3.6 Defenisi Operasional
1. Bubur ayam merupakan salah satu makanan jajanan yang terbuat dari beras
yang direbus dengan air kaldu dalam waktu yang cukup lama sehingga menjadi lembek dan berair lalu diberi kuah kuning, suwiran daging ayam,
kerupuk, cakwe, dan irisan daun bawang. 2.
Penjual bubur ayam adalah pedagang yang menetaptidak bergerak yang berjualan bubur ayam setiap hari dengan menggunakan gerobakstelling di
Kecamatan Medan Sunggal yaitu di Kelurahan Sunggal, Kelurahan Sei Kambing B, dan Kelurahan Tanjung Rejo.
3. Higiene pengolahan makanan bubur ayam adalah proses kegiatan
penyelenggaraan makanan yang pada prinsipnya menekankan kebersihan individu khususnya penjamah makanan dalam pengelolaan makanan
4. Sanitasi pengolahan makanan bubur ayam adalah suatu usaha yang
menitikberatkan kepada kegiatan dan tindakan yang ditujukan untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu
kesehatan mulai dari tahap persiapan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, dan penyajian.
5. Pemilihan bahan baku bubur ayam adalah pemilihan bahan baku bubur ayam
yang masih segar, tidak berbau, tidak rusak dan diperoleh dari sumber yang resmi.
6. Penyimpanan bahan baku bubur ayam adalah penyimpanan bahan makanan
pada tempat yang bersih, tertutup, tidak dapat dijangkau oleh tikus, serangga, dan binatang pengganggu lainnya.
Universitas Sumatera Utara
7. Pengolahan bubur ayam adalah cara atau tindakan mengolah bahan makanan
yang dilakukan oleh penjamah makanan dari bahan mentah menjadi bubur ayam yang siap saji.
8. Penyimpanan bubur ayam jadi adalah penyimpanan bubur ayam yang sudah
siap saji pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup, tidak dapat dijangkau oleh tikus, serangga, dan binatang pengganggu lainnya.
9. Pengangkutan bubur ayam adalah tindakan untuk memindahkan bubur ayam
masak dari tempat pengolahan ke tempat penyajian. 10.
Penyajian bubur ayam adalah menghidangkan bubur ayam yang sudah jadi di tempat yang bersih dan sirkulasi udara dapat berlangsung dengan
menggunakan peralatan yang bersih dan penyaji berpakaian bersih. 11.
Persyaratan higiene sanitasi makanan jajanan adalah syarat-syarat yang harus terpenuhi sesuai higiene sanitasi makanan jajanan menurut Kepmenkes RI
No. 942 Tahun 2003. 12.
Memenuhi syarat adalah keadaan dimana hasil observasi sesuai dengan standar yang ditetapkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
13. Tidak memenuhi syarat adalah keadaan dimana hasil observasi tidak sesuai
dengan standar yang ditetapkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
14. Pengetahuan penjamah adalah segala sesuatu yang diketahui responden
tentang higiene seorang penjamah dalam mengolah bubur ayam. 15.
Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui apakah bubur ayam yang dijual di
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Medan Sunggal mengandung boraks atau tidak dengan menggunakan metode nyala api dan pewarnaan dengan kurkumin.
16. Mengandung Boraks adalah ditemukannya boraks pada bubur ayam yang
diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium di Balai Riset Standarisasi Industri Medan.
17. Tidak mengandung boraks adalah tidak ditemukannya boraks pada bubur
ayam yang diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium di Balai Riset Standarisasi Industri Medan dimana boraks dilarang penggunaannya pada
makanan sesuai Permenkes RI No. 1168MenkesPERX1999. 18.
Objek penelitian adalah bubur ayam yang dijual di Kecamatan Medan Sunggal. Sampel penelitian diambil dari 7 pedagang bubur ayam dimana
bubur ayam yang akan diteliti adalah bubur ayam yang berkuah dan bubur ayam tidak berkuah.
3.7 Aspek Pengukuran