Penyajian Makanan Karakteristik Pedagang Bubur Ayam

supaya pekerjaan memindahkan makanan masak ke tempat penjualan menjadi lebih cepat. Dilihat dari observasi, lebih dari 50 pedagang bubur ayamnya mengangkut makanan masak ke tempat penjualan dalam keadaan tertutup dimana makanan tersebut memiliki wadah masing-masing sesuai jenis makanan masak. Hal ini sangat baik dilakukan karena bisa mengindari makanan dari sumber pencemaran lewat udara selama proses pengangkutan. Sedangkan dilihat dari tenaga pengangkut makanan, peneliti berasumsi jika pedagang mandi terlebih dahulu, maka setelah mandi memakai pakaian ganti yang bersih. Dan berdasarkan observasi, semua pedagang bubur ayam sebelum mengangkut makanan masak, mandi terlebih dahulu. Menurut Depkes RI 2004, hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pengangkutan makanan yaitu a. Setiap makanan memiliki wadah masing-masing dan wadah yang digunakan harus baik, utuh, kuat, dan ukurannya memadai dengan makanan yang akan diisi. b. Setiap wadah makanan harus ditutup dengan baik selama pengangkutan c. Pengangkutan makanan yang melewati daerah kotor harus dihindari dan cari jalur terpendek.

5.2.6 Penyajian Makanan

Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir dalam tahap pengolahan makanan. Dalam penyajian makanan harus diperhatikan tempat penyajian, alat penyajian, dan tenaga penyaji. Makanan disajikan di tempat yang bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung, peralatan yang digunakan bersih, dan orang yang menyajikan Universitas Sumatera Utara makanan harus menggunakan celemek, tutup kepala, sarung tanganpenjepit makanansendokplastik Slamet, 2009. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, hampir semua penyaji makanan tidak menggunakan celemek, tutup kepala, sarung tangan, penjepit makanan, dan sendok,. Dari 7 pedagang, terlihat ada 5 pedagang yang memakai tutup kepala berupa jilbab untuk perempuan dan penyaji laki-laki memakai topi. Mereka menggunakan jilbab bukan semata-mata untuk menghindari kontaminasi rambut terhadap makanan, tetapi karena penyaji perempuan beragama islam dan penyaji laki-lakinya hobi memakai topi. Dari hasil observasi yang peneliti amati, waktu menyajikan bubur ayam ke dalam mangkok, penyaji menggunakan centong untuk menyajikan bubur ayam dimana tangan penyaji tidak bersentuhan langsung dengan bubur ayam. Hampir semua pedagang masih menggunakan ayam goreng yang utuh dimana ayam tersebut belum disuwir sehingga untuk membuat suwiran ayam tangan mereka bersentuhan langsung dengan ayam goreng sehingga bisa terjadi kontaminasi makanan jika penyaji tidak mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air yang mengalir. Selain itu, dalam menyajikan kerupuk, semua tangan pedagang bersentuhan langsung dengan kerupuk dan waktu menyajikan makanan, penyaji tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Tangan yang kotor dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh, feses, atau sumber lain ke dalam makanan. Oleh karena itu mencuci tangan merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh penjamah yang terlibat dalam penanganan makanan. Perilaku mencuci tangan merupakan upaya memutuskan sumber pencemaran. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik lalu diikuti dengan pembilasan dengan air yang mengalir akan menghilangkan mikroba patogen yang terdapat pada tangan. Universitas Sumatera Utara Kombinasi aktivitas sabun sebagai pembersih dan pembunuh kuman, penggosokan, dan air yang mengalir akan menghanyutkan partikel kotoran yang banyak mengandung mikroba patogen Depkes RI, 1996. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peralatan makan yang digunakan untuk menyajikan makanan seperti piring dan sendok dalam keadaan bersih dan kering. Peralatan dicuci setelah 1x pemakaian dan dari 7 pedagang, hanya 2 pedagang yang mencuci peralatan makan yang sudah digunakan tidak dengan air mengalir. Pedagang A membawa air bersih dari rumah yang ditempatkan di wadah aqua galon sebanyak 5 aqua galon dan air yang digunakan untuk mencuci adalah air yang sudah digunakan berulang kali dan jika terlihat kotor, maka air bekas cucian piring itu dibuang. Sedangkan pedagang B menampung air cucian piring dalam 3 ember cucian piring dimana air tersebut diambil dari kamar mandi dekat tempat penjualan mereka. Pedagang B juga menggunakan air yang berulang untuk mencuci peralatan makan yang sudah digunakan. Hal ini tentu tidak memenuhi syarat kesehatan. Penggunaan air untuk mencuci piring harus banyak, bersih, mengalir, dan selalu diganti setiap mencuci piring untuk mencegah kontaminan kuman dalam air dengan peralatan makan. Beberapa pedagang setelah mencuci peralatan makan, mereka meniriskan terlebih dahulu peralatan makan sampai benar-benar kering dan ketika piring mau diletakkan di stelling penjualan, mereka melap piring tersebut dengan kain lap yang bersih. Hampir semua pedagang meletakkan peralatan makannya di tempat yang terbuka dimana peralatan makan tersebut bisa kotor akibat dari debu jalan raya. Universitas Sumatera Utara

5.3 Gambaran Higiene Sanitasi Pedagang Bubur Ayam di Kecamatan Medan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow Pada Hasil Industri Pengolahan Tempe Yang Dijual di Pasar Sei Sikambing Kota Medan Tahun 2012

26 125 90

Higiene Sanitasi dan Analisa Eschericia coli Pada Minuman Es Kelapa Muda Yang Dijual Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012

32 157 107

Higiene Dan Sanitasi Pengolahan Roti Pada Pabrik Roti Di Desa Kampung Lalang Kecamatan Sunggal Medan Tahun 2009

47 324 85

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

5 77 133

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 2 15

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi - Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 3 34

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 0 14