Phylum Porifera Klasifikasi Kingdom Animalia

Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X 128 Gambar 7.5 Anggota phylum Cnidaria, yaitu a Hydra sp. dan b Aurelia aurita. c Siklus hidup phylum Cnidaria, yakni Obelia sp. yang memiliki dua bentuk, yaitu polip dan medusa. Sumber: www.biodidac.bio.uottawa Polip muda Larva planula Telur Tunas medusa Polip dewasa Mulut Tentakel Medusa

3. Phylum Ctenopora

Phylum Ctenopora dikenal juga dengan nama ubur-ubur sisir Comb jellies. Phylum ini memiliki jumlah spesies sekitar 100 yang semua anggotanya hidup di laut. Phylum ini memiliki tubuh yang transparan tembus cahayapandang dan diameternya rata-rata 10 cm. Umumnya, tubuh dari phylum ini berbentuk bola dan memiliki struktur menyerupai pita yang dapat memanjang hingga satu meter. Ctenopora memiliki tentakel yang dapat ditarik ke dalam tubuhnya. Tentakel ini berfungsi untuk menangkap makanan. Contoh spesies dari phylum ini adalah Beroe cucumis Gambar 7.6.

4. Phylum Platyhelminthes

Phylum Platyhelminthes merupakan salah satu anggota kingdom Animalia yang memiliki kurang lebih 20.000 spesies di dunia. Platyhelminthes disebut juga cacing pipih platy berarti pipih dan helminthes berarti cacing karena bentuk tubuhnya pipih dorsoventral. Anggota phylum Platyhelminthes memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang mikroskopis sampai mencapai panjang 20 m, contohnya cacing pita. Simetri tubuh phylum tubuh ini adalah bilateral. Platyhelminthes termasuk golongan hewan aselomata karena tidak memiliki rongga tubuh. Sistem pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel di permukaan tubuhnya. Adapun sistem pencernaannya sangat sederhana, yaitu terdiri atas mulut, faring, dan usus. Platyhelminthes ada yang hidup bebas dan ada juga yang hidup parasit. Reproduksi Platyhelminthes terjadi secara aseksual dan seksual. Phylum ini termasuk hewan yang hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat organ seksual jantan dan organ seksual betina. Reproduksi secara aseksual terjadi secara fragmentasi dan secara seksual terjadi dengan penyatuan sperma dan ovum. Sumber: www.scilib.ucsd Gambar 7.6 Contoh spesies dari phylum Ctenopora, adalah Beroe cucumis a b Sperma c Medusa dewasa melepaskan gamet Kingdom Animalia 129 Platyhelminthes terbagi menjadi tiga classis, yaitu Turbellaria cacing berambut getar, Trematoda cacing isap, dan Cestoda cacing pita.

a. Classis Turbellaria

Turbellaria adalah classis dari phylum Platyhelminthes yang hidup nonparasit serta sebagian besar hidupnya di laut. Turbellaria memiliki struktur tubuh yang bersilia. Silia ini berfungsi sebagai alat gerak. Selain menggunakan silia, hewan dari classis ini bergerak menggunakan otot tubuhnya yang menyerupai gelombang. Contoh hewan classis Turbellaria adalah Dugesia atau lebih dikenal dengan planaria. Planaria memiliki morfologi tubuh di bagian anterior depan berbentuk segitiga dan terdapat bintik mata. Bintik mata ini memiliki fungsi membedakan keadaan gelap dan terang. Untuk reproduksinya, planaria bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual terjadi dengan cara fragmentasi, di mana setiap belahan tubuh hasil fragmentasi dapat menjadi individu baru yang utuh. Adapun reproduksi seksualnya, terjadi fertilisasi secara silang antara dua individu. Hal ini karena planaria adalah hewan hermafrodit, setiap individunya dapat menghasilkan sel telur dan sel sperma. Gambar 7.7 Morfologi tubuh planaria Sumber: Biological Science, 1986 Kata Kunci • Fragmentasi • Sucker

b. Classis Trematoda

Classis Trematoda merupakan anggota phylum Platyhelminthes. Classis ini disebut juga sebagai cacing isap. Cacing ini memiliki sucker alat isap yang terletak di mulut bagian anterior tubuhnya. Alat isap ini berfungsi sebagai pengisap cairan tubuh inangnya. Oleh karena itu, Trematoda digolongkan sebagai hewan parasit. Contoh spesies classis ini adalah cacing darah Schistosoma mansoni dan cacing hati Fasciola hepatica. Cacing darah dapat mengakibatkan badan sakit, anemia, dan disentri Gambar 7.8. Cacing classis Trematoda memiliki daur hidup yang kompleks. Contohnya pada cacing hati. Cacing hati tersebut hidup parasit dan memiliki dua inang, yaitu hewan ternak dan siput. Reproduksi seksual cacing ini terjadi pada manusia dan reproduksi aseksualnya terjadi pada saat inangnya berupa siput. Perhatikan gambar berikut. Gambar 7.8 Contoh classis Trematoda adalah Fasciola hepatica. Sumber: Biological Science, 1986 Sekilas Biologi Nikolaas Tinbergen 1907–1988 Nikolaas Tinbergen adalah seorang ahli Etologi yang lahir di Hague, Belanda. Dia meneliti tingkah laku pada beberapa hewan dan mempelajari autisme yang terjadi pada anak-anak. Pada 1973 dia memperoleh Nobel di bidang fisiologi dan kedokteran. Sumber: www.allbiographies.com