setelah itu embrio akan tumbuh lagi menjadi sporofit yang diploid. Perhatikan Gambar 6.6. Kata Kunci • Caw an Gemma • Hepat ophyt a Cawan gem m a a b