pedagang mengatakan sebaiknya penyaji makanan menggunakan sendokpenjepit makanan untuk menjamah makanan tetapi terkadang tidak semua bahan makanan cocok
menggunakan sendok seperti mengambil kerupuk.
Tabel 4.14 Distribusi Pedagang Bubur Ayam Berdasarkan Skore Pengetahuan
Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012
No Pengetahuan Tentang Higiene
Sanitasi Makanan Jumlah
N Persentase
1. Baik Skor 31-40
4 57
2. Sedang Skor 16-30
3 43
3. Kurang Skor 16
Jumlah 7
100
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan pedagang bubur ayam tentang higiene sanitasi makanan di Kecamatan Medan Sunggal Tahun
2012 yang paling banyak adalah kategori baik sebesar 57.
4.2.4 Analisis Kandungan Boraks Dalam Bubur Ayam Pada Pedagang Bubur Ayam Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012
4.2.4.1 Uji Kualitatif
Berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium, dari 7 sampel bubur ayam yang diperiksa, diperoleh bahwa tidak ada satupun bubur ayam yang mengandung boraks.
Hasil analisa kandungan boraks yang peneliti lakukan terhadap 7 sampel bubur ayam di Balai Riset Standarisasi Industri Medan, disajikan dalam tabel 4.15 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Hasil Analisis Kualitatif Boraks dalam Bubur Ayam dengan Metode
Reaksi Nyala Api Pada Pedagang Bubur Ayam Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012
Berdasarkan hasil analisis kualitatif di laboratorium dengan menggunakan metode reaksi nyala api yang dilakukan peneliti terhadap 7 sampel bubur ayam di
Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012, diperoleh bahwa tidak ada satupun sampel yang
diuji memiliki kandungan Boraks atau Boraks -. Tabel 4.16
Hasil Analisis Kualitatif Boraks Dalam Bubur Ayam Dengan Metode Pewarnaan Pada Pedagang Bubur Ayam Di Kecamatan Medan
Sunggal Tahun 2012
No Kode Sampel
Metode Pewarnaan Keterangan
1. A
Berwarna merah cemerlang Boraks -
2. B
Berwarna merah cemerlang Boraks -
3. C
Berwarna merah cemerlang Boraks -
4. D
Berwarna merah cemerlang Boraks -
5. E
Berwarna merah cemerlang Boraks -
6. F
Berwarna merah cemerlang Boraks -
7. G
Berwarna merah cemerlang Boraks -
Berdasarkan hasil analisis kualitatif di laboratorium dengan menggunakan
metode pewarnaan yang dilakukan peneliti terhadap 7 sampel bubur ayam di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012, diperoleh bahwa tidak ada satupun sampel yang diuji
memiliki kandungan Boraks atau Boraks -.
No Kode
Sampel Metode Reaksi Nyala Api
Keterangan
1. A
Berwarna biru Boraks -
2. B
Berwarna biru Boraks -
3. C
Berwarna biru Boraks -
4. D
Berwarna biru Boraks -
5. E
Berwarna biru Boraks -
6. F
Berwarna biru Boraks -
7. G
Berwarna biru Boraks -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Hasil Observasi Daya Tahan Bubur Ayam dan Kandungan Boraks
Pada Pedagang Bubur Ayam Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012
No Kode Sampel
Daya Tahan Bubur Ayam
Kandungan Boraks
1. A
9 jam -
2. B
8 jam -
3. C
9 jam -
4. D
7 jam -
5. E
6 jam -
6. F
12 jam -
7. G
6 jam -
Berdasarkan Tabel 4.17 diperoleh bahwa dari 7 sampel bubur ayam yang diobservasi, daya tahan bubur ayam yang paling lama basi adalah 12 jam dan daya
tahan bubur ayam yang paling cepat basi adalah 6 jam. Sedangkan dari kandungan boraksnya, dari 7 sampel bubur ayam yang diperiksa di laboratorium, semua sampel
100 tidak mengandung boraks.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Pedagang Bubur Ayam
5.1.1 Kaitan Jenis Kelamin Dengan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tujuh pedagang bubur ayam di Kecamatan Medan Sunggal maka diperoleh data distribusi pedagang bubur
ayam lebih banyak perempuan yaitu sebanyak 6 pedagang. Menurut asumsi peneliti, kemampuan dan keahlian dalam mengolah bubur ayam tidak dibatasi oleh jenis kelamin
karena laki-laki dan perempuan dapat memproduksi bubur ayam. Menurut Sianipar 2009, penjamah makanan perempuan lebih baik dalam
menerapkan prinsip higiene sanitasi makanan dibandingkan dengan penjamah makanan laki-laki. Hal ini disebabkan karena perempuan lebih memperhatikan kebersihan saat
mengolah makanan seperti mencuci tangan sebelum mengolah makanan, mengikat rambutnya saat mengolah makanan, memakai celemek, dan lain-lain sedangkan laki-
laki tidak terlalu memperhatikan kebersihan saat mengolah makanan, bahkan terkadang penjamah laki-laki merokok saat mengolah makanan dan batuk di hadapan makanan
tanpa menutup mulut dan hidung.
5.1.2 Kaitan Umur Dengan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan pada 7 pedagang bubur ayam di Kecamatan Medan Sunggal diperoleh bahwa umur pedagang yang paling muda adalah
26 tahun dan yang paling tua adalah 68 tahun. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, umur pedagang yang lebih tua lebih memperhatikan kebersihan saat
mengolah bubur ayam karena pedagang bubur yang berumur 68 tahun tersebut selalu
Universitas Sumatera Utara