Divisio Bryophyta Tumbuhan Tidak Berpembuluh

Regnum Plant ae 107

b. Divisio Hepatophyta

H epatophyta disebut juga lumut hati. M enurut Campbell 1998: 550, divisio H epatophyta memiliki jumlah sebanyak 6.500 spesies. Struktur tubuh H epatophyta terbagi atas dua lobus yang menyerupai lobus hati pada manusia. Seperti Bryophyta, pada divisio ini fase yang menonjol adalah fase gametofitnya. Pada fase ini, gametofitnya terkadang memiliki kutikula. Spora dari lumut hati ini memiliki dinding tebal yang menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Siklus hidup lumut hati hampir mirip dengan lumut daun, yaitu fase gamet ofit nya lebih dominan. Cont oh lumut hat i adalah M archantia . M archantia memiliki struktur yang khas pada fase gametofitnya, yaitu cawan gemma. Cawan gemma merupakan struktur yang menyerupai mangkuk dan mengandung kumpulan tunas Gemma. Gemma dapat menjadi individu baru apabila terbawa dan tersebar oleh air. Gemma ini merupakan alat reproduksi aseksual M archantia . a b Sumber: www.ubcbotanicalgarden.org;www.kuleuven-kortrijk.be Gambar 6.4 Cont oh spesies Divisio Bryophyt a, yait u a Polyt richum juniperinum dan b Sphagnum . Sumber: Biology: Discovering Life, 1991; The Plant World, 1995 Gambar 6.5 a Marchant ia dan b bent uk gem m a pada Marchant ia Reproduksi secara seksual terjadi dengan cara dihasilkannya sel telur oleh arkegonium dan sel sperma oleh antheridium. M elalui perantara air, sel sperma akan membuahi sel t elur di dalam arkegonium. Set elah pembuahan akan t erbent uk zigot . Zigot kemudian t umbuh menjadi embrio. Setelah itu embrio akan tumbuh lagi menjadi sporofit yang diploid. Perhatikan Gambar 6.6. Kata Kunci • Caw an Gemma • Hepat ophyt a Cawan gem m a a b Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas X 108 Sumber:www.recursos.cnice.mec.es Gambar 6.7 Ant hoceros laevis adalah cont oh sp esies dari divisio Ant hocerop hyt a. Meiosis Germ inasi Meiospora Rizo id Gam et ofit jant an Meiospora n Gam et ofit b et ina Rizo id Resep t akel jantan pada An t h erid ia Sperm a An t h erid ium Sporangium Sporofit 2n Em b rio Resep t akel betina pada arkegonium Sel t elur n Zigot 2n Singam i Sperm a Sumber:www.geocities.com Gambar 6.6 Siklus hidup lum ut hat i

c. Divisio Anthocerophyta

D ivisio A nt hocerophyt a disebut juga lumut t anduk. Lumut dari divisio ini memiliki jumlah spesies paling sedikit dibandingkan dengan Bryophyta dan H epatophyta, yaitu sekitar 100 spesies. Lumut ini memiliki struktur tubuh seperti lumut hati, perbedaannya terletak pada sporofitnya. Sporofit pada lumut tanduk bentuknya seperti kapsul memanjang yang tumbuh menyerupai tanduk. Siklus reproduksinya mirip dengan divisio Bryophyta dan H epatophyta, yaitu fase gametofitnya lebih dominan dari sporofitnya. Contoh spesies dari divisio ini adalah A nthoceros laevis .

2. Tumbuhan Berpembuluh

Kelompok tumbuhan ini merupakan kelompok tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pembuluh ini berfungsi mengangkut air, mineral, dan sari-sari makanan sehingga pengangkutan transportasi tidak melalui ant arsel lagi. Pembuluh ini t erdiri at as pembuluh kayu xilem yang berfungsi mengangkut air serta mineral dan pembuluh tapis floem yang berfungsi mengangkut sari-sari makanan hasil fotosintesis. Regnum Plant ae 109 Para ahli Biologi membagi tumbuhan berpembuluh ini menjadi dua bagian, yaitu tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji.

a. Tumbuhan Tidak Berbiji

Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji, struktur tubuhnya telah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. Umumnya disebut juga tumbuhan paku. Kelompok tumbuhan ini telah memiliki pembuluh sebagai berkas pengangkutnya. Tumbuhan tidak berbiji disebut juga kormofita. Tumbuhan tidak berbiji memiliki bentuk daun tropofil dan sporofil. Tropofil adalah daun yang tidak mengandung spora dan berfungsi dalam proses fotosintesis. A dapun sporofil merupakan daun yang menghasilkan spora. Ciri khas dari tumbuhan tidak berbiji yang memiliki bentuk daun sporofil ini adalah daun mudanya menggulung. Kata Kunci • Ant hocerop hyt a • Korm ofit a • Het erosp ora • Hom ospora • Indusium • Peralihan • Sorus • Sp orofil • St rob ilus Sumber: www.upload.wikimedia.org Gambar 6.8 a Adiant um digunakan sebagai t anam an hias. b Sporofil pada t um buhan paku m engandung sorus. Spora Reproduksi tumbuhan tidak berbiji sama dengan tumbuhan lumut, yaitu mengalami metagenesis. Sporofil pada tumbuhan tidak berbiji ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang membentuk strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai bentuk kerucut. Tepat di bagian bawah sporofil t erdapat sorus Gambar 6.8b, yaitu kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat yang mengandung banyak kotak spora sporangium. Sorus dilindungi oleh suatu struktur berupa selaput yang disebut indusium. A dapun pada gamet ofit yang berfungsi dalam reproduksi seksual terdapat alat reproduksi seksual. Pada jantan, alat reproduksinya berupa antheridium yang menghasilkan spora berflagel dan pada betina, berupa arkegonium yang menghasilkan sel telur. Gamet ofit t umbuhan t idak berbiji dilihat dari jenis spora yang dihasilkannya. Jenis spora ini dibedakan menjadi t iga macam, yait u t umbuhan t i dak berbi j i homospor a, het er ospor a, dan per al i han. Tumbuhan t i dak ber bi j i homospor a mer upakan t umbuhan yang menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang sama. Tumbuhan tidak berbiji heterospora adalah tumbuhan yang menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran berbeda. Pada heterospora, spora yang berukuran kecil disebut mikrospora. M ikrospora merupakan spora berkelamin jant an. A dapun spora yang beruk uran besar di sebut j uga megaspor a, yang merupakan spora berkelamin bet ina. A dapun t umbuhan t idak berbiji peralihan adalah tumbuhan yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi memiliki jenis yang berbeda. Jenis spora ini sebagian berkelamin jantan dan sebagian lagi berkelamin betina. Sorus a b Beberapa jum lah t um buhan b erp em b uluh m em iliki t inggi m encapai puluhan m eter. Bagaimanakah cara air yang diserap oleh akar dapat mencapai pucuk daun? Logika Biologi