Classis Asteroidea Phylum Echinodermata

Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas X 142

d. Classis Crinoidea

Crinoidea disebut juga lili laut. Salah satu classis dari phylum Echinodermata ini memiliki morfologi seperti tumbuhan. Tubuh Crinoidea adalah simetri radial. Hewan ini juga memiliki lengan berjumlah lima atau kelipatannya dan terdiri atas cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Lili laut hidup pada kedalaman kurang lebih 100 m. Contoh spesies ini adalah Metacrinus rotundus Gambar 7.31a. e. Classis Holothuroidea Holothuroidea disebut juga mentimun laut atau teripang. Classis terakhir dari phylum Echinodermata ini, memiliki tubuh yang lunak dan tidak berduri. Mulut dan anus terletak pada bagian kutub yang berlawanan. Bagian mulut Holothuroidea dikelilingi oleh tentakel-tentakel pendek. Tentakel tersebut berfungsi membantu memasukkan makanan ke dalam mulut. Contoh spesies classis ini adalah Holothuria atra Gambar 7.31b.

16. Phylum Chordata

Chordata merupakan phylum terakhir dari klasifikasi kingdom Animalia. Phylum Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki ciri- ciri, antara lain memiliki notochord, bumbung saraf dorsal, dan celah faring. Semua embrio Chordata memiliki notochord. Notochord mem- bentang secara longitudinal. Adapun bumbung saraf dorsal pada Chordata terbentuk dari bagian ektoderm. Celah faring pada Chordata merupakan alat mencerna makanan yang terbentuk dari mulut hingga anus. Chordata memiliki tubuh simetris bilateral. Anggota phylum ini ada yang tersusun sederhana dan ada juga yang kompleks. Phylum Chordata terbagi atas tiga subphylum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Agar Anda lebih jelas perhatikan uraian berikut.

a. Subphylum Urochordata

Urochordata merupakan subphylum Chordata yang berjumlah sekitar 2.000 spesies. Subphylum ini memiliki ciri sessile menempel pada substrat lain, bertubuh kecil dan pendek. Anggota dari subphylum ini hidup di laut. Hewan dewasanya memiliki ciri hidup menetap, tetapi ada juga beberapa spesies yang hidup bebas. Urochordata memakan makanannya secara mikrofag memakan organisme mikro dengan menggunakan mukus bersilia. Ciri lainnya dari subphylum ini, yaitu memiliki celah faring, sistem saraf tereduksi, dan tidak memiliki notochord. Reproduksi terjadi secara seksual meskipun hewan ini hermafrodit. Contoh spesies Urochordata adalah Molgula sp. Gambar 7.32a b. Subphylum Cephalochordata Cephalochordata adalah kelompok hewan yang memiliki jumlah spesies paling sedikit di antara subphylum Chordata lainnya, yaitu sekitar 200 spesies. Hewan ini hidup di perairan dangkal di sekitar pinggiran pantai dan di sela-sela bebatuan. Bentuk tubuh Cephalochordata pipih memanjang, memiliki notochord, celah faring, dan bumbung dorsal yang berkembang dengan baik. Adapun reproduksi subphylum ini terjadi secara seksual. Gamet jantan dan gamet betina dihasilkan oleh individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara eksternal. Contoh spesies dari subphylum Cephalochordata adalah Amphioxus Gambar 7.32b. Sumber: www.biol.s.u-tokyo.ac; www.marinelifephotography.com Gambar 7.31 a Contoh spesies classis Crinoidea, yaitu Metacrinus rotundus dan b Holothuria atra merupakan contoh spesies dari classis Holothuroidea. a b Kata Kunci • Bumbung saraf dorsal • Celah faring • Notochord • Pinula Kingdom Animalia 143 Gambar 7.32 a Molgula merupakan contoh spesies dari subphylum Urochordata. b Amphioxus merupakan contoh spesies dari subphylum Cephalochordata. Sumber: www.mieliestronk a b

c. Subphylum Vertebrata

Subphylum Vertebrata memiliki jumlah spesies paling banyak di antara anggota phylum Chordata lainnya. Vertebrata berjumlah sekitar 40.000 spesies. Vertebrata memiliki karakteristik yang unik. Vertebrata memiliki rangka dalam yang disebut endoskeleton. Endoskeleton terbentuk dari kartilago dan tulang. Kartilago merupakan suatu jaringan yang tersusun dari materi yang fleksibel. Adapun tulang merupakan struktur yang tersusun dari materi yang tidak fleksibel. Ciri-ciri lain Vertebrata, yaitu hewan ini telah memiliki sistem sirkulasi tertutup, sistem pengeluaran, dan sistem pernapasan yang berkembang biak. Adapun reproduksi seksualnya, gamet jantan dan gamet betina dihasilkan oleh individu yang berbeda. Fartilisasi terjadi secara internal dan eksternal. Dalam proses reproduksinya, Vertebrata ada yang bertelur ovipar, melahirkan vivipar, dan bertelur-melahirkan ovovivipar. Vertebrata diklasifikasikan menjadi delapan classis, yaitu Agnatha, Placodermi, Chondrichtyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilla, Aves, dan Mammalia. Classis Placodermi telah punah pada masa lalu. Para Ilmuwan menentukan Placodermi sebagai classis dari subphylum Vertebrata melalui penemuan fosil-fosil. Adapun untuk ketujuh classis lainnya, memiliki karakteristik yang khas pada setiap classisnya. Perhatikanlah uraian dalam Tabel 7.1 berikut. Hewan Mammalia air tercepat adalah paus pembunuh yang dapat berenang di air dengan kecepatan 55 kmjam. Sumber: How Animal Life, 2004 Fakta Biologi Kata Kunci • Ovipar • Ovovipar • Vivipar Logika Biologi Seekor lumba-lumba selalu muncul ke permukaan air. Apakah yang dilakukan lumba-lumba tersebut? Adakah kemungkinannya apabila lumba-lumba tersebut hidup di darat? Agnatha Condrichthyes Osteichtyes Classis Karakteristik Utama Contoh Tabel 7.1 Karakteristik Utama Classis-Classis pada Vertebrata Vertebrata tidak berahang; rangka bertulang rawan memiliki notochord selama hidupnya; habitat di air laut dan tawar; dan bagian anggota badannya tidak terlalu banyak. Ikan bertulang rawan; rangka bertulang rawan; memiliki rahang; notochord berkembang digantikan vertebrata pada saat dewasanya; respirasi menggunakan insang; fertilisasi secara internal; dan memiliki gurat sisi. Ikan bertulang keras; rangka bertulang rawan; memiliki rahang; sebagian besar speciesnya mengalami fertilisasi secara eksternal dengan Lamprey Hiu, dan ikan pari Ikan mas, dan Tuna