Pengolahan Makanan Enam Prinsip Higiene Sanitasi Pada Pedagang Bubur Ayam

Tabel 4.6 Distribusi Pedagang Bubur Ayam Berdasarkan Penyimpanan Bahan Baku Makanan Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa hanya 29 pedagang bubur ayam yang tempat penyimpanan bahan baku bubur ayam dalam keadaan kotor dan terbuka serta jarak beras dengan dinding melebihi 5 cm, sedangkan kriteria penilaian yang lain memenuhi syarat kesehatan.

4.2.2.3 Pengolahan Makanan

Hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada 7 pedagang bubur ayam di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 berdasarkan pengolahan makanan termasuk gambaran ruang dan peralatan pengolahan makanan disajika dalam Tabel 4.7 di bawah ini. No Kriteria Penilaian Ya Jlh Tidak Jlh 1. Tempat penyimpanan bahan baku bubur ayam dalam keadaan bersih, kedap air, dan tertutup 5 71 2 29 2. Jarak beras dengan lantai minimal 15 cm 7 100 3. Jarak beras dengan dinding minimal 5 cm 5 71 2 29 4. Daging ayam yang sudah direbus, disimpan di lemari pendingin 7 100 5. Wadah penyimpanan sesuai dengan jenis bahan makanan 7 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Distribusi Pedagang Bubur Ayam Berdasarkan Pengolahan Makanan Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 No Kriteria Penilaian Ya Jlh Tidak Jlh 1. Penjamah makanan tidak menderita penyakit mudah menular misal: batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut, dan sejenisnya 5 71 2 29 2. Menggunakan a. Celemek b. tutup kepala c. sarung tangan d. penutup mulut 2 1 29 14 5 6 7 7 71 86 100 100 3. Mencuci tangan dengan air dan sabun setiap kali hendak menangani makanan 7 100 4. Tidak merokok dan tidak menggaruk anggota badan hidung, telinga, mulut, dan bagian lainnya ketika mengolah makanan 7 100 5. Tidak mengobrol saat mengolah makanan 4 57 3 43 6. Tidak menggunakan perhiasan saat mengolah makanan 6 86 1 14 7. Tidak makan atau mengunyah saat mengolah makanan 7 100 8. Ketika batuk atau bersin, menutup hidung atau mulut atau tidak batuk atau bersin di hadapan makanan 7 100 9. Mencicipi makanan yang dimasak 4 57 3 43 10. Memelihara kebersihan: a. Tangan 7 100 b. Rambut 7 100 c. Kuku 7 100 d. Pakaian 5 71 2 29 11. Mencuci beras dengan air bersih tidak lebih dari 2x 2 29 5 71 12. Mencuci daging ayam dengan air yang bersih 7 100 13. Penjamah makanan menambahkan bahan tambahan makanan: a. Pengawet 1 14 6 86 b. Pemutih 7 100 c. Pengental 7 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu lebih dari 71 pedagang bubur ayam tidak menggunakan celemek, tutup kepala, sarung tangan, dan penutup mulut ketika mengolah makanan, semua pedagang 100 tidak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ketika mau mengolah makanan, sebanyak 71 mencuci beras lebih dari 2 kali, sebanyak 14 memakai cincin waktu mengolah makanan, 43 pedagang mengobrol saat mengolah makanan, dan 29 pedagang menderita penyakit mudah menular seperti influenza dan diare. Selain itu semua pedagang 100 menggunakan garam dapur sebagai penyedap rasa bubur ayam dan ada 1 pedagang yang menggunakan jeruk nipis sebagai pengawet. Tabel 4.8 Distribusi Pedagang Bubur Ayam Berdasarkan Ruang dan Peralatan Pengolahan Makanan Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 No Kriteria Penilaian Ya Jlh Tidak Jlh 1. Tempat pengolahan makanan harus memiliki ventilasi yang baik 3 43 4 57 2. Lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, tidak licin, rata dan kedap air 5 71 2 29 3. Dinding rata, halus, kedap air dan mudah dibersihkan 6 86 1 14 4. Lantai, dinding, dan ruangan selalu bersih dan terpelihara 2 29 5 71 5 Atap tidak bocor dan tidak menjadi sarang tikus dan serangga lainnya 5 71 2 29 6. Tempat pengolahan makanan terhindar dari vektor serangga, tikus, dll 3 43 4 57 7. Tersedia tempat mencuci tangan, bahan makanan dan peralatan dengan air bersih yang cukup 20-50 Lhari 7 100 8. Pencahayaan tidak menyilaukan dan tersebar merat 4 57 3 43 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Lanjutan No Kriteria Penilaian Ya Jlh Tidak Jlh 9. Tersedia tempat sampah yang terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak berkarat, mempunyai tutup dan mudah diangkut 7 100 10. Memiliki SPAL tertutup dan terbuat dari bahan kedap air 2 29 5 71 11. Peralatan masak yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu 7 100 12. Peralatan masak yang sudah dipakai, dicuci dengan air bersih yang mengalir dan sabun 5 71 2 29 13. Peralatan masak yang sudah dicuci, dikeringkan dengan alat pengering atau lap yang bersih 4 57 3 43 14. Peralatan masak yang sudah bersih disimpan di rak piring tertutup 2 29 5 71 15. Peralatan masak tidak rusak, gompel, atau retak 7 100 Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh kriteria penilaian yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 100 pedagang memiliki tempat sampah terbuka dan tidak kedap air. Sebanyak 71 pedagang memiliki lantai, dinding dan ruangan dapur tidak terpelihara kebersihannya, memiliki SPAL terbuka, dan peralatan masak yang bersih disimpan di rak piring terbuka yang tidak bebas pencemaran. Sebanyak 57 pedagang tidak memiliki ventilasi di ruang pengolahan makanan dan sebanyak 43 dapur terlihat gelap dan pencahayaan dari lampu tidak tersebar merata ke seluruh dapur sedangkan kriteria penilaian yang lain, lebih dari 50 memenuhi syarat kesehatan. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.4 Penyimpanan Makanan Masak

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Zat Pewarna Metanil Yellow Pada Hasil Industri Pengolahan Tempe Yang Dijual di Pasar Sei Sikambing Kota Medan Tahun 2012

26 125 90

Higiene Sanitasi dan Analisa Eschericia coli Pada Minuman Es Kelapa Muda Yang Dijual Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012

32 157 107

Higiene Dan Sanitasi Pengolahan Roti Pada Pabrik Roti Di Desa Kampung Lalang Kecamatan Sunggal Medan Tahun 2009

47 324 85

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

5 77 133

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 2 15

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisis Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Bakteri E. coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dijual Di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Medan Tahun 2013

0 0 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi - Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 3 34

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 0 14