Selain untuk keperluan di atas, boraks juga digunakan dalam pembuatan lilin wax, dan untuk campuran pada tinta cetak, obat untuk kulit dalam bentuk salep,
pembasmi semut dan kecoa, dalam bentuk larutan boorwater untuk pencuci mata, serta boraxglycerin untuk pengobatan bibir. Boraks digunakan juga dalam pembuatan barang-
barang tahan api misalnya kertas tahan api, ubin tahan api, tekstil dan kayu tahan api Adiwisastra, 1992.
2.8.3 Makanan Mengandung Boraks
Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai
makanan seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat dan pangsit yang penggunaannya dilarang menurut Permenkes RI No.1168MenkesPERX1999.
Selain bertujuan untuk mengawetkan, boraks juga dapat membuat tekstur makanan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan makanan Adelaide, 2011. Ciri-ciri
makanan yang mengandung boraks adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks
Produk Ciri-ciri mengandung Boraks
Mie basah Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak
cepat putus, baunya menyengat, awet sampai 2 hari pada suhu kamar 25
o
C Bakso
Teksturnya sangat kenyal, warnanya cenderung keputihan namun jika ditambahkan boraks secara berlebihan, warnanya akan
menjadi abu-abu tua
Lontong Teksturnya sangat kenyal, warnanya putih bersih, berasa tajam
seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberikan rasa getir
Kerupuk kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus
dan renyah dan kalau dimakan bisa menimbulkan rasa getir Gula Merah
Sangat keras dan susah dibelah, terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam
Sumber: Adelaide, 2011
Universitas Sumatera Utara
Selain ditambahkan pada tabel makanan di atas, boraks juga ditambahkan dalam pembuatan bubur ayam. Fungsinya adalah agar bubur jadi kental lebih dari 6 jam,
berwarna putih cerah, tidak mudah berubah, dan tidak mudah basi. Biasanya proses pembuatan bubur 2 hingga 4 jam, tapi karena bantuan boraks maka lamanya proses
pematangan bubur paling lama cukup hanya 3 jam saja agar matang sempurna. Penggunaan Pijer atau boraks di industri makanan seperti bubur sudah lama
berlangsung dan terus-menerus dari generasi sebelumnya Pariadi, 2011. Adapun cara membedakan bubur ayam yang menggunakan boraks dengan bubur
ayam yang tidak memakai boraks adalah sebagai berikut Kompasiana, 2011: a.
Bubur ayam yang menggunakan boraks − Jika disentuh dengan tangan, maka akan terasa lengket seperti lem dan
teksturnya terlihat padat − Jika didiamkan dalam jangka waktu lama, maka tampilan bubur akan tetap
sama seperti baru bahkan tetap terkesan basah masih mengandung air hingga keesokan harinya
− Jika dibiarkan sampai esok hari, tidak berbau basi dan rasanya tidak berubah b.
Bubur ayam yang tidak mengandung boraks − Teksturnya terlihat encer dan tidak lengket jika disentuh dengan tangan
− jika didiamkan dalam jangka waktu lama bubur akan mengental dan lama- kelamaan airnya akan hilang, ini dikarenakan air memiliki sifat pengikat
− bubur akan berubah aroma dan rasanya jika dibearkan sampai esok hari karena tidak menggunakan bahan pengawet
Universitas Sumatera Utara
− bubur ayam yang berkuah tahan sampai 8 jam, sedangkan bubur ayam yang tidak berkuah tahan sampai 1 hari
2.8.4 Mekanisme Toksisitas Boraks